Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Pengalaman Mahasiswa PGSD yang Mencoba Belajar Filsafat: Menambah Beban Pikiran Sampai Dianggap Sesat

Femas Anggit Wahyu Nugroho oleh Femas Anggit Wahyu Nugroho
15 April 2024
A A
Mahasiswa PGSD Belajar Filsafat dan Dianggap Sesat (Unsplash)

Mahasiswa PGSD Belajar Filsafat dan Dianggap Sesat (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Saya nggak tahu nih apa yang pembaca budiman pikirkan ketika mendengar kata filsafat. Beberapa di antara kalian mungkin ada yang menganggapnya nggak berguna, nggak ada manfaat, dan cuma sekadar bacotan. Di sisi lain ada yang menganggapnya bermanfaat, dapat melatih kemampuan berpikir kritis, dan sebagainya. Khususnya saya, mahasiswa PGSD.

Memang ya, selama ini filsafat itu sering dianggap elite dan kalau boleh saya bilang dalam kata lain adalah sakral. Maksudnya, hanya orang-orang tertentu yang bisa menguasainya. Selain itu, kayaknya filsafat ini kok ngenes juga, penggemarnya nggak cukup banyak.

Saya di sini ingin membagikan bagaimana pengalaman saya sebagai mahasiswa PGSD yang iseng-iseng mencoba belajar. Bagaimana respons kawan saya dan lingkungan saya. Juga bagaimana kesan saya secara pribadi terhadap filsafat yang sering dianggap njlimet dan mbulet.

Awalnya sih coba-coba belajar filsafat, eh kok ketagihan

Awal saya berkenalan dengan filsafat dimulai ketika saya memutuskan menjadi mahasiswa PGSD. Keputusan ini memang mengubah pola hidup dan memberi hawa baru tersendiri bagi saya. Hal ini karena sejak SD-SMA, saya sangat lekat dengan pelajaran eksak seperti Matematika dan Fisika. Zaman saya SMA, masih ada penjurusan dan saya masuknya di penjurusan MIPA (Matematika Ipa).

Memutuskan kuliah di PGSD artinya saya banting setir dari yang awalnya kemampuan saya seharusnya di jurusan rumpun SAINTEK, tapi malah milih jurusan rumpun SOSHUM. Hal ini tentu memerlukan penyesuaian juga ketika saya mulai masuk kuliah. Sampai akhirnya saya mendapat hawa baru. Saya yang awalnya akrab dengan buku-buku Matematika dan Fisika, justru sekarang malah akrab dengan buku-buku filsafat.

Agak aneh ya mahasiswa PGSD tapi kok malah akrab dengan buku filsafat. Ya, awalnya saya memang iseng-iseng saja karena penasaran filsafat itu kayak gimana. Awal rasa penasaran saya ini bermula ketika saya menjumpai beberapa video ngaji filsafatnya Pak Fahruddin Faiz di YouTube. Sejak saat itu saya mencoba membeli dan membaca beberapa buku filsafat dan kalau nganggur saya mengikuti ngaji filsafatnya Pak Fahruddin.

Memang benar saja, awal saya membaca buku filsafat, duh! Malah nambah-nambahi beban pikiran. Tapi, lama-kelamaan setelah sedikit memaksa mengikuti tulisan-tulisan di buku tersebut, saya kok malah ketagihan. Serius, membaca buku filsafat itu kalian akan menjumpai gagasan-gagasan yang out of the box, unik, yang selama ini nggak pernah dipikirkan oleh mahasiswa PGSD dan orang banyak.

Mahasiswa PGSD belajar filsafat, eh dianggap sesat

Beberapa waktu berlalu dan saya masih begitu akrab dengan buku-buku filsafat. Sampai ada salah satu teman saya yang mengetahui bahwa saya suka dengan buku-buku filsafat. Nah, ketika ada kesempatan nongkrong bareng itu, tiba-tiba dia bertanya begini “Bro, lu percaya kalau Tuhan itu ada nggak sih?” WTF mennn.

Baca Juga:

Mencibir Wacana Bodoh Menghapus Jurusan Filsafat karena Mereka Nggak Paham kalau Kuliah di Filsafat UGM Bikin Saya Bahagia Seumur Hidup

Ki Ageng Suryomentaram: Pangeran Jogja yang Melawan Belanda Bersama Rakyat Jelata dan Meninggalkan Gemerlap Dunia Kekuasaan

Apa ya sampai segitunya anggapan orang terhadap mereka yang mencoba belajar filsafat. Kok pertanyaannya itu lho, seakan-akan mempertanyakan keimanan dan menganggap pasti sesat. Sebagai mahasiswa PGSD, saya merasa perlu memberi klarifikasi mengenai hal ini.

Gini ya anying, nggak semua yang belajar ilmu ini langsung jadi nggak percaya Tuhan. Justru yang seperti itu sebenarnya jumlahnya sedikit dan malah banyak mereka yang keimanannya semakin kuat setelah belajar filsafat. 

