Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

5 Kuliner Tulungagung yang Sulit Dijumpai di Daerah Lain, sekalipun Ada Rasanya Beda

Helisa oleh Helisa
9 Oktober 2025
A A
5 Kuliner Tulungagung yang Sulit Dijumpai di Daerah Lain, sekalipun Ada Rasanya Beda Mojok.co

5 Kuliner Tulungagung yang Sulit Dijumpai di Daerah Lain, sekalipun Ada Rasanya Beda (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ada banyak hal yang bisa bikin kangen kampung halaman. Hal-hal sederhana seperti mendengar suara azan di sore hari hingga mencium bau selepas hujan bisa bikin kangen kampung halaman. Iya, kalau untuk saya, kangen kampung halaman saya di Tulungagung bisa dipicu dari hal sesederhana itu. 

Selain suasana khas kampung halaman, satu hal yang selalu bikin kangen Tulungagung adalah kuliner atau makanannya. Bertahun-tahun merantau, sangat sulit bagi saya menemukan makanan Tulungagung yang pas di lidah saya. Jangankan menemukan rasa yang pas. Kadang, makanannya saja nggak ada di pasaran. Inilah 5 makanan yang selalu saya rindukan di tanah perantauan:

#1 Punten, kuliner Tulungagung yang diproses dengan penuh kesabaran

Jangan salah mengartikan punten di sini dengan “maaf” yang biasa digunakan oleh orang-orang Jawa Barat. Punten juga bukan lontong seperti yang biasa dipahami orang-orang. Beda. 

Punten yang saya maksud di sini adalah makanan Tulungagung yang terbuat dari beras, santan, dan bumbu rempah. Ketika sudah matang, nasi dengan berbagai bumbu tadi dipindahkan ke wadah besar bernama lumpang untuk ditumbuk. Proses ini nggak sebentar, memakan waktu. Nasi yang semula berbulir halus perlahan melebur, menyatu, dan hilang teksturnya menjadi punten yang legit, padat, dan lembut.

Biasanya punten disajikan dengan sambal pecel sayuran seperti kacang panjang, tauge, sawi, atau bayam kemudian ditambah tahu goreng dan kerupuk agar lebih ramai. 

Punten itu bukan sekadar makanan, tapi bukti kesabaran. Setiap tumbukan di lumpang seakan menyimpan doa agar yang makan nanti kenyang lahir batin. Gurihnya santan berpadu dengan pedas kacang dan aroma rempah yang lembut, bikin siapa pun yang perantau seperti saya tiba-tiba ingin pulang.

#2 Sompil, lontong lodeh versi lebih istimewa

Di tanah rantau atau daerah lain ada lontong lodeh yang biasanya dianggap menu atau masakan rumah biasa. Di Tulungagung sebenarnya menu yang mirip, namanya sompil. Namun, bisa saya bilang, sompil Tulungagung jauh lebih istimewa dibanding lontong lodoh yang ada di berbagai daerah. 

Bagi yang belum tahu, Sompil dibuat dari nasi yang dimasukkan ke daun pisang, bukan plastik. Daun pisang jadi item yang penting karena memberi aroma wangi pada lontong sehingga terasa lebih “nendang” dan alami. Lontong ini kemudian disajikan dengan sayur lodeh pepaya muda, nangka muda, atau kacang lotho.

Baca Juga:

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Satu hal yang bikin kuliner Tulungagung ini khas diberi taburan bubuk kedelai sangrai di atas lontong sebelum kuah disiram. Teksturnya lembut, aromanya harum, dan rasanya gurih manis pedas dalam satu waktu. Tambah tempe goreng, tahu, dan sambal, lengkaplah sudah rasa nikmatnya.

Di perantauan, saya pernah coba lontong lodeh. Tapi tanpa aroma daun pisang dan taburan bubuk kedelai, rasanya hampa seperti sehabis di ghosting hts-an

#3 Sego Ampok yang sederhana

Sego ampok kuliner Tulungagung yang tampak sederhana, tapi aslinya penuh makna. Bisa saya bilang, makanan satu ini adalah cerminan ketahanan dan kesederhanaan orang Tulungagung. 

Bahan utama sego ampok adalah jagung yang dihaluskan (atau diselip) sampai halus. Pastikan jagungnya tidak benar-benar halus ya, tapi masih terasa bulir kecilnya. Kemudian, nasi jagung itu dikukus, lalu disajikan dengan gudangan. Gudangan terbuat dari sayur rebus yang dicampur parutan kelapa berbumbu rempah khas Tulungagung. Sementara, lauknya bisa macam-macam seperti ikan asin, ayam goreng, atau lele bakar.

Rasa sego ampok ringan, tapi mengenyangkan. Gurih dari kelapa, manis dari jagung, dan sedikit asin dari ikan asin perpaduan rasa yang pas. Kuliner satu ini bak pengingat makanan nggak harus mewah untuk bikin bahagia. Dia lahir dari tanah yang keras dan tangan yang sabar, tapi rasanya justru paling tulus.

