Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Kenapa ya Titit Bocil Sekarang (Nyaris) Nggak Pernah Terjepit Ritsleting?

Jevi Adhi Nugraha oleh Jevi Adhi Nugraha
27 Agustus 2022
A A
Kenapa ya Titit Bocil Sekarang (Nyaris) Nggak Pernah Terjepit Ritsleting?

Kenapa ya Titit Bocil Sekarang (Nyaris) Nggak Pernah Terjepit Ritsleting? (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kenapa ya zaman sekarang kita jarang denger kejadian bocil titit terjepit ritsleting?

Mojok sudah berusia delapan tahun. Banyak orang menilai bahwa delapan adalah angka istimewa dan cukup sakral. Konon, angka delapan dimaknai sebagai angka keberuntungan. Sebagaimana bentuk angka delapan yang nggak ada putusnya, saya juga berdoa agar media sekaligus guru kehidupan saya ini akan semakin lembah manah, waskita, dan terus menyemai bersama orang-orang biasa.

Ngomong-omong soal usia delapan tahun dan cerita orang biasa, saya punya kisah pilu bin pedih yang sampai saat ini susah saya lupakan, yaitu ketika titit saya terjepit ritsleting. Barangkali terjepit ritsleting adalah luka pertama yang dihadapi seorang pria sebelum beranjak dewasa dan belum mengenal sakitnya putus cinta.

Setiap berangkat maupun pulang sekolah, saya yang waktu itu masih duduk di kelas tiga SD harus jalan kaki dan menempuh jarak sekitar 3 kilometer membelah tanaman kolonjono. Karena takut telat masuk kelas, perilaku terburu-buru kerap saya lakukan setiap pagi. Kebiasaan terburu-buru ini pula, yang akhirnya membuat tragedi titit terjepit ritsleting sering saya alami.

Nyaris semua kawan-kawan saya di kampung halaman, Gunungkidul, terutama generasi 90-an, pernah mengalami malapetaka ini. Akibat dari tindakan grusah-grusuh saat mau berangkat sekolah, kala itu saya lupa tidak pakai sempak dan menarik ritsleting secara serampangan. Tak ayal, peristiwa nahas pun terjadi, gerigi ritsleting itu sedikit melahap “investasi” masa depan saya.

Tragedi yang saya alami pun menggegerkan tetangga. Ibu saya yang tampak panik, langsung mengambil pisau berkarat dari ruang dapur. Seketika, tindakan ibu yang membawa pisau ini membuat saya ingin semaput. Bagaimana tidak, ha wong beliau langsung menyodorkan pisau itu persis di depan harta mungil milik saya itu. Niatnya sih mau merobek celana agar ritsleting bisa terlepas, tetapi kelakuan ibu sungguh nggak memperhatikan protokol kesehatan dan kurang mempedulikan aspek estetis.

Untungnya, bapak saya yang datang dari pasar hewan, langsung mengambil tindakan darurat. Entah dapat wangsit dari mana, tiba-tiba beliau menarik ristleting itu ke bawah dengan kencang, dan akhirnya berhasil dilepas. Meski sukses melepaskan gigitan ritsleting keparat itu, tetapi kelakuan bapak yang sembrono ini membuat saya menjerit kesakitan. Ngilu.

Tragedi terjepit ritsleting itu saya alami tahun 2001. Dari tahun 2001-2005, saya masih cukup sering mendengar banyak bocil tetangga sekitar menangis gegara peristiwa serupa. Namun, setelah tahun-tahun setelahnya, kecelakaan ritsleting ini sudah jarang terjadi. Padahal, era 1990-an, kasus titit terjepit ritsleting cukup hits dan acapkali menggegerkan tetangga sekitar.

Baca Juga:

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Guru, Sebaiknya Cari Profesi Lain kalau Nggak Ingin Menyesal Seumur Hidup

Alasan Orang Dewasa Masih Suka Nonton Upin Ipin, Ingin Nostalgia hingga Episode yang Ghibah-able

***

Menurut penelitian di Urology Journal BJU International, kasus titit terjepit ritsleting sering terjadi pada anak hingga remaja, terutama mereka yang berusia di bawah 18 tahun. Biasanya, kondisi ini dialami oleh mereka yang belum disunat atau masih memiliki kulit kulup. Nah, kulit yang masih ngacir ini rentan terkena gigitan gerigi ritsleting jika saat narik ritsleting dilakukan secara serampangan.

Meski terlihat sepele, tetapi kasus seperti ini cukup bikin trauma buat siapa saja yang pernah mengalaminya, tak terkecuali saya. Meski bekas gigitan gerigi ritsleting di titit sudah hilang—karena sudah disunat–tetapi kenangan masa kecil yang suram itu masih terngiang-ngiang di kepala. Sebab, jika waktu itu bapak salah menanganinya, risiko  cukup fatal. Ya, bukan tidak mungkin saya kehilangan ujung bedil yang sampai sekarang belum menemukan tuannya ini.

Cukup-cukup. Mari langsung ke intinya saja, kenapa anak zaman sekarang sudah jarang terjepit ritsleting? Misal ada, kenapa, ya, kasus ini nggak seheboh kayak dulu?

Pertanyaan tersebut tentu sangat mudah dijawab. Yap, betul, karena bocil zaman dulu jarang atau nyaris nggak pernah pakai sempak. Alasannya pun bermacam-macam, mulai dari nggak mampu beli celana dalam hingga kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pakai sempak.

Tentu jauh berbeda sama orang tua tua zaman sekarang, yang sudah punya kesadaran utuh akan pentingnya pakai sempak sejak dini. Kini, model celana dalam anak juga cenderung lebih variatif dibanding dulu. Beragam merk sempak bocil warna-warni mudah ditemukan di pasaran, mulai dari briefs, boxer, hingga jockstrap unyu-unyu.

