• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Kata Siapa Bapak-Bapak Itu Tak Suka Curhat?

Reni Soengkunie oleh Reni Soengkunie
7 Januari 2020
A A
Kata Siapa Bapak-Bapak Itu Tak Suka Curhat?
Share on FacebookShare on Twitter

Kebanyakan orang sepakat bahwa deskripsi untuk sosok seorang bapak itu adalah seorang lelaki pendiam, berwibawa, tegas, dan tak banyak mengeluh. Di beberapa kesempatan, saya bahkan sering mendengar bahwa sosok bapak itu adalah ia yang mencintai dalam diam. Saya setuju dengan hal tersebut.

Bapak selaku kepala keluarga di rumah memang cenderung tak banyak bicara, sehingga di beberapa kesempatan kita suka kesulitan menebak isi hati lelaki tersebut. Apakah beliau sedang marah, kecewa, atau sedih? Semua itu seolah ditutup rapat untuk dirinya sendiri dan tak ingin membagi masalahnya dengan anggota keluarga yang lain.

Berbeda dengan para bapak-bapak, mungkin kegiatan curhat ini sudah sangat lazim menjadi agenda wajib untuk kaum emak-emak. Anywhere and anytime, jika ada kesempatan pokoknya digunakan untuk curhat colongan. Bisa sambat itu juga merupakan terapi pelepasan masalah. Tak sedikit orang yang kesulitan untuk bicara masalahnya, sehingga hanya memendamnya sendirian. Tentu hal ini dalam jangka waktu yang lama tidak akan baik-baik saja. Kita butuh teman untuk berkeluh kesah.

Ada beberapa orang kalau sedang sakit pergi ke dokter. Akan tetapi tujuan utama dan sebenarnya bukan untuk minta obat. Si pasien ini sebenarnya pergi ke dokter hanya untuk sambat akan penyakit yang dideritanya. Karena tak sedikit orang yang kalau dikeluhi sakit, justru bakal meremehkan, “Halah, cuma sakit kayak gitu aja aleman!”

Berbeda dengan orang lain, saat kita ke dokter, si dokter ini akan bertanya pada kita tentang apa yang kita rasakan. Nah, momen inilah yang sering digunakan orang untuk bercerita tentang segala sakit yang ia derita. Rasanya plong saja, bisa mencurhakan semua tanpa dimaidoni. Nggak mungkin kan kalau kita bilang sakit, terus dokternya bakalan nggak percaya dan meremehkan cerita kita. Oleh karenanya, tanpa minum obat kadang sebagian orang sudah merasa baikan setelah bertemu dokter. Ada orang kayak gini? Ada kok, saya contohnya. Hehehe.

Lalu bagaimana dengan sosok bapak-bapak? Apakah mereka juga melakukan hal yang serupa seperti para emak-emak? Oho, tentu saja iya. Tapi mungkin bentuk dan caranya biasanya lebih elegan dan tersembunyi. Jarang dari mereka yang blak-blakan menceritakan masalahnya kepada semua orang, kecuali orang tersebut memang benar-benar bisa ia percaya.

Saat kecil saya kerap sekali melihat para bapak-bapak di desa saya suka main ke rumah saat malam hari. Kebetulan kamar saya itu dekat dengan ruang tamu, sehingga saya bisa mendengarkan pembicaraan bapak-bapak tersebut. Sebagai seorang anak yang sudah kecanduan majalah Femina sejak berusia 8 tahun, entah kenapa saya sangat suka dengan cerita masalah-masalah orang dewasa. Entah itu perselisihan menantu vs mertua, perceraian, perselingkuhan, sampai kasus KDRT. Sehingga menyimak obrolan para bapak-bapak ini membuat saya bersemangat.

Kebetulan di desa bapak saya cukup dituakan, sehingga banyak bapak-bapak yang sering main ke rumah untuk curhat tentang masalah kehidupannya. Ada yang sering mengeluh karena anaknya susah diatur, ada yang bercerita kalau istrinya terlalu menuntut banyak hal, ada yang pusing membayar uang sekolah, ada yang cerita istri dan adiknya selalu berselisih paham, dan ada juga yang pusing karena kelilit utang. Padahal sejauh ini saya selalu melihat bapak-bapak ini sangat pendiam kala di rumah, karena kebetulan bapak-bapak yang sering main ini merupakan bapaknya teman saya.

