ADVERTISEMENT
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Facebook Adalah Seburuk-buruknya Tempat Curhat Soal Kulit dan Minta Rekomendasi Skincare

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
29 Maret 2023
A A
Facebook Adalah Seburuk-buruknya Tempat Curhat Soal Kulit dan Minta Rekomendasi Skincare

Facebook Adalah Seburuk-buruknya Tempat Curhat Soal Kulit dan Minta Rekomendasi Skincare (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kayaknya kalau mau curhat soal masalah kulit atau minta rekomendasi skincare gitu nggak usah lewat grup Facebook, deh, mending di menfess Twitter aja.

Belakangan ini saya (terpaksa) aktif di Facebook lagi. Media sosial yang satu itu sudah lama sekali saya tinggalkan seiring dengan semakin sedikitnya teman saya yang juga main Facebook. Setelah lama berpindah ke rengkuhan Twitter dan Instagram, saya kembali ke Facebook karena tuntutan pekerjaan.

Salah satu hal yang harus saya lakukan adalah bergabung di grup dan jadi “mata-mata” di sana. Bukan mata-mata beneran, sih. Tapi yang jelas saya harus mengawasi para pengguna Facebook, terutama kaum Hawa, dalam berinteraksi di dalam grup.

Sebagian besar grup tempat saya bergabung adalah grup berbagi informasi dan wadah curhat tentang kecantikan hingga ajang silaturahmi emak-emak se-Indonesia. Isi postingan di dalam grup ya sesuai dengan namanya.

Akan tetapi setelah beberapa lama kembali aktif Facebook dan mengawasi para ciwi-ciwi lintas usia di grup-grup tadi, saya mencapai suatu kesimpulan yang agak menyebalkan. Pokoknya jangan pernah curhat atau minta saran soal masalah kulit di Facebook, terutama sampai minta rekomendasi skincare. Begini alasannya:

Daftar Isi

  • #1 Bakal dikasih saran yang aneh
  • #2 Langsung drop jualan
  • #3 Tiba-tiba drop testimoni tanpa konteks

#1 Bakal dikasih saran yang aneh

Grup yang saya pilih di Facebook memang cukup random. Tapi sebagian besar di antaranya dimoderatori oleh admin, sehingga postingan yang bisa terpampang di grup sudah disaring. Postingan di grup-grup tersebut didominasi oleh hal yang berkaitan dengan masalah kulit yang dikemas dalam pertanyaan singkat. Sejauh ini saya belum menemukan postingan yang aneh-aneh. Justru bagian komentarnya yang sangat di luar nalar.

Saat itu, ada seorang anggota grup yang bertanya cara menghilangkan tahi lalat. Setahu saya nih, tahi lalat hanya bisa dihilangkan dengan prosedur laser atau metode serupa di klinik. Pun prosedurnya nggak bisa dilakukan sekali saja dan memakan biaya banyak. Namun, bisa-bisanya ada anggota grup lain yang menyarankan untuk menggunakan sabun colek dicampur kapur sirih. Parahnya lagi, sarannya ini didukung oleh anggota yang lain sambil menyertakan testimoni. Haduh, dokter Sp. KK menangis melihat ini.

Kejadian lain yang tak kalah membuat naik pitam terjadi ketika ada pertanyaan soal cara menghilangkan pori-pori. Saya tahu bahwa kita semua insecure dengan pori-pori wajah yang besar. Tapi sayang sekali, Saudara-saudara, pori-pori itu tidak dapat dihilangkan. Pori-pori hanya bisa disamarkan tampilannya. Kalau pori-porinya hilang, keringat mau dikeluarkan lewat mana?

Nah, pertanyaan agak sotoy ini kemudian dijawab oleh komentar yang tak kalah sotoynya. Seorang anggota di grup Facebook mengatakan bahwa cara ampuh menghilangkan pori-pori adalah dengan menggunakan pasta gigi. Ilmu dari mana coba?

