Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Profesi

Jangan Jadi Fotografer Pernikahan kalau Nggak Kuat Mental, Profesi Ini Bukan untuk Sembarang Orang

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
14 September 2024
A A
Jangan Jadi Fotografer Pernikahan kalau Nggak Kuat Mental, Profesi Ini Bukan untuk Sembarang Orang

Jangan Jadi Fotografer Pernikahan kalau Nggak Kuat Mental, Profesi Ini Bukan untuk Sembarang Orang (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bekerja sebagai fotografer pernikahan sering dianggap sebagai pekerjaan romantis. Terlebih, momen suci tersebut erat kaitannya dengan pesta glamor bergelimang kebahagiaan. Padahal dunia fotografi sendiri tidak melulu soal acara pernikahan. Banyak bidang yang sebenarnya dapat ditekuni para pewarta foto seperti korporasi, fesyen, jurnalistik, wild life, atau seni murni.

Namun, fotografer pernikahan memang menjadi yang paling banyak diminati. Sebab, selain permintaan pasar yang selalu ada, seorang fotografer pernikahaan biasanya kecipratan pula diminta mengabadikan acara lain yang berhubungan dengan perkawinan seperti pre-wedding, tunangan, siraman, sampai ke baby shower. Terdengar mengasyikkan, ya?

Faktanya, sebagaimana profesi lainnya, di balik silaunya kilatan cahaya kamera, tersembunyi sisi gelap fotografer pernikahan yang tidak semua orang lihat. Jangan jadi fotografer pernikahan kalau tidak punya mental baja. Profesi ini tidak cocok untuk sembarang orang.

Waktu kerja yang panjang dan melelahkan, kadang bahkan tak sempat makan

Sepintas, jam kerja fotografer pernikahan hanya pada saat hari bersejarah tersebut dilangsungkan. Orang mungkin tidak paham, fotografer wajib hadir saat ada pertemuan teknis yang bisa diadakan beberapa kali. Meluangkan waktu, tenaga, dan uang demi menghadiri pertemuan teknis ini boleh jadi tidak dihitung secara ekonomi dalam kontrak kerja.

Tak hanya itu, saat hari pernikahan berlangsung, fotografer pernikahan bahkan harus bersiap sebelum matahari terbit. Urusan mengabadikan proses makeup dan serentet tetek bengeknya tak boleh terlewat. Kerap kali, mereka bahkan harus bekerja sampai larut malam karena resepsi diadakan di hari yang sama. Belum lagi, proses menyeleksi ribuan foto untuk disunting dan dicetak juga memakan jam kerja yang tidak sedikit.

Ekspektasi tidak realistis dari pelanggan, diberi penjelasan pun sering mental

Umumnya, para calon pengantin mencari referensi foto pernikahan mereka melalui media sosial seperti Pinterest dan Instagram. Layaknya platform yang menjual visual, pastilah foto yang ditampilkan estetik. Makanya, banyak dari klien yang memiliki harapan tinggi untuk memiliki kenangan dalam bentuk dua dimensi dengan kualitas serupa.

Sialnya, kenyataan tak selalu seindah impian. Pencahayaan buruk, tata ruang serta dekorasi yang kurang mendukung, maupun faktor cuaca di venue terbuka pasti akan memengaruhi hasil akhir foto. Namun demikian, tidak semua pengantin memaklumi hal tersebut dan justru melimpahkan kesalahan kepada fotografer. Tak jarang, klien menyepelekan pekerjaan ini dengan seenaknya menyuruh fotografer melakukan edit foto sehingga sesuai gambaran mereka. Sementara, proses sunting tidak semudah membalik telapak tangan.

Risiko luput momen mengancam fotografer pernikahan kena tuntut klien

Kehilangan momen pada saat meliput acara pernikahan menjadi momok terbesar bagi para fotografer. Pasalnya, setiap elemen penting acara sakral ini tak mungkin diulang lagi. Berbagai momen emosional sering terjadi secara spontan. Artinya, fotografer tak boleh lepas fokus dan harus selalu awas.

