Buat para Perokok, Apapun Alasannya, Plis Jangan Nyuruh Anak Kecil Beli Rokok – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Gaya Hidup Sebat

Buat para Perokok, Apapun Alasannya, Plis Jangan Nyuruh Anak Kecil Beli Rokok

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
5 Agustus 2020
0
A A
ICJ satuan waktu sak ududan perokok anak kecil djarum super mojok mulut asbak

perokok anak kecil djarum super mojok mulut asbak

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai anak dari orang tua yang punya warung, kadang-kadang saya juga ikut melayani semisalnya masih sekadar jajanan, rokok atau yang sekiranya masih bisa saya hafal harganya. Biasanya sih anak kecil, bapak-bapak perokok yang beli rokok, dan anak muda yang beli mie instan atau sabun/sampo. Tapi, yang paling saya tidak saya sukai adalah ketika melayani anak kecil yang beli rokok.

Baiklah, sebelum saya dihujat oleh pada perokok, saya sendiri tidak anti rokok. Konteks yang saya bicarakan kali ini adalah anak kecil beli rokok, bukan rokoknya. Kalau saya anti rokok, saya pasti sudah melarang orang tua untuk jualan. Balik lagi soal anak kecil beli rokok, jujur saya risih. Ada dua kasus yang saya temukan saat anak kecil beli rokok. Pertama, yang disuruh oleh bapaknya. Kedua, beli rokok buat dirinya sendiri.

Saya bahas dari yang pertama, kenapa sih ada orang tua yang tega banget menyuruh anaknya sendiri untuk beli rokok? Oke, baiklah memang anakmu itu engkau yang biayai tapi tetap tidak etis. Lagipula itu kebutuhan anda, loh. Terserah kalau memang saat besar si anak memilih untuk merokok, tapi itu kan pilihan sendiri saat dewasa. Nggak etis, mending jalan sendiri beli.

Untuk kasus yang kedua, yakni anak kecil yang beli rokok untuk dihisap sendiri. Ya Allah, miris hati melihatnya. Itu uang yang dipakai untuk beli, belum tentu kan uang sendiri dan kemungkinan besar dari orang tua. Saya kok yakin anak-anak itu berbohong pada saat minta uang. Biarlah, mungkin kalian bilang saya hipokrit. Sok moralis, atau risih tapi kok malah tetap jual.


Saya beritahukan baik-baik. Sebagai orang yang lemah dan hanya bisa memberikan nasihat lewat lisan, saya mencoba untuk mencegah atau bertanya dulu kepada si anak kecil. Kebanyakan mengaku beli untuk orang tua, terus saat sedang jalan untuk mengantar barang, eh taunya malah dihisap sendiri. Seringkali saya kasih tau, walaupun dengan ejekan canda seperti “Bandel lu ngerokok, gua bilangin ya,” si bocah malah cengengesan. Masa harus saya tabok? Kan anak orang, kasihan atuh.

Tentu, saya menulis ini memang berawal dari sekadar keresahan pribadi. Tapi, tahu tidak kalau angka perokok anak di Indonesia itu cukup mengerikan? Populasi anak-anak di Indonesia mencapai 30 persen dari total seluruh penduduk atau berjumlah sekitar 79,5 juta orang. Dari total tersebut ada sekitar 7,2 juta (9,1 persen) anak-anak yang mengonsumsi rokok. Nggak percaya? Baca ini beritanya.

Iya, mungkin boleh jadi rokok adalah salah satu penyumbang yang cukup besar untuk kas negara. Tapi, apakah itu bisa dijadikan alasan untuk anak-anak di bawah umur merokok? Nggak ada alasan apapun untuk pembenaran tindakan merokok di depan anak kecil. Seperti halnya alkohol yang merugikan badan, apakah patut anak kecil melihat itu? Lagi-lagi ini kembali ke diri sendiri.

Kita bisa mulai pelan-pelan, dimulai dari diri sendiri. Pasti bisa, yakin aja dulu. Kalau nggak yakin, sama nggak diiringi dengan usaha pasti nggak bakal sampai. Makanya, saya bilang mari kita mulai dari yakin. Karena dengan yakin, pasti bisa. Sisanya belakangan, kurang lebihnya begitu.

Pertama, jangan menyuruh anak beli rokok. Plis, jalan sendiri. Jangan malas, karena perkenalan anak dari rokok kebanyakan dimulai dari sini. Secara nggak langsung anak terus belajar dan tahu jenis-jenis rokok karena kita suruh beli rokok. Lagian, yang menghisap rokoknya kan diri sendiri, kenapa yang capek harus anaknya coba? Mending kalau dikasih jajan, ini malah nggak. Daripada buat rokok, mending buat anak itu duitnya. Hadehhh.