#2 Langsung drop jualan

Situasi diskusi soal masalah kulit antara Facebook dengan Twitter sangatlah berbeda. Itulah yang bikin saya sempat terkaget-kaget.

Di Twitter, ada beberapa base menfess yang memfasilitasi kita untuk bertanya secara anonim sesuai topik dari base tersebut. Misalnya base kecantikan tentu saja bahasannya tentang kecantikan. Di base tersebut, kita akan menemukan ribuan menfess yang mana bisa kita balas sesuai pengalaman kita.

Selain itu ketika seseorang bertanya rekomendasi suatu produk di Twitter, maka followers base bakal memberikan rekomendasi plus review-nya secara jujur. Memang, sih, terkadang ada sebagian yang menyelipkan iklan terselubung. Tapi jauh lebih banyak followers yang membagikan pengalaman mereka dalam menggunakan suatu produk dengan jujur.

Kondisi ini beda banget di Facebook. Para penjual skincare abal-abal akan mengerubungi postingan yang dikirim oleh anggota grup yang bertanya rekomendasi skincare atau review suatu produk. Mereka menganggap postingan tersebut sebagai lapak berjualan sekaligus menjelek-jelekkan produk lain.

Sebenarnya nggak masalah sih kalau mau jualan. Toh nggak dilarang juga sama admin grupnya. Saya cuma kasihan sama orang yang bertanya. Tiba-tiba saja dia disodori oleh berbagai jualan yang sudah bisa kita tebak bagaimana kualitasnya. Iyaaa, nggak ada nomor izin edar BPOM, belum mengantongi sertifikat halal, dan nggak diketahui komposisinya. Biasanya skincare semacam ini menggunakan jar berwarna putih serta berisi krim berwarna putih dan kuning.

#3 Tiba-tiba drop testimoni tanpa konteks

Nomor tiga ini masih agak berkaitan dengan permasalahan nomor dua, tapi jauh lebih parah. Saya pernah menjumpai seorang seller yang tiba-tiba meninggalkan sebuah tangkapan layar dari WhatsApp di sebuah postingan. Anehnya, seller yang bersangkutan cuma drop screenshot tersebut tanpa ngasih narasi atau watermark sekalipun.

Buat orang awam mungkin belum tahu bahwa tangkapan layar tersebut adalah testimoni sebuah produk. Mereka bakal langsung melewati komentar tersebut. Kalau memang pengin dapat customer, seharusnya seller tadi lebih berusaha dengan menambahkan narasi minimal berupa nama produk, klaim, dan harganya.

Obrolan mengenai kecantikan di grup Facebook sangat meresahkan buat saya. Mungkin bagi orang yang sudah paham dan khatam skincare, hal ini nggak berpengaruh besar. Tapi untuk orang yang nggak tahu soal skincare, situasi semacam ini bisa membuat mereka termakan bujuk rayu seller skincare abal-abal. Kan bahaya kalau mereka membeli krim abal-abal yang namanya lucu, seperti krim pemutih dan pelicin. Harganya sih nggak seberapa, tapi akibatnya sampai tua.

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Bagi Saya, Facebook Adalah Media Sosial Paling Sentimental.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 29 Maret 2023 oleh

Tags: CurhatFacebookkecantikankesehatan kulitskincare
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Lulusan Sosiologi. Sering disangka mahasiswa Bahasa Korea. Pernah menang random play dance dan meme K-Pop.

ArtikelTerkait

Sobek Di Sini

Tertipu “SOBEK DI SINI” Kemasan Sachet

27 Agustus 2019
5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner terminal mojok.co

5 Cara Jadi Pendengar Curhat yang Baik seperti Master pada Serial Midnight Diner

10 Desember 2020
Kebiasaan Ngirit Skincare yang Sebaiknya Dihentikan Terminal Mojok

Kebiasaan Ngirit Skincare yang Sebaiknya Dihentikan

9 Agustus 2022
pascasarjana

Apa Iya, Pendidikan Pascasarjana Itu Pelarian Saja?