Baca Juga:

Sisi Gelap Pernikahan di Desa, Sudah Gadaikan Sawah Demi Biaya Hajatan, Masih Aja Jadi Omongan Tetangga

Marriage is Scary Nyata, Anak Muda Sekarang Memang Takut pada Pernikahan

Celakanya, sebagai manusia biasa tentu kadang mereka mengalami alpa. Terlebih, bila dihantam kelelahan luar biasa karena siaga sedari pagi buta. Tidak ada istilah “power nap” ketika terjun di profesi ini. Kesalahan sekejap menangkap momen krusial akan sangat berdampak bagi reputasi fotografer pernikahan.

Lebih buruk lagi, aib ini akan dianggap sebagai kegagalan profesional yang rentan ditularkan dari mulut ke mulut sehingga merusak karir fotografer yang bersangkutan. Pun, mereka juga harus berjaga-jaga bila pelanggan mengajukan tuntutan.

 Memilih pekerjaan sebagai fotografer pernikahan memang terdengar seru. Namun, tantangan besar yang menanti juga tidak main-main. Di samping sekelumit sisi gelap tadi, fotografer juga harus siap menghadapi kemungkinan kerusakan alat serta data yang pasti akan menguras segunung biaya. Belum lagi, berurusan dengan pengantin yang juga dilanda tekanan menjelang ikrar janji suci terkadang mengharuskan fotografer untuk bersiap melayani suasana hati pasangan yang bikin mengelus dada.

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sisi Gelap Fotografer Korporat yang Jarang Diketahui Orang Awam.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 14 September 2024 oleh

Tags: foto preweddingFotograferfotografer pernikahanPernikahan
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

hajatan

Kita Selalu Menjadi Juri di Hajatan Orang Lain

16 Mei 2019
Tradisi Cari Jodoh Orang Wakatobi yang Lebih Tokcer dari Tinder terminal mojok.co

Film 500 Days of Summer Bikin Saya Percaya Nggak Ada yang Namanya Jodoh

11 Maret 2020
Sisi Gelap Fotografer Korporat yang Jarang Diketahui Orang Awam

Sisi Gelap Fotografer Korporat yang Jarang Diketahui Orang Awam

10 Agustus 2024
Mitos Gunung Pegat Lamongan yang Bisa Bikin Pegatan terminal mojok.co

Mitos Gunung Pegat Lamongan yang Bisa Bikin Pegatan

14 Desember 2021
Mengenal Upacara Nganten Keris, Pernikahan Tanpa Mempelai Pria di Bali terminal mojok

Mengenal Upacara Nganten Keris, Pernikahan Tanpa Mempelai Pria di Bali

4 September 2021
marriage story

Sebelum “Marriage Story”, Ada “The Wife” yang Cerita Soal Perempuan dan Rumitnya Pernikahan

17 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

Penjelasan Ending Film The Great Flood buat Kamu yang Masih Mikir Keras Ini Sebenarnya Film Apa

28 Desember 2025
Perpustakaan Harusnya Jadi Contoh Baik, Bukan Mendukung Buku Bajakan

Perpustakaan di Indonesia Memang Nggak Bisa Buka Sampai Malam, apalagi Sampai 24 Jam

26 Desember 2025
Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

Tradisi Aneh Kondangan di Daerah Jepara yang Sudah Saatnya Dihilangkan: Nyumbang Rokok Slop yang Dianggap Utang

27 Desember 2025
Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

Putuk Lesung Pasuruan Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Malang

30 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Orang Tak Tegaan Jadi Debt Collector: Tak Tagih Utang Malah Sedekah Uang, Tak Nikmati Gaji Malah Boncos 2 Kali
  • Biro Jasa Nikah Siri Maikin Marak: “Jalan Ninja” untuk Pemuas Syahwat, Dalih Selingkuh, dan Hindari Tanggung Jawab Rumah Tangga
  • Didikan Bapak Penjual Es Teh untuk Anak yang Kuliah di UNY, Jadi Lulusan dengan IPK Tertinggi
  • Toko Buku dan Cara Pelan-Pelan Orang Jatuh Cinta Lagi pada Bacaan
  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.