Setelah memiliki pasangan, tak sedikit teman-teman suami yang sering datang ke rumah juga untuk curhat. Lagi-lagi kamar saya itu dekat teras, jadi tanpa sengaja saya suka mendengar obrolan mereka. Sebenarnya nggak niat menguping, hanya saja suara mereka kedengaran sampai kuping saya. Dengan hal ini, saya juga memiliki kesimpulan bahwa yang sering curhat itu ternyata bukan hanya emak-emak saja, tapi bapak-bapak pun juga suka curhat.

Sebenarnya baik itu lelaki ataupun perempuan memang butuh yang namanya sambat dan curhat pada orang lain. Memendam segalanya sendiri itu tentu tidak akan baik-baik saja. Kita butuh bercerita pada orang lain untuk melepaskan sedikit beban kita. Seperti yang sering orang bilang bahwa curhat itu terkadang bukan untuk mencari solusi tapi hanya ingin ada seseorang yang betul-betul bersedia mendengar kita.

Bapak-bapak juga manusia biasa. Punya rasa punya hati, jangan samakan dengan pisau belati. Mereka kadang juga merasa berat menangung segalanya sendiri, tapi merasa enggan untuk bercerita dengan anggota keluarganya. Entah karena keinginan atau memang terbebani sistem patriarki, bapak selalu menampakan sosok kuat. Oleh karena itu, sulit baginya kalau terlihat rapuh di depan orang lain.

Oleh karena itu, wahai emak-emak. Jika sesekali para bapak itu pamit untuk main bersama temannya, maka jangan marahi mereka. Mereka mungkin juga butuh me time untuk curhat pada teman-temannya.

BACA JUGA Jogja Berkata: Rene-Rene Sambat!!! atau tulisan Reni Soengkunie lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Januari 2020 oleh

Tags: CurhatLaki-lakisuami

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Reni Soengkunie

Reni Soengkunie

Manusia yang suka mainan sama kucing, suka nonton video kucing, dan hobi ngobrol sama kucing. IG/Twitter: @renisoengkunie.

ArtikelTerkait

Belajar dari Kasus Peremasan Alat Vital Dikta, Korban Pelecehan Seksual Bukan Cuma Perempuan Terminal Mojok

Belajar dari Kasus Peremasan Alat Vital Dikta, Korban Pelecehan Seksual Bukan Cuma Perempuan

27 Januari 2023
Penjelasan Ilmiah Kenapa Handuk Laki-laki Lebih Basah ketimbang Perempuan Setelah Mandi

Penjelasan Ilmiah Kenapa Handuk Laki-laki Lebih Basah ketimbang Perempuan Setelah Mandi

11 Oktober 2022
Kenapa Kita Bisa Menyelesaikan Masalah Orang Lain, padahal Masalah Sendiri Saja Nggak Kelar-kelar?

Kenapa Kita Bisa Menyelesaikan Masalah Orang Lain, padahal Masalah Sendiri Saja Nggak Kelar-kelar?

29 Agustus 2022
Menebak Alasan Para Suami Masa Kini Susah Mencari Teman Terminal Mojok

Menebak Alasan Para Suami Masa Kini Susah Mencari Teman

14 Juli 2022
Bohong Soal Rasa Masakan Pasangan Itu Cuma Jadi Bom Waktu terminal mojok.co

Bohong Soal Rasa Masakan Pasangan Itu Bakal Jadi Bom Waktu

5 November 2021
Alasan Laki-laki Pakai Istilah Otomotif untuk Bicarakan Hal Terkait Seksualitas terminal mojok.co

Alasan Laki-laki Pakai Istilah Otomotif untuk Bicarakan Hal Terkait Seksualitas

8 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Resep Boleh Sama, tapi Kalau Beda yang Memasak, Kok Rasanya Lain?

Resep Boleh Sama, tapi Kalau Beda yang Memasak, Kok Rasanya Lain?

Mengenang Ponsel BlackBerry dan Kepopulerannya Dulu

Mengenang Ponsel BlackBerry dan Kepopulerannya Dulu

wisata jakarta, Dear Mas Kevin, Benarkah Toko Buku Bisa Ciptakan Pasar?

Dear Mas Kevin, Benarkah Toko Buku Bisa Ciptakan Pasar?



Terpopuler Sepekan

4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock
Gadget

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

oleh Muhammad Arif Prayoga
4 Februari 2023

Kok bisa harga-harganya beda?

Baca selengkapnya
5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Dosa Tukang Tambal Ban yang Perlu Banget Kalian Ketahui

5 Februari 2023
Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

3 Februari 2023
Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang Terminal Mojok

Sebagai Warga Surabaya, Saya Setuju Ibu Kota Jawa Timur Pindah ke Malang

5 Februari 2023
4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

4 YouTuber Berkualitas yang Bakal Bikin Pinter Kaum Micin

5 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!