#4 Ayam Lodho Tulungagung yang paling cocok di lidah saya

Setiap kali mencium aroma ayam bakar di perantauan, saya selalu teringat ayam lodho Tulungagung. Kuliner satu ini mungkin bisa dengan mudah ditemui di daerah lain. Namun, di lidah saya, ayam lodho Tulungagung paling enak dan cocok di lidah. 

Ayam lodho Tulungagung selalu menggunakan ayam kampung muda. Ayam dibakar lebih dulu sampai keluar aroma asap. Baru setelahnya dimasak dengan santan kental dan rempah-rempah seperti lengkuas, serai, daun jeruk, kunir dan cabai.

Hasilnya, ayam lodho Tulungagung punya rasa pedas dan gurih yang dalam, dengan kuah yang kental dan aroma asap yang khas. Tidak terlalu pedas, tapi cukup bikin lidah ketagihan soal rasanya. 

Biasanya, makanan Tulungagung satu ini disajikan dengan nasi, sambal terasi, dan sayur rebus atau gudangan. Kalau versi daerah lain cenderung berkuah encer dan rasa santannya lebih dominan. Itu mengapa ayam lodho versi Tulungagung terasa lebih seimbang di lidah saya, bisa pedas, gurih, dan wangi bakaran yang kuat.

Makan ayam lodho bikin saya serasa duduk di dapur rumah , menunggu sambil kipas-kipas asap arang. Sederhana, tapi membahagiakan dan selalu ingin pulang

#5 Rujak sayur dengan cita rasa yang kaya

Di kota lain, rujak identik dengan buah, di Tulungagung justru rujak sayur yang berjaya. Bumbunya dari petis hitam khas Jawa Timur, gula merah, cabai, dan kacang tanah. Yang bikin unik, ada bahan tambahan yang jarang ada di tempat lain adalah pisang kluthuk muda yang ditumbuk bersama bumbu.

Pisang ini bikin rasa rujak jadi legit, sedikit sepet, tapi luar biasa nikmat. Rujak sayur Tulungagung biasanya dicampur dengan sayuran rebus, tahu, tempe, dan kerupuk merah. Kadang juga dimakan bareng lontong atau nasi putih hangat.

Rasanya meledak di lidah sensasi ada pedas, sepet, manis, gurih, semuanya dalam satu suapan. Dan anehnya, meski sederhana, rujak ini bisa menyembuhkan rindu dalam sekejap.

Itulah kuliner Tulungagung yang sering saya rindukan di tanah perantauan. Saat kangen dengan makanan-makanan ini, entah mengapa ada rasa kosong yang nggak bisa dijelaskan. Ternyata, rindu paling sulit bukan hanya rindu pada seseorang, tapi pada sepiring makanan yang cuma bisa dimasak di tanah kelahiran sendiri. Dan, di antara semua rasa yang pernah saya cicipi, rasa “pulang” itu tetap yang paling gurih.

Penulis: Helisa
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA 4 Tipe Orang yang Dipastikan Akan Merana kalau Tinggal di Tulungagung. 

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2025 oleh

Tags: ayam lodhoKulinerkuliner tulungagungmakanan tulungagungpuntenrujak sayurSego Ampoksompiltulungagung
Helisa

Helisa

ArtikelTerkait

Rujak Kuah Pindang, Kuliner Khas Bali yang Jarang dilirik Pelancong Terminal Mojok

Rujak Kuah Pindang, Kuliner Khas Bali yang Jarang dilirik Wisatawan

23 Januari 2022
Kopi Ijo Khas Tulungagung, Harga Ndeso Rasa Kutho terminal mojok

Kopi Ijo Khas Tulungagung, Harga Ndeso Rasa Kutho

21 Agustus 2021
6 Dosa Penikmat Sate Ayam Ponorogo yang Sebaiknya Dihentikan

6 Dosa Penikmat Sate Ayam Ponorogo yang Sebaiknya Dihentikan

16 Februari 2022
Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Sulawesi

Culture Shock Orang Jawa yang Merantau ke Sulawesi

18 Juni 2022
Nastar (Pixabay.com)

Nastar Itu Biasa Saja, Nggak Usah Pada Heboh

22 Januari 2022
5 Kuliner Surabaya yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan Mojok.co

5 Kuliner Surabaya yang Kurang Cocok di Lidah Wisatawan

27 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok Mojok.co

4 Varian Rasa Nutrisari yang Gagal dan Bikin Pembeli Kapok

12 Desember 2025
Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget Ketika Hidup di Solo Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Salatiga seperti Saya Kaget ketika Hidup di Solo

12 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Mensiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban
  • Universitas di Indonesia Ada 4.000 Lebih tapi Cuma 5% Berorientasi Riset, Pengabdian Masyarakat Mandek di Laporan
  • Katanya Bagian Terberat bagi Bapak Baru saat Hadapi New Born adalah Jam Tidur Tak Teratur. Ternyata Sepele, Yang Berat Itu Rasa Tak Tega
  • Mempertaruhkan Nasib Sang Garuda di Sisa Hutan Purba

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.