Setiap musim wisata, Jogja pasti langsung dipadati manusia entah dari mana. Dan sudah pasti, Kopi Klotok akan jadi jujugan utama. Ramainya sampai kelewatan, bahkan harus antre berjam-jam. Sebenarnya gapapa sih, wong itu rezekinya Kopi Klotok. Tapi yang bikin kadang gemas adalah: apa Jogja ini hanya Kopi Klotok?
Daripada mengutuki antrian nggak masuk akal Kopi Klotok, saya rekomendasikan beberapa alternatif jujugan bagi wisatawan. Yang jelas, bisa makan enak dengan suasana yang nyaman dan otentik. Beberapa benar-benar tersembunyi, beberapa memang terlewat dari pandangan wisatawan.
Dan yang jelas, nggak perlu ngantre sepanjang itu.
Daftar Isi
Kedai Kopi Omah Noto Plankton
Kalau memang niat berpetualang di Jogja, sila cari Kedai Kopi Omah Noto Plankton. Berlokasi di Turi, Sleman, kedai satu ini menawarkan suasana yang beneran syahdu. Bukan hanya syahdu buatan dengan konsep dipaksakan seperti kedai lain. Kedai ini berada di tengah kebun yang alami, dan di tengah desa yang asri dan sunyi.
Kedai Kopi Omah Noto Plankton ini juga menawarkan berbagai kopi dan camilan yang ramah UMR Jogja. Benar-benar ramah, karena rata-rata harga menu kedai ini hanya 10-15 ribuan.
Untuk mencapai kedai ini memang tidak mudah. Kan saya bilang hidden gem. Namun jalurnya tidak ekstrem kok. Masih bisa dilalui city car yang jarang diservis. Tapi saran saya, hubungi akun Instagram Omah Noto Plankton dahulu sebelum ke sana selain memantau gmaps. Sehingga Anda tidak perlu takut kebablasan untuk menuju hidden gem ini.
Mangut Lele Duri Lunak Yu Mur
Mangut lele kini digadang sebagai salah satu makanan khas Jogja. Dan ada banyak pilihan mangut lele yang tersebar di seluruh daerah istimewa ini. Tapi kalau mau merasakan mangut lele otentik dengan suasana rumahan, warung mangut lele duri lunak Yu Mur harus ada sambangi. Berlokasi di pojok kidul Pasar Turi Bantul (bukan Turi Sleman seperti Omah Noto Plankton), warung ini memang mengedepankan suasana rumahan dan lele duri lunak. Rata-rata harga menu di warung ini sekitar 15 ribuan.
Warung ini sudah berdiri sejak 1980-an dan memang sangat khas pedesaan. Saya sarankan untuk datang pagi kalau mau berkunjung. Karena semua menu masih fresh dan suasana juga lebih sepi. Saya juga ingatkan untuk tidak mendatangi warung ini saat pasaran Pahing. Sudah pasti warung Yu Mur akan sangat ramai karena bertepatan dengan hari pasaran Pasar Turi. Jadi tetap cari info lebih lanjut melalui Google ya.
Kedai Pedjoeang
Mungkin Anda ingin kuliner yang nggak terlalu Jogja? Anda bisa kunjungi Kedai Pedjoeang di Jalan Kaliurang Km 18. Kedai ini menyajikan suguhan khas Kalimantan Barat. Dan sudah pasti, ada kopi untuk menemani nongkrong santai Anda. Di kedai ini, Anda akan menikmati kuliner khas peranakan Tionghoa-Kalimantan dengan lokasi bergaya rumah khas Jawa. Kedai Pedjoeang juga menyediakan sepeda onthel yang bisa dipinjam untuk keliling area sekitar.
Harganya tergolong masih ramah UMR Jogja juga, sekitar 8 sampai 15 ribuan. Dan saya pikir Kedai Pedjoeang juga aman bagi lidah wisatawan yang tidak terbiasa kuliner kelewat manis khas Jogja. Tenang saja, akses menuju lokasi ini juga lebih mudah daripada dua lokasi sebelumnya, serta berada dalam jalur pariwisata Jogja. Cocok untuk sarapan sebelum berwisata ke Kaliurang, atau makan sore selepas pulang wisata.
LOR SAWAH Griya Dahar & Ngopi
Lokasi warung satu ini memang di pusat keramaian mahasiswa Jogja. Tapi seperti namanya, warung LOR SAWAH tetap menyajikan suasana favorit wisatawan: limasan dan pendopo Jawa dengan view sawah. Ya mirip-mirip Kopi Klotok lah. Dikit, beneran. View-nya maksud saya.
Berada di Condongcatur, tempat ini cocok bagi orang tua yang sedang grebek menyambangi kos anaknya, karena Condongcatur memang daerah sejuta kos-kosan.
Hidangan yang disajikan khas kuliner Jawa. Dari sayur sampai lauk empal sapi bisa menjadi pilihan Anda. Jika pesan cukup banyak, nasi akan disajikan dalam bakul. Jelas menambah keotentikan warung ini. Harga jelas ramah dompet cekak. Lokasi dan lahan parkir yang cukup luas membuat rombongan keluarga bisa nyaman dhahar dan wedhangan di warung LOR SAWAH.
Kedai B2 Kakuni (non-halal)
Dari tadi saya sudah merekomendasikan kuliner halal. Kini saya akan merekomendasikan warung untuk sobat pecinta kuliner ngok-ngok. Jogja memang bukan jagoan kuliner babi. Tapi Kedai B2 Kakuni jelas bisa memanjakan lidah Anda.
Lokasinya berada di utara Tajem, tidak terlalu jauh daripada kedai hidden gem lain. Tapi saya sarankan untuk tetap menghubungi akun Instagram kedai ini biar tidak tersesat, karena lokasinya berada di tengah pemukiman yang penuh gang. Tenang, masih bisa diakses mobil, kecuali Anda pake mobil ambulans.
Menunya kombinasi dari berbagai olahan babi Nusantara. Maklum, pemilik kedai ini sudah berburu kuliner babi di seantero Indonesia. Anda akan menemukan perpaduan kuliner Tionghoa, Bali, Manado, dan Jawa dalam satu piring. Harganya juga ramah untuk kuliner babi. Yang pasti, Anda akan menyantap hidangan dengan ditemani syahdunya gemericik air sungai dan rimbun pepohonan.
Tak berlebihan juga kalau ada yang bilang belum ke Jogja rasanya kalau belum ke Kopi Klotok. Kuliner ini memang seikonik itu. Hanya saja, rasanya kok eman-eman banget kalau nggak mengeksplor tempat lain dan memilih untuk terjebak, lalu mengutuki yang tidak-tidak. Jogja itu memang nggak luas-luas banget, tapi khazanah kulinernya luasnya minta ampun, jadi, baiknya dicoba aja.
Mumpung libur panjang, monggo sambangi tempat tersebut. Aku turu wae, mumpung prei.
Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Mati Tua di Jalanan Yogyakarta