Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Personality

Mari Melepaskan Sendawa Dari Stigma Negatif

Gilang Oktaviana Putra oleh Gilang Oktaviana Putra
4 Juli 2019
A A
sendawa

sendawa

Share on FacebookShare on Twitter

Satu hari di tahun 2018 kemarin, saya dan Ujang makan bersama di warung makan dekat kampus sekalian istirahat zuhur. Selesai makan, kami nggak langsung pergi tapi ngerokok dulu sambil ngobrol-ngobrol. Di tengah-tengah obrolan kami, tiba-tiba orang di sebelah saya bersendawa. Tak lama setelah itu, Ujang langsung berdiri dan pergi membayar makanan, saya duduk di kursi sambil kebingungan lalu menyusulnya. Ternyata, setelah saya tanyakan alasan Ujang waktu itu adalah dia nggak suka dengan orang di sebelah kami karena bersendawa cukup keras.

Masalah sendawa ini memang cukup sensitif kayaknya, sebelas dua belas sama kentut. Nggak sedikit orang Indonesia yang menganggap bersendawa atau kentut di tempat umum adalah hal yang nggak sopan. Padahal sendawa, kentut dan bersin adalah tiga kenikmatan hidup yang harus disyukuri. Yang bikin saya heran adalah, apa yang bikin bersendawa di tempat umum jadi nggak sopan? Kalau kentut, sih, masih bisa dimengerti karena memang aroma kentut orang lain itu gak ada wangi-wanginya, tapi gak setiap orang sendawanya bau—kecuali kamu makan pete atau jengkol sebelumnya. Lagian saat bersendawa yang keluar cuma udara sama suara, kan? Kalau ada lagi yang keluar selain dua hal tadi, itu namanya muntah bukan sendawa.

Banyak yang menganggap sendawa keras-keras setelah makan itu nggak sopan, tapi kalau habis makan nggak sendawa rasanya kayak aneh. Kayak ada yang mengganjal di tenggorokan. FYI aja nih, saat kita makan, selain makanan ada udara yang masuk melalui mulut ke dalam tubuh kita dan udara ini lah yang dikeluarkan ketika kamu bersendawa.

Balik lagi ke tiga nikmat hidup yang harus disyukuri yaitu sendawa, kentut dan bersin. Tiga hal ini adalah sesuatu yang alami, berasal dari tubuh manusia. Bukan dari bahan sintetis atau campuran bahan kimia lainnya, jadi sudah pasti aman. Proses keluarnya udara lewat mulut ketika bersendawa merupakan sebuah kenikmatan. Perasaan lega setelah udara keluar, dan tidak ada lagi yang terasa mengganjal di dalam tubuh harus kita syukuri.

Kalau kamu masuk ke golongan orang-orang yang risih saat ada orang lain bersendawa di tempat umum. Tolong ini mah, tolong banget, bayangkan gimana rasanya ketika ingin bersendawa tapi kamu harus menahannya sebisa mungkin supaya nggak jadi keluar, kalaupun terpaksa keluar suaranya jangan keras-keras. Kebayang nggak? Rasanya kayak masturbasi tapi nggak sampai klimaks. Nanggung banget, sumpah. Tolong, kalau ada orang yang bersendawa di tempat umum dan kamu kebetulan ada di situ, jangan beri dia tatapan jijik apalagi sampai pergi dari tempatmu. Anggap saja dia—orang yang bersendawa—sedang menunjukan rasa terima kasih atas nikmat makanan kepada Tuhan lewat bersendawa. Meskipun mungkin nggak begitu nyatanya, tapi setidaknya kamu punya alasan buat menghargai dia.

Sejak masih bayi, kita—anak-anak Indonesia—sudah diajarkan buat bersendawa setelah makan. Ibu-ibu kita biasanya menepuk-nepuk punggung bayi setelah minum susu. Tujuannya biar udara yang masuk saat minum susu keluar sehingga perut anak jadi nggak kembung. See? Begitu pentingnya sendawa sampai-sampai diajarkan sejak bayi, bahkan sebelum belajar duduk dan merangkak. Kenapa setelah dewasa sendawa malah menjadi hal yang nggak sopan dan bahkan menjijikan?

Buat kamu yang suka bersendawa di tempat umum, saya pun sama begitu. Mari, dari sekarang kita perhatikan etika kalau mau bersendawa di mana saja. Kayaknya yang paling penting, sih, suara yang kita keluarkan sebisa mungkin jangan terlalu keras. Tips dari saya, kalau mau bersendawa dengan nyaman di tempat umum coba tutup mulutmu dengan kain saat bersendawa. Tujuannya biar suara yang keluar nggak terlalu keras dan mengganggu orang lain.

Karena itu, mari kita sepakati saja mulai dari sekarang kalau bersendawa di tempat umum adalah normal dan wajar bagi manusia. Mari lepaskan sendawa dari stigma negatif seperti nggak sopan atau jorok. Semua orang di dunia ini bersendawa karena itu adalah hal yang normal, termasuk saya dan juga kamu semua yang baca tulisan ini.

Baca Juga:

Lamongan, Kota yang Tak Pernah Lahir untuk Menjadi Rumah bagi Anak Mudanya

5 Starter Pack Remaja Jompo Saat Nonton Festival Musik

Terakhir diperbarui pada 20 Januari 2022 oleh

Tags: anak mudaKritik Sosialsendawastigma negatiftabu
Gilang Oktaviana Putra

Gilang Oktaviana Putra

Penjaga toko buku daring di ige, suka ngoceh di twitter, dan pengin jadi kucing.

ArtikelTerkait

mom shaming

Kumpul Keluarga, Waktunya Mom Shaming

16 Juni 2019
fresh graduate

Tagar #LulusanUI dan Polemik Gaji Bagi Fresh Graduate

26 Juli 2019
driver ojol

Komunikasi Antara Driver Ojol dan Penumpang: Soal Titik Penjemputan Baiknya Saling Memahami Saja

30 Agustus 2019
bau badan

Kenapa Sih Orang yang Bau Badan Nggak Sadar dengan Bau Badannya Sendiri?

10 Agustus 2019
nasionalis

Seberapa Nasionalis Kamu?

15 Agustus 2019
Minyak Angin Red Flag yang Nggak Cocok untuk Anak Muda

3 Minyak Angin Red Flag yang Nggak Cocok untuk Anak Muda

5 Januari 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025
Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

Bukan Mojokerto, tapi Lumajang yang Layak Menjadi Tempat Slow Living Terbaik di Jawa Timur

18 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

Mojokerto, Opsi Kota Slow Living yang Namanya Belum Sekencang Malang, tapi Ternyata Banyak Titik Nyamannya

17 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.