Kedua, jangan merokok depan anak. Alasannya selain jelek sebagai contoh dan bisa menjadi sumber ‘inspirasi’ anak untuk memulai merokok, adalah asap rokoknya itu bikin penyakit buat anak. Metabolisme anak kecil berbeda dengan orang dewasa, dan tentu saja kita juga tahu perokok pasif itu lebih bahaya daripada perokok aktif. Anda yang merokok, masa yang nanggung si anak? Nggak asik, plis jadi perokok yang asik.

Ketiga, kasih pendidikan tentang rokok kepada anak. Bolehlah Anda perokok, tapi tetap ada tanggung jawab jika punya anak. Kalau yang bukan orang tua, boleh dikasih tau ke adik. Rokok itu apa, bahayanya apa, enaknya apa, dan hal-hal tetek bengek tentang rokok. Bukan bermaksud mengajarkan, cuman agar si anak tahu dan mengerti kalau merokok sejak dini itu nggak baik. Jadi, saat dia merasa sudah sadar tahu bahwa rokok ini barang untuk orang-orang ‘dewasa’. Macam itu, laaa~

BACA JUGA 5 Definisi Komunisme Menurut Orang Antikomunis di Indonesia dan tulisan Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 12 Januari 2022 oleh

Tags: Anak-Anakperokok
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis merupakan mahasiswa Sejarah semester akhir di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, doakan ya cepat lulus. Kalau mau ngobrol di Twitter: @nasrul_alif atau IG: @alif_nasrul

Artikel Lainnya

4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini! Terminal Mojok.co

4 Dosa Perokok: Tolong Tegakkan Unggah-Ungguh Ini!

8 April 2022
Stop Menakuti Anak dengan Bilang 'Nanti Disuntik Dokter', Nggak Bener Itu!

Stop Menakuti Anak dengan Bilang ‘Nanti Disuntik Dokter’, Nggak Bener Itu!

28 Januari 2022
4 Kesalahan Perokok Pemula yang Sering Dilakukan Terminal Mojok

4 Kesalahan Perokok Pemula yang Sering Dilakukan

9 Januari 2022
Katanya, Anak-anak di Jepang Itu Sangat Mandiri terminal mojok.co

Katanya, Anak-anak di Jepang Itu Sangat Mandiri

21 November 2021
Para Perokok di Dalam Ruangan Tertutup dan Ber-AC, Motivasinya Apa sih?

Tembakau, Perokok, dan Repetisi Debat yang Bikin Muak

4 Oktober 2021
5 Rokok buat Perokok Pemula: Siap-siap Aktifkan Mode Cangkem Asbak! terminal mojok.co

5 Rokok buat Perokok Pemula: Siap-siap Aktifkan Mode Cangkem Asbak!

3 Oktober 2021
Pos Selanjutnya
jerinx musik hardcore rock post hardcore punk mojok

8 Lagu Band Post Hardcore yang Pasti Ada di Playlist Ponsel Nokia Milikmu

Terpopuler Sepekan

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

6 Mei 2022
3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

3 Rahasia Sukses Bisnis Toko Kelontong ala Orang Cina

14 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Fitur Canggih pada Mobil yang Sebenarnya Nirfaedah Terminal Mojok

Fitur Canggih pada Mobil yang Nirfaedah

14 Mei 2022
Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

Kol Goreng, Lalapan Nikmat yang Mengandung Bahaya

5 Mei 2022
Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

Punya Mobil Pribadi Itu Sebenarnya Nggak Enak

11 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Dubes Palestina: Perjuangan Melawan Israel Dilanjutkan Anak-anak Muda
    by Arif Hernawan on 17 Mei 2022
  • Piala Dunia, Ketakutan Romo Sindhu di Usianya yang ke-70
    by Yvesta Ayu on 17 Mei 2022
  • D.N. Aidit dalam Semesta Literasi dan Indonesia Kini
    by Redaksi Mojok on 16 Mei 2022
  • Di Balik Kemudi Bus Eka ‘Belahan Jiwa’, Teman Para Pejuang Rupiah
    by Deddy Perdana Bakti on 16 Mei 2022
  • Higgs Domino dan Parlay Bola Memang Seksi, Membuatku Berani Bilang Persetan kepada Trading, Kripto, dan NFT
    by Thariq Munthaha on 16 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=H_-ObSbVslU

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In