Mahasiswa rantau UNNES banyak yang dadakan buka jasa titip dan antar jemput. Lumayan hasilnya buat tambah-tambah uang bulanan.
Mahasiswa rantau tentu sudah terbiasa mengurus uang bulanannya sendiri. Selain mendapat kiriman uang bulanan rutin dari orang tua, banyak mahasiswa yang mencari cara agar mendapat uang tambahan. Mungkin uang kiriman kurang, sehingga mahasiswa rantau harus pintar-pintar memutar otak demi mendapat tambahan uang bulanan.
Hal itulah yang kemudian mendorong mahasiswa rantau untuk mencari pekerjaan sampingan, tak terkecuali mahasiswa rantau di kampus UNNES. Beberapa pekerjaan yang biasa dilakukan mahasiswa UNNES yang merantau adalah dengan menawarkan jasa titip dan jasa antar jemput. Kedua profesi ini menjadi ladang uang yang cukup menggiurkan bagi mahasiswa lantaran tak perlu modal besar. Cukup modal bensin full tank, satu hari bisa bawa pulang hingga ratusan ribu rupiah.
Tak dapat dimungkiri bahwa jasa titip dan antar jemput telah menjadi kebutuhan mahasiswa modern saat ini. Hal ini semakin didukung dengan penggunaan media sosial yang semakin masif, baik Instagram maupun Twitter yang kemudian dimanfaatkan mahasiswa untuk mencari jasa atau menyediakan jasa ini. Mahasiswa yang identik dengan mager atau kurang waktu luang tentu butuh bantuan untuk mengantarkan dirinya atau bahkan melakukan jasa titip barang keperluan sehari-hari.
Daftar Isi
- Diminati karena jasa antar jemput mahasiswa lebih murah daripada pesan ojol
- Persaingan jasa titip dan antar jemput di kalangan mahasiswa UNNES cukup ketat
- Tak ada jam kerja yang saklek. Kalau pengin narik baru cari mahasiswa UNNES lainnya yang butuh jasa titip atau antar jemput
- Bisa sekalian jalan-jalan dan cari relasi, dibayar pula
Diminati karena jasa antar jemput mahasiswa lebih murah daripada pesan ojol
Meskipun ojek online menawarkan kenyamanan dan kemudahan dalam pemesanan transportasi melalui aplikasi, jasa titip dan antar jemput yang dilakukan oleh mahasiswa itu kadang punya privilese di mata mahasiswa lainnya yang membutuhkan jasa-jasa tersebut. Salah satu alasan utama para mahasiswa UNNES memilih jasa antar jemput adalah fleksibilitas harga.
Layanan antar jemput dari mahasiswa untuk mahasiswa ini sering kali bisa dinegosiasikan secara langsung antara pelanggan dan pengemudi tergantung seberapa jauh lokasi antar jemput yang dilakukan. Di kalangan mahasiswa UNNES, harga yang ditetapkan untuk jastip barang atau makanan berkisar 3 ribu hingga 5 ribu rupiah. Tentu saja ini lebih terjangkau karena nggak butuh biaya tambahan seperti yang diterapkan oleh platform ojek online yang biasanya mengenakan biaya layanan dan sebagainya.
Persaingan jasa titip dan antar jemput di kalangan mahasiswa UNNES cukup ketat
Mahasiswa yang terlibat dalam bisnis jasa titip dan antar jemput sering kali dihadapkan pada persaingan yang cukup ketat. Fenomena ini tak lepas dari pertumbuhan jumlah mahasiswa perantau di UNNES yang kemudian tertarik untuk menjalankan usaha ini sebagai alternatif mendapatkan penghasilan tambahan. Akibatnya, mahasiswa yang menyediakan jasa titip dan antar jemput ini harus berupaya meningkatkan kualitas layanan mereka dan berinovasi agar bisa bersaing secara efektif. Sebab, mereka tak hanya bersaing dengan sesama mahasiswa penyedia jasa sama, tapi juga ojol di wilayah Semarang.
Mahasiswa UNNES yang membuka bisnis jasa titip dan antar jemput biasanya mencoba untuk memberikan layanan yang berkesan dan responsif demi bisa membangun reputasi baik di mata pelanggan. Tarif jasa yang bersahabat di kantong mahasiswa juga biasanya menjadi daya pikat.
Tak ada jam kerja yang saklek. Kalau pengin narik baru cari mahasiswa UNNES lainnya yang butuh jasa titip atau antar jemput
Menyediakan layanan jasa titip dan antar jemput sebenarnya enak. Jam kerjanya fleksibel, tapi tetap dapat uang. Kebanyakan mahasiswa UNNES yang menyediakan jasa ini pun tak punya jam kerja yang pasti layaknya pekerja kantoran. Namanya juga pekerjaan sampingan. Para mahasiswa rantau ini cenderung mengatur waktu kerja mereka, tergantung pada ketersediaan waktu dan permintaan pelanggan.
Jadwal kerja yang fleksibel ini justru menguntungkan karena mahasiswa tetap bisa memprioritaskan kuliah mereka. Misalnya, apabila ada jadwal ujian atau tugas, mahasiswa UNNES yang buka jasa titip dan antar jemput bisa tetap fokus pada urusan akademik dan menutup sementara layanan jasa yang mereka tawarkan.
Bisa sekalian jalan-jalan dan cari relasi, dibayar pula
Layanan jasa titip dan antar jemput yang marak di kalangan mahasiswa rantau UNNES ini tak hanya berorientasi pada duit, tapi juga kesempatan menjalin relasi dengan orang lain yang berasal dari latar belakang beragam. Interaksi ini tentunya bisa menjadi modal awal untuk memperluas jaringan atau peluang kerja sama di masa mendatang. Lumayan kan kalau misalnya ada yang menawarkan pekerjaan yang menjanjikan nantinya.
Selain itu, saat antar jemput atau mengantar barang titipan, mahasiswa UNNES juga punya kesempatan menjelajahi tempat yang mungkin belum pernah dia kunjungi sebelumnya. Wawasannya soal beragam lokasi di Semarang dan rute jalan yang berbeda akan semakin bertambah. Kapan lagi kan bisa jalan-jalan sambil dibayar pula.
Begitulah serba-serbi mahasiswa UNNES yang menyediakan jasa titip dan antar jemput dari mahasiswa untuk mahasiswa. Karena tuntutan hidup, berusaha jadi kreatif dan buka usaha sendiri. Kapan lagi kan bisa cari penghasilan tambahan sambil jalin relasi dengan mahasiswa lainnya.
Penulis: Agung Anugraha Pambudhi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA UNNES Layak Mendapat Gelar Kampus dengan Nama Terbaik di Indonesia.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.