Kita tahu, sempak memiliki peran penting bagi alat kelamin pria. Tidak hanya mampu menyerap keringat saja, tetapi juga bisa melindungi titit dari gigitan ritsleting dan mencegah radang. Kendati demikian, waktu saya kecil, orang tua belum sepenuhnya menyadari manfaat sempak. Ini yang juga diakui oleh ibu-ibu di kampung saya kala itu, sehingga titit anaknya rentan terjepit ritsleting.

**

Selain nggak pakai celana dalam, faktor pendukung titit bocil terjepit ritsleting adalah perilaku terburu-buru. Ini persis yang saya alami saat mau berangkat sekolah beberapa tahun silam.

Sama seperti bocil pada umumnya yang selalu ingin lari dan berlari, waktu itu saya sangat bergairah untuk berangkat sekolah bersama teman-teman yang sudah menunggu di depan rumah. Karena nggak sempakan dan pakai celana sambil lari petakilan, gerigi ritsleting yang tajam itu secara sporadis menggigit titit saya. Geger geden nggak bisa dihindari. Tetangga sekitar yang mendengar teriakan saya, satu-persatu muncul menyaksikan peristiwa nahas ini.

Berbeda dengan anak-anak zaman sekarang yang tinggal trancik naik motor atau mobil diantarkan orang tua, dulu saya harus jalan kaki setiap kali mau berangkat maupun pulang sekolah. Kebiasaan jalan kaki menempuh jarak 3 kilometer ini yang akhirnya membentuk sikap terburu-buru para siswa dan berisiko tititnya terkena gerigi ritsleting.

Barangkali anak-anak zaman sekarang jarang kena gigitan ritsleting karena hidupnya lebih selow dan teko kalem saat mau berangkat maupun pulang sekolah. Apalagi anak-anak SD Sapen deket UIN Jogja itu, mana mungkin merasakan pedihnya terjepit ritsleting, hawong tiap hari mereka diantarkan orang tuanya pakai mobil mewah. Jadi, ya, pas mau berangkat sekolah, kalem-kalem saja nggak petakilan kayak saya dan risiko titit kena gerigi ritsleting pun dapat diminimalisir.

Selain nggak pakai sempak dan kebiasaan terburu-buru, celana super ketat juga ditengarai bisa menjadi penyebab titit terjepit ritsleting. Ya, karena mungkin kekurangan bahan kain, celana saya waktu itu benar-benar ketat dan sempit.  Maklum, dari kelas 1-6 SD nggak pernah ganti celana. Berbeda sama anak-anak sekarang, yang mana setiap tahun mereka bisa beli celana dan seragam baru, sehingga dipakai lebih longgar dan terasa nyaman.

Terlepas dari itu, peristiwa si titit terjepit ritsleting adalah perkara berbahaya yang harus segera mendapat pertolongan. Jika salah penanganan, tentu masa depan si anak cukup ndrawasi. Jadi, misal nanti anak atau adik-adik kamu mengalami kejadian serupa, ada beberapa tindakan yang perlu dilakukan, seperti jangan panik, langsung bawa ke klinik, oleskan minyak mineral di titit dan ritsleting, dan hindari pakai oli samping.

Itulah penggalan kisah hidup saya di usia delapan tahun. Masa di mana saya belum cukup tahu betapa pentingnya pakai sempak dalam kehidupan sehari-hari. Nggak cuma saya sih, kawan-kawan saya yang generasi 90-an, kayak Rizky Prasetya, Prabu Yudianto, dan Sengget pun juga pernah mengalami peristiwa serupa. Bukankah ini sebuah pertanda, bahwa sejatinya ((kita)) hanyalah orang-orang biasa, yang tentu nggak lepas dari kesalahan dan dosa? Halah.

Penulis: Jevi Adhi Nugraha
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Menerka Kepribadian Orang yang Hobi Gambar Titit di Sembarang Tembok

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 Agustus 2022 oleh

Tags: Anak-Anakritsletingterjepittitit
Jevi Adhi Nugraha

Jevi Adhi Nugraha

Lulusan S1 Ilmu Kesejahteraan Sosial UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang berdomisili di Gunungkidul.

ArtikelTerkait

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Guru, Sebaiknya Cari Profesi Lain kalau Nggak Ingin Menyesal Seumur Hidup Mojok.co

4 Tipe Orang yang Nggak Cocok Jadi Guru, Sebaiknya Cari Profesi Lain kalau Nggak Ingin Menyesal Seumur Hidup

29 Mei 2024
Cerita Rakyat Nusantara yang Sebenarnya Nggak Cocok untuk Anak-anak Terminal Mojok

Cerita Rakyat Nusantara yang Sebenarnya Nggak Cocok untuk Anak-anak

7 Januari 2023
Apa Itu Film Semi dan Bagaimana Menjelaskannya Jika Ada Anak-anak yang Bertanya

Apa Itu Film Semi dan Bagaimana Menjelaskannya Jika Ada Anak-anak yang Bertanya

27 Juni 2023
Anak Bukan Tempat Pelampiasan Rasa Capek Orang Tua, orang tua kualat

Kata Gus Baha’ Orang Tua yang Bisa Kualat Pada Anak, Bukan Sebaliknya

22 November 2019
pengalaman anak-anak dikejar sapi saat main ke wonogiri mojok.co

Pengalaman Dikejar Sapi saat Berkunjung ke Wonogiri

2 Juni 2020
Punya Kawan Marbot Masjid Adalah Kemewahan Paling Mudah, Murah, plus Berkah terminal mojok.co

Jangan Usir Anak-Anak yang Bermain di Masjid

24 Mei 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.