Coba saja lihat itu para filsuf Islam seperti Ibnu Sina, Ibnu Rusyd. Kalau dari Kristen dan Katolik tokohnya ada Aquinas, St. Agustinus, Kierkegaard, dan masih banyak lagi. Mereka ini belajar dan ahli filsafat, tapi dengan itu keimanan mereka dalam agama dan terhadap Tuhan justru semakin kuat. Saya, sebagai mahasiswa PGSD, imannya masih kuat, kok.

Filsafat itu beneran penting

Memang, dalam belajar filsafat, kita tidak bisa menelan mentah-mentah semua pengetahuan. Kita meski memilah dan menyesuaikannya dengan diri kita. Memang, kadang ada saja yang bertentangan dengan agama dan keyakinan. Apalagi sebagai mahasiswa PGSD, ilmunya agak jauh.

Akan tetapi, perlu diketahui juga bahwa yang bertentangan dengan agama semacam itu adalah filsafat sebagai sebuah produk. Artinya, sebagai sebuah hasil akhir pemikiran seorang filsuf. Lain lagi dengan filsafat sebagai alat.

Sebagai alat inilah yang justru penting dan diperlukan seharusnya bagi semua orang. Sebenarnya, ketika orang mulai berpikir dan bernalar terhadap sesuatu di hidupnya sehari-hari maka semenjak itulah bisa dikatakan dia sudah berfilsafat. Seperti kata Descartes, “Cogito ergo sum atau aku berpikir maka aku ada.”

Filsafat sebagai alat untuk berpikir secara rasional dan kritis justru sangat diperlukan terutama oleh mahasiswa. Nggak cuma khususon mahasiswa filsafat. Mahasiswa semua jurusan saya rasa perlu mempelajari filsafat. Ya nggak harus jadi filsuf juga. Yang penting paham bagaimana menggunakan filsafat sebagai metode berpikir dan berlogika.

Saya, secara pribadi sebagai mahasiswa PGSD yang awalnya cuma iseng karena penasaran mendapat hawa baru. Melalui ilmu ini, saya lebih bisa memandang masalah pendidikan secara lebih kritis. Berbagai keresahan saya terhadap dunia pendidikan itu dapat dijumpai di beberapa tulisan saya di Terminal Mojok yang tentu dengan gaya bahasa yang nyantai dan nggak seperti gaya bahasa filsuf sama sekali.

Oleh sebab itu, meski kudu kuat dengan anggapan sesat, belajar filsafat bisa memberi cakrawala baru. Bahkan untuk saya, sebagai mahasiswa PGSD, yang “agak lain” dengan ilmu filsafat. Lagian, nggak ada salahnya belajar banyak hal, bukan!? 

Penulis: Femas Anggit Wahyu Nugroho

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 3 Mitos tentang Mahasiswa Jurusan PGSD yang Telanjur Dipercaya Orang Banyak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 April 2024 oleh

Tags: filsafatjurusan PGSDkuliah PGSDmahasiswa pgsdmahasiswa PGSD belajar filsafatmitos mahasiswa PGSDPGSD
Femas Anggit Wahyu Nugroho

Femas Anggit Wahyu Nugroho

Hamba Allah yang ditetapkan tinggal di bumi sejak 2003 dan suka nasi goreng.

ArtikelTerkait

Ki Ageng Suryomentaram filsafat pencerahan mojok

Belajar Menjadi Manusia Merdeka dari Ki Ageng Suryomentaram

28 Juli 2020
Baudrillard

Ketika Apa yang Kita Beli Menentukan Kasta Kita, Saatnya Belajar Filsafat Baudrillard!

3 Maret 2020
PPG Prajabatan Membuat Mahasiswa PGSD Jadi Pengangguran (Unsplash)

Jika Program PPG Prajabatan Membuat Semua Jurusan Bisa Menjadi Guru SD Asal Dapat Sertifikat, Masa Depan Jurusan PGSD Terancam Kiamat

4 Mei 2024
fakultas filsafat ugm lulusan sukses di segala bidang mojok.co

Mengapa Lulusan Fakultas Filsafat UGM Bisa Sukses Nyaris di Segala Bidang?

22 Juli 2020
Mahasiswa PGSD Calon Guru, tapi Banyak Nggak Disiplinnya (Unsplash) jurusan PGSD

3 Hal yang Bikin Calon Mahasiswa yang Nggak Cocok Masuk di Jurusan PGSD

19 Januari 2024
hidung minimalis, pakai masker

Orang yang Nggak Mau Pakai Masker dan Bilang Kalau itu Haknya, Masuk Akal Nggak sih?

18 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Air Terjun Tumpak Sewu Lumajang, Tempat Terbaik bagi Saya Menghilangkan Kesedihan

4 Aturan Tak Tertulis agar Liburan di Lumajang Menjadi Bahagia

17 Desember 2025
Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

Dilema Warga Gondangrejo: Mengaku Orang Karanganyar, Jauhnya Kebangetan. Mengaku Orang Solo, KTP Nggak Setuju

13 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.