Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

5 Hal yang Harus Disiapkan sebelum Kuliah di Turki

Noor Annisa Falachul Firdausi oleh Noor Annisa Falachul Firdausi
5 November 2024
A A
5 Hal yang Harus Disiapkan sebelum Kuliah di Turki Mojok.co

5 Hal yang Harus Disiapkan sebelum Kuliah di Turki (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Banyak orang Indonesia melanjutkan kuliah di Turki karena kesempatannya terbuka lebar. Asal tahu saja, setiap tahun pasti ada seleksi beasiswa Turkiye Burslari yang didanai oleh Pemerintah Turki. Tidak sedikit juga orang Indonesia yang kuliah dengan biaya pribadi di sana. Kabarnya, Uang Kuliah Tunggal (UKT) kampus-kampus di Turki lebih ramah di kantong dibanding berbagai universitas di Indonesia.

Saya adalah satu dari banyak orang yang melanjutkan studi di Turki dengan beasiswa. Sebelum merantau ke negeri orang, saya mempersiapkan banyak hal agar lebih mudah beradaptasi. Berdasar pengalaman, setidaknya ada 4 hal utama yang harus disiapkan sebagai mahasiswa yang hendak kuliah di Tanah Seribu Budaya:

#1 Bahasa Turki itu susah, tapi nggak perlu kelewat khawatir

Kalian harus belajar bahasa Turki kalau mau kuliah di sana. Memang, beberapa kampus dan jurusan menyediakan mata kuliah dengan bahasa Inggris, tapi jangan harap ada banyak pilihannya. Selain itu, kalian tetap perlu belajar mereka supaya bisa bertahan hidup. Apalagi kalau kalian memilih kuliah di kota kecil seperti yang saya lakukan, hanya segelintir orang yang bisa berbahasa Inggris.

Bahasa Turki itu memang susah, tapi bukan hal mustahil untuk ditaklukkan kok. Sebelum merantau, saya hanya mempersiapkan diri dengan ikut kursus bahasa Turki level A1 sebanyak delapan pertemuan. Sesekali saya main Duolingo dan Busuu. Persiapannya tidak banya, tapi cukup membantu untuk memahami dasarnya. 

Akan tetapi, kalian tidak perlu khawatir kalau tidak sempat mempersiapkan apapun. Setiap camaba dari negara luar Turki pasti akan dapat kelas persiapan bahasa Turki selama setahun. Dalam jangka waktu tersebut, kita bisa memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin agar bisa fafifu wasweswos dalam bahasa Turki.

#2 Biaya hidup di Turki bisa membengkak karena inflasi

Saya kuliah di Turki dengan beasiswa, tapi saya tetap harus mengeluarkan biaya pribadi untuk satu bulan pertama. Biaya itu banyak digunakan untuk mengurus berbagai dokumen, transportasi, dan keperluan sehari-hari. Berdasar pengalaman, saya pelru merogoh kocek setidaknya 5.300 Lira Turki (TL) atau sekitar Rp2,4 juta. Ini nggak termasuk biaya tempat tinggal karena saya mendapatkan fasilitas asrama gratis.

Bagi kalian yang berminat kuliah atau camaba, sebaiknya jangan menyepelekan biaya ini. Saya tekankan untuk seluruh mahasiswa ya, entah mereka yang berangkat dengan beasiswa maupun pribadi. Sebab, saat ini Turki sedang dilanda inflasi besar-besaran. Harga barang semakin mahal dari waktu ke waktu. Kalau biaya ini tidak dipersiapkan sebaik-baiknya, bukan tidak mungkin proses kuliah kalian akan terhambat. 

#3 Mending beli pakaian di sini

Turki merupakan negara dengan empat musim. Nggak heran kalau camaba Indonesia bertanya-tanya soal pakaian yang harus digunakan untuk melewati musim itu. Menurut saya, akan lebih baik kalau orang Indonesia membeli pakaian di Turki saja. 

Baca Juga:

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Perkuliahan di Turki biasanya dimulai ketika musim gugur dan semi. Sebagian besar camaba dari Indonesia pun tiba di Turki pada musim tersebut. Jadi, masih ada waktu beberapa bulan sebelum musim dingin tiba. Selain belum begitu mendesak, kualitas pakaian musim dingin di sini jauh lebih baik dibandingkan di Indonesia. Bahkan, harganya relatif lebih terjangkau dan modelnya lebih modis.

#4 Fisik harus kuat biar bisa bertahan hidup di Turki

Secara umum, lingkungan Turki sangat berbeda dari Indonesia. Di Indonesia, kita dimanjakan dengan kendaraan pribadi. Mobilitas jauh lebih mudah. Hal itu berbeda dengan Turki yang memiliki harga bahan bakar dan kendaraan pribadi yang tinggi. Mobilitas penduduknya ditopang dari kendaraan umum. Mau tidak mau, sebagai pendatang kita menyesuaikan gaya hidup mereka. 

Persoalannya, kendaraan umum hanya beroperasi di ruas jalan tertentu. Jadi, orang-orang tetap harus berjalan kaki baik saat hendak ke halte atau ke lokasi-lokasi yang tidak dilewati bus. Itu mengapa kekuatan fisik begitu dibutuhkan di negara ini. 

