Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Mas AHY, Kurangi Bawa-bawa Pak SBY dalam Orasi, Anda Nggak Kalah Jago kok!

Diaz Robigo oleh Diaz Robigo
25 September 2022
A A
Mas AHY, Kurangi Bawa-bawa Pak SBY dalam Orasi, Anda Nggak Kalah Jago kok!

Mas AHY, Kurangi Bawa-bawa Pak SBY dalam Orasi, Anda Nggak Kalah Jago kok! (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Beberapa waktu lalu, saya melihat sebuah video Rapimnas dari Partai Demokrat yang dipimpin oleh Agus Harimurti Yudhoyono, atau biasa kita kenal sebagai AHY, di YouTube. Dalam video tersebut, sang ketum sangat berapi-api dalam menyampaikan orasinya. Yang membuat saya tertarik untuk melanjutkan menyimak dari seluruh orasi beliau yaitu mengenai sindir menyindir mengenai hasil kinerja pemerintahan yang sekarang.

Kemudian, beliau menyinggung tentang program BLT-nya yang dulu dihina, tapi justru sekarang dipakai. Yaaa intinya sih membanding-bandingkan era SBY mulai dari ekonomi, demokrasi, kestabilan sosial, pertahanan dengan kinerja petahana yang sekarang.

Kalau menurut saya sih, nggak masalah sebenarnya. Kita tahu sendiri, dalam politik itu sudah biasa untuk menjilat ludah sendiri, sikut sana-sini demi kekuasaan.

Saya justru melihat orasi tersebut dari sudut pandang yang lain. Saya melihat AHY mengalami krisis identitas karena selalu menyinggung Ayahnya, Pak SBY, dalam orasinya, seakan-akan kurang mantap kalau belum bawa-bawa Ayahnya sendiri.

Mas AHY, coba deh sekali-kali, ketika berorasi, jangan mendompleng nama sang ayah dan lebih memberikan ide-ide baru yang segar. Sebab, kami masyarakat Indonesia ini butuh harapan, bukan nostalgia zaman keemasan yang sudah lewat. Kita udah nggak perlu lagi tokoh yang bawa-bawa nama orang tuanya.

Cukup Mas AHY belajar ilmu ke Bapak, dan nggak harus sebut beliau tiap orasi. Seinget saya sih, jarang ada orang bilang kalau Pak SBY bawa-bawa nama Sarwo Edhie Wibowo.

Kalau hal ini masih berlanjut saya rasa AHY akan mempunyai personal branding sebagai anak yang bersembunyi di ketiak bapaknya. Saya ini anak si anu, anak si anu untuk dijadikan sebagai ajang pamer untuk meningkatkan derajat status sosial, padahal nggak ada yang nanya dan nggak ada yang peduli juga.

Memang, Mas AHY nggak bisa lepas dari Pak SBY, Anda akan selalu dibanding-bandingkan dan mungkin disebut bersamaan. Namun, nggak ada salahnya kalau Mas AHY punya ciri khas sendiri, dan mencoba berdikari secara ide dan personal branding.

Baca Juga:

5 Istilah di Jurusan Ilmu Politik yang Kerap Disalahpahami. Sepele sih, tapi Bikin Emosi

4 Salah Kaprah tentang Jurusan Ilmu Politik yang Sudah Terlanjur Dipercaya

Yaaa meski Mas dapat privilege berupa partai, tapi ya nggak apa-apa. Setidaknya Mas punya ide dan jalan sendiri. Warisan, kalau nggak bisa manfaatin, ya cuman jadi beban, Mas.

Lagian, karier Mas AHY di militer juga sama sekali nggak bisa dibilang buruk. Banyak prestasi mentereng, dan itu semua jelas butuh otak yang cemerlang. Kalaupun harus mendompleng nama Pak SBY, Mas bisa nyentil dikit aja dengan kalau Mas nggak kalah cemerlang ketimbang Bapak. Mas AHY mungkin bisa memulai dengan, “Saya memang anak ideologis Bapak, tapi beneran jago. Nggak kayak nyebut nama Bapak biar elektabilitas terjaga.”

Kayak siapaaaa gitu.

BTW, buat kalian yang cari role model keberhasilan ayah-anak, saya rasa Pak SBY-Mas AHY ini bisa dicontoh. Keduanya punya karier yang cemerlang. Pak SBY nggak pengin bikin buku parenting nih? Pasti best seller.

Saya sebenarnya paham, sangat sulit ketika melakukan manuver politik tanpa mendompleng nama sang Ayah. Mas AHY masih sangat nihil pengalamannya dalam gelanggang dunia perpolitikan Indonesia. Namun, bukan berarti nggak bisa kan?

Jadi saran saya sebagai pengamat politik abal-abal, sebaiknya Mas AHY untuk mengurangi menyebut-nyebut nama sang ayah untuk menaikkan elektabilitas. Kurangi aja dulu, kalau 2024 nggak menang nggak apa-apa, masih ada tahun-tahun selanjutnya. Mengutip Gaius Victorius Catullus, “Amat victoria curam”, yang artinya kemenangan hanya berpihak pada yang siap. Jadi, mending, siapin aja dulu, nanti menang kok.

Menang apa? Ya nggak tahu, menang aja pokoknya.

Penulis: Diaz Robigo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA AHY Kalau Beli Action Figure Bilang ke Annisa Pohan Cuma Rp100 Ribu Padahal Rp1 Juta Nggak, Ya?

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 September 2022 oleh

Tags: AHYelektabilitasPolitikSBY
Diaz Robigo

Diaz Robigo

ArtikelTerkait

Dalam Politik, Konsep Relawan Paslon Adalah Hal yang Paling Menjengkelkan terminal mojok.co

Dalam Politik, Konsep Relawan Paslon Adalah Hal yang Paling Menjengkelkan

27 November 2020
6 Alasan PNS Nggak Perlu Cari Jodoh di Media Sosial

Siapa Bilang PNS Itu Zona Nyaman? Zona Nyaman Matamu!

17 Desember 2022
Ironi AHY: Dulu Digadang-gadang sebagai Cawapres, Kini Harus Puas Melihat dari Pinggir Gelanggang Pertempuran

Ironi AHY: Dulu Digadang-gadang sebagai Cawapres, Kini Harus Puas Melihat dari Pinggir Gelanggang Pertempuran

20 Desember 2023
Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain terminal mojok.co

Saya Curiga Pakde Jokowi Hidup di Universe yang Lain

19 Februari 2021
4 Kesamaan Bekasi dengan Yogyakarta Jakarta

Untuk Para Artis yang Terjun ke Politik, Nggak Usah Nyalon di Bekasi

14 November 2022
Menghitung Berapa Kali Habib Rizieq Shihab Bisa Umrah Selama di Arab Saudi terminal mojok.co

Menghitung Berapa Kali Habib Rizieq Shihab Bisa Umrah Selama di Arab Saudi

8 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.