Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Membandingkan Statistik Kematian Akibat Pandemi Adalah Perbuatan Biadab

Muhammad Bagir Shadr oleh Muhammad Bagir Shadr
23 Juli 2021
A A
membandingkan statistik kematian itu goblok mojok

membandingkan statistik kematian itu goblok mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Hal terburuk yang bisa kau pikirkan dalam pandemi ini adalah membandingkan statistik kematian, dan merasa negara ini jauh lebih mendingan. Logika kayak gitu, selain abai terhadap faktor-faktor lain, juga goblok.

Indonesia sedang dilanda krisis. Maaf, bukan krisis melainkan “terdapat kendala”. Nah, begitu baru sesuai dengan kultur pejabat kita yang lebih suka mengeksplorasi kata demi kata ketimbang memasang kedua telinga untuk mendengarkan saran para ahli.

Kalimat semacam “Semoga lekas sembuh” hingga “Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un” terasa semakin enteng diucapkan. Bukan tanpa sebab, pagebluk ini  telah memakan sangat banyak korban. Saat tulisan ini ditulis misalnya, Indonesia kembali menjadi negara dengan kasus kematian harian tertinggi di dunia.

Namun, ketika dihadapi oleh momen sulit semacam ini, masih saja ada segelintir orang yang sangat sulit untuk tersentuh pintu hatinya. Hati mereka keras seperti batu dan ucapan mereka tajam seperti pisau.

Contohnya bisa kita temui di Twitter. Saya menemukan twit semacam ini: “Penduduk Inggris 68 juta, meninggal karena Covid 128 ribu. Penduduk RI 270 juta, meninggal karena covid 73 ribu.”

Bukan, saya bukan tidak percaya statistik. Saya juga merasa sangat jauh dari definisi “kadrun” yang sering dilontarkan oleh orang-orang seperti mereka. Hanya saja, saya bingung bukan main ternyata masih ada manusia tanpa empati. Apalagi jika yang bersangkutan mempunyai jumlah pengikut yang banyak dan titel akademik yang tinggi.

Titel akademik nggak ada gunanya kalau memilih bebal.

Membandingkan statistik memang merupakan salah satu metode yang sering digunakan untuk menelaah suatu variabel. Dalam sepak bola contohnya, perbandingan jumlah penguasaan bola antara tim yang satu dengan lawannya tentu sangat wajar.

Baca Juga:

4 Jasa yang Tidak Saya Sangka Dijual di Medsos X, dari Titip Menfess sampai Jasa Spam Tagih Utang

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Tapi, apakah etis jika yang dibandingkan adalah jumlah kematian manusia? Apalagi, ketika orang yang memberikan informasi tersebut merupakan orang yang secara tidak langsung bertanggung jawab atas kondisi sekarang ini karena telah meremehkan Covid-19 dengan menggiring opini publik untuk berpariwisata di awal pandemi. Orang yang juga terus-menerus membela (dibaca: menjilat) berbagai kebijakan pemerintah yang sangat huwalahumba dalam menangani wabah.

Kalian tahu maksud saya siapa kan? Bener. Tapi, kayaknya nggak perlu disebutkan namanya. Jijik.  

Bagi blio, mungkin orang yang meninggal akibat pandemi hanya sebatas angka. Tapi, bagi orang lain mereka adalah ayah, ibu, kakek, nenek, saudara, dan orang terdekat. Saya punya teman yang harus menjadi yatim piatu karena pagebluk ini. Guru saya juga sudah dua minggu tidak mengajar karena masih syok anak yang dicintainya baru saja berpulang. Mereka bukan sekadar angka, melainkan manusia yang sangat berharga bagi yang mengenalnya.

Bahkan, di titik paling ekstrem, mereka yang telah ditinggalkan rela menukar seluruh dunia beserta isinya hanya demi menemui kembali orang tercintanya. Apakah mereka lebay? Tidak, malahan bagi saya itu membuktikan betapa terpukulnya mereka dan betapa bernilainya nyawa yang telah melayang, tidak peduli berapa jumlahnya.

Cobalah bayangkan orang yang sangat kalian sayangi baru saja berpulang akibat wabah ini, kemudian ada orang yang bukannya mengucapkan belasungkawa dengan santainya bilang, “Santai, negara kita masih lebih baik daripada negara……” Biadab sekali, kan? Ketika Anda sedang berduka, ada orang pandir yang malah main adu nasib dengan negara lain.

Oke, kita anggap cuitannya tentang membandingkan statistik kematian yang diberikannya sangat berguna. Terus, apa dampaknya? Apakah dapat menolak fakta bahwa semakin banyak orang yang meninggal di rumah karena rumah sakit over kapasitas? Apakah bisa menolak prediksi bahwa Indonesia akan menjadi pusat baru pandemi virus corona di Asia? Apakah statistik kematian yang diberikan oleh blio akan mempercepat program vaksinasi Indonesia seperti negara yang dibandingkannya, yaitu Inggris? Jawabannya tidak, tidak, dan tidak!

Sadarlah bahwa sudah terlalu banyak yang menderita akibat situasi pandemi ini. Jika tidak bisa membantu, setidaknya janganlah memperkeruh dengan opini jelek.

BACA JUGA Civil Society Watch dan Mimpi Ade Armando Jadi Polisi Moral Hanya Cepu dalam Demokrasi dan artikel Muhammad Bagir Shadr lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2021 oleh

Tags: Ade ArmandoIndonesiainggrisopini jelekPojok Tubir Terminalstatistik kematianTwitter
Muhammad Bagir Shadr

Muhammad Bagir Shadr

Seorang pemuda dengan banyak sambatan dalam kepala.

ArtikelTerkait

7 Rekomendasi Film Indonesia 21+ buat Kalian yang Bermental Baja

7 Rekomendasi Film Indonesia 21+ buat Kalian yang Bermental Baja

15 April 2022
Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya terminal mojok.co

Mahfud MD Sebetulnya Juga Nonton Sinetron Kelucuan Pejabat Indonesia dan Ia Salah Satu Tokoh Utamanya

19 Juli 2021
Apa yang Sebenarnya Ada di Balik Permintaan RS Khusus Pejabat dari Bu Rosaline Rumaseuw terminal mojok

Apa yang Sebenarnya Ada di Balik Permintaan RS Khusus Pejabat dari Bu Rosaline Rumaseuw

8 Juli 2021
Mengadu Gitasav dan Sophia Latjuba Contoh Konkret Praktik Misoginis di Media Sosial Terminal Mojok

Mengadu Gitasav dan Sophia Latjuba: Contoh Konkret Praktik Misoginis di Media Sosial

7 Februari 2023
merah putih

Merah Putih Tetap Berkibar di Papua

2 September 2019
Bagi Saya, Akulaku Adalah Platform E-Commerce yang Sangat Buruk Keamanannya terminal mojok.co

Bagi Saya, Akulaku Adalah Platform E-Commerce yang Sangat Buruk Keamanannya

11 Agustus 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.