Asal tahu saja, selama merantau di negara ini, setidaknya saya menempuh 9.000-11.000 langkah setiap hari. Untung saja, 2 bulan sebelum jadwal keberangkatan ke Turki saya sempat latihan fisik dengan jalan kaki minimal 6.000 langkah atau bersepeda minimal 5 km setiap hari. Hasilnya, waktu sampai di sini badan saya nggak kaget. Saya nggak perlu merasakan kaki bengkak-bengkak setelah jalan jauh karena badan saya sudah terbiasa. 

PR terbesar saya tinggal beradaptasi pada iklim dan suhu. Saya tiba saat musim gugur yang mana suhunya mulai menurun. Suhu dingin membuat kulit tangan saya sangat kering, bahkan sampai mengelupas dan berdarah. Belum lagi, kota yang saya tinggali punya kelembaban yang minim. 

#5 Puas-puasin dulu makan makanan di Indonesia 

Tantangan besar yang harus dilewati oleh semua mahasiswa asal Indonesia adalah membiasakan diri dengan makanan Turki. Selama tiga pekan pertama, saya nggak bisa berhenti menginginkan makanan Indonesia. Alasan pertama, sarapan di sini tidak dengan makanan berat hanya berupa roti, kentang, atau telur. Rasa-rasanya saya nggak pernah kenyang tiap pagi.

Alasan kedua, cita rasa makanannya masih belum cocok di lidah saya. Asal tahu saja, sebagian besar makanan Turki kalau nggak kemanisan, keasaman, ya hambar. Saya baru bisa menelan makanan jika dibarengi dengan mustofa, kering tempe, abon, atau saus yang saya bawa dari Indonesia. Itu mengapa, bagi kalian yang hendak menjadi mahasiswa di Tanah Seribu Budaya, saya sarankan untuk membawa makanan dari Indonesia yang tahan lama. Makanan itu akan banyak membantu proses beradaptasi. 

Kuliah di luar negeri, termasuk Turki, mungkin menjadi impian banyak orang. Tapi, jangan lupa, perlu banyak persiapan agar tidak kaget dan mudah adaptasi. Nah, semoga tulisan ini membantu memberikan gambaran bagi kalian yang hendak kuliah di Turki. 

Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Betapa Berat Tinggal di Turki dan Belum Menguasai Bahasanya. Untung Ada Mahasiswa Internasional yang Membantu

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 28 November 2024 oleh

Tags: IndonesiaKuliahkuliah di turkiMahasiswaturki
Noor Annisa Falachul Firdausi

Noor Annisa Falachul Firdausi

Alumnus UGM asal Yogyakarta yang lagi belajar S2 Sosiologi di Turki

ArtikelTerkait

Proker KKN Kadang Nggak Nyambung sama Jurusan Kuliah dan Kita Harus Berdamai dengan Itu

Proker KKN Nggak Nyambung sama Jurusan Kuliah: Mahasiswa Harus Berdamai dengan Itu

11 Agustus 2023
5 Lagu Indonesia dengan Lirik Paling Ikonik

5 Lagu Indonesia dengan Lirik Paling Ikonik

17 September 2022
Bagaimanapun, KKN Online Itu Pasti Ada Urgensinya! terminal mojok.co

Bagaimanapun, KKN Online Itu Pasti Ada Urgensinya!

14 Juli 2021
Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

Emang Iya Kuliah Keguruan Cepat Balik Modal?

30 Juli 2022
Tak Perlu Berlebihan Romantisisasi KKN, Bukan Ajang Cari Jodoh apalagi Simulasi Rumah Tangga

Tak Perlu Berlebihan Diromantisisasi, KKN Bukan Ajang Cari Jodoh apalagi Simulasi Rumah Tangga

21 Juli 2024
sastrawan

Beban Ganda Lulusan Sastra Indonesia Jika Ingin Jadi Sastrawan

10 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

4 Rekomendasi Film India Penuh Plot Twist Sambil Nunggu 3 Idiots 2 Tayang

18 Desember 2025
Motor Honda Win 100, Motor Klasik yang Cocok Digunakan Pemuda Jompo motor honda adv 160 honda supra x 125 honda blade 110

Jika Diibaratkan, Honda Win 100 adalah Anak Kedua Berzodiak Capricorn: Awalnya Diremehkan, tapi Kemudian jadi Andalan

20 Desember 2025
Mio Soul GT Motor Yamaha yang Irit, Murah, dan Timeless (Unsplash) yamaha mx king, jupiter mx 135 yamaha vega zr yamaha byson yamaha soul

Yamaha Soul Karbu 113 cc: Harga Seken 3 Jutaan, tapi Konsumsi BBM Bikin Nyesek

17 Desember 2025
Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Dianggap Aib Keluarga karena Jadi Sarjana Nganggur Selama 5 Tahun di Desa, padahal Sibuk Jadi Penulis
  • Terpaksa Jadi Maling-Mendekam di Penjara karena Lelah Punya Orang Tua Miskin, Sejak Kecil Hanya Bisa Ngiler ke Hidup Enak Teman Sebaya
  • Membandingkan Warteg di Singapura, Negara Tersehat di Dunia, dengan Indonesia: Perbedaan Kualitasnya Bagai Langit dan Bumi
  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.