28 Agustus 2019
3 Rekomendasi Beauty Vlogger No Bacot, Review Selalu Top terminal mojok

3 Rekomendasi Beauty Vlogger No Bacot, Review Selalu Top

6 Agustus 2021
udah Nggak Usah Dipikirin

Kalimat “Udah Nggak Usah Dipikirin” yang Sebaiknya Kamu Pikirin

16 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Rekomendasi 6 Produk Private Label Indomaret yang Cocok buat Kaum Mendang-Mending

Rekomendasi 6 Produk Private Label Indomaret yang Cocok buat Kaum Mendang-Mending

Honda Win, Motor Paling Berjasa dalam Pembangunan Indonesia motor lawas

Honda Win, Motor Paling Berjasa dalam Pembangunan Indonesia

4 Hal yang Bikin Pelanggan Baru YouTube Premium Terkejut

4 Hal yang Bikin Kaget Pelanggan Baru YouTube Premium

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nasib Anak Seni di Sekolah Favorit Bagai Acar di Nasi Goreng: Ada, tapi Dilupakan dan Akan Selalu Diabaikan

Nasib Anak Seni di Sekolah Favorit Bagai Acar di Nasi Goreng: Ada, tapi Dilupakan dan Akan Selalu Diabaikan

13 Juni 2025
Tanjung Pinang, Kota yang Kelewat Slow Living: Saking Lambatnya, Bikin Kota Ini Susah Bersaing

Tanjung Pinang, Kota yang Kelewat Slow Living: Saking Lambatnya, Bikin Kota Ini Susah Bersaing

9 Juni 2025
UNNES Kampus 1000 Ospek, Maba Bersiaplah Menghadapi Ospek yang Banyak dan Nggak Ada Isinya Mojok.co

UNNES Kampus 1000 Ospek, Maba Bersiaplah Menghadapi Ospek yang Banyak dan Nggak Ada Isinya

10 Juni 2025
Derita Lulusan Sistem Informasi di Jembrana Bali: Lowongan Kerja Sulit, Sekalinya Dapat Kerja Malah Disuruh Benerin CCTV

Derita Lulusan Sistem Informasi di Jembrana Bali: Lowongan Kerja Sulit, Sekalinya Dapat Kerja Malah Disuruh Benerin CCTV

10 Juni 2025
Benteng Pendem Cilacap: Tempat Wisata Penjajahan Kolonial yang Aura Mengerikannya Masih Amat Terjaga

Benteng Pendem Cilacap: Tempat Wisata Penjajahan Kolonial yang Aura Mengerikannya Masih Amat Terjaga

10 Juni 2025
Tunjungan Plaza Surabaya Menganaktirikan Pengendara Motor (Unsplash)

Membayangkan Seperti Apa (Gilanya) Surabaya Jika Tunjungan Plaza 7 Jadi Dibangun

8 Juni 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=jS-m10azBto

DARI MOJOK

  • Bukan Janji, Tapi Jalan : 100 Hari Pertama Masa Kepemimpinaan Wali Kota Solo
  • 14 Tahun Pakai Yamaha Xeon, Motor Butut yang Kuat Menerjang Jalanan Terjal Tasikmalaya ke Pantai Pangandaran
  • Pernah Ditolak Unair, Kini Jadi Mahasiswa Berprestasi di Kampus Nggak Favorit usai Bikin Bisnis yang Ramah Lingkungan
  • Pengalaman Pertama Orang Klaten Naik KRL Jogja-Solo, Sok-sokan Berujung Malu karena Tak Paham Kursi Prioritas dan Salah Turun Stasiun
  • Jadi Driver Gojek untuk Cari Duit Malah Tekor Terus Kena Order Fiktif, Hidup Tertolong Promo
  • Menyaksikan Kegilaan Sopir Harapan Jaya dan Bus Bagong dari Dalam Bus, Menjadi Saksi Kehidupan Bus yang Selalu Dianggap Biang Masalah Jalanan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.