Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa

Arnufan Deni Marwanto oleh Arnufan Deni Marwanto
25 Agustus 2025
A A
Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa Mojok.co

Dear Warga, Jangan Pasang Ekspektasi Terlalu Tinggi ke Mahasiswa KKN, Takutnya Nanti Kecewa (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di Terminal Mojok banyak sekali tulisan soal mahasiswa KKN. Kebanyakan tentang sisi negatif program KKN dan mahasiswanya. Salah satu tulisan yang paling populer pekan lalu misalnya, 13 Tabiat Mahasiswa KKN yang Dibenci Warga Desa, Jangan Dilakukan atau Kalian Jadi Musuh Bersama. Ada juga cerita kalau mahasiswa KKN cuma memperlambat program desa. 

Saya tidak bisa membantah cerita tersebut. Sebab, kenyataan di lapangan, hal-hal seperti itu memang terjadi. Mahasiswa KKN terlalu clueless dengan kondisi desa tujuannya sehingga tidak punya program dan strategi yang tepat menghadapi warga. Ujung-ujungnya program KKN hanya formalitas saja. Bahkan, tidak sedikit kehadiran mahasiswa KKN malah merepotkan warga. 

Di sini saya tidak mau menyangkal cerita-cerita itu. Toh, tiap orang punya pengalaman masing-masing yang valid. Hanya saja, saya merasa perlu untuk membagikan cerita dengan sudut pandang baru. Sebab, ada kalanya, warga desa memasang ekspektasi ketinggian terhadap mahasiswa KKN. Padahal, kami hanyalah mahasiswa biasa, mahasiswa pada umumnya. 

Tulisan ini bukannya mau membela para mahasiswa KKN ya. Tulisan ini hanyalah pengalaman saya selama KKN yang mungkin bisa menjadi gambaran bagi orang lain.

Mengingat-ingat lagi pengalaman selama KKN, saya masih ingat betul rasa deg-degan dan penasaran sebelum terjun ke lapangan. Sebab, ini jadi pengalaman yang benar-benar baru bagi saya. Pertama kali tinggal di desa dan berbaur dengan warga. Ada sedikit rasa khawatir kalau kehadiran saya dan tim tidak berdampak. 

Pertama kali datang malah diberi ekspektasi ketinggian, mahasiswa langsung jiper

Begitu sampai di lokasi, rasa deg-degan dan khawatir itu sedikit memudar karena perangkat desa dan beberapa warga menyambut kami para mahasiswa KKN denga sangat hangat. Saya pikir, apapun persoalannya nanti bisa teratasi selama ada mereka. 

Akan tetapi, rasa tenang itu tiba-tiba berubah jadi beban ketika mereka mengutarakan harapan-harapannya. Salah satu yang paling saya ingat, “Alhamdulillah, akhirnya ada mahasiswa datang. Semoga bisa bikin jalan jadi bagus, sawah jadi subur, dan anak-anak pinter komputer.” Sesaat saya membeku, saya hanya bisa melempar senyum. 

Otak saya mencoba mencerna dan memikirkan berbagai cara untuk bisa memenuhi ekspektasi-ekspektasi itu. Sementara saya belajar di jurusan ekonomi, bukan teknik sipil atau pertanian sesuai kebutuhan mereka. 

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

5 Hal yang Bikin Saya Kaget Waktu KKN di Madiun

Masih memutar otak, salah satu dari warga nyeletuk, “Mas, mbak, kalau bisa nanti bantu buat jembatan biar akses ke ladang lebih gampang.” Waduh, saya sama teman-teman cuma bisa saling pandang. Bikin jembatan? Kami bawa cat dan kertas aja sudah syukur.

Ekspektasi yang tinggi menghantui para mahasiswa KKN selama tinggal di sana.  Anak-anak kecil nempel terus, berharap kami bisa ngajarin macam-macam, dari bahasa Inggris sampai komputer. Sementara itu, ibu-ibu berharap kami bisa bikin usaha baru supaya ekonomi desa naik. Kadang saya merasa warga benar-benar melihat kami seperti “superhero desa” yang datang bawa keajaiban. Padahal aslinya kami hanyalah mahasiswa siswa yang masih perlu banyak belajar. 

Mahasiswa KKN juga masih perlu bimbingan

Cerita ini mungkin bisa jadi renungan bagi mereka yang desanya didatangi mahasiswa KKN. Kami memang mengenyam pendidikan tinggi, tapi bukan berarti kami lebih pandai dari warga. Justru wargalah yang paling mengenali kondisi desanya. 

Fungsi mahasiswa KKN hanyalah membantu kesulitan yang dialami warga melalui program-programnya. Namun, sekali lagi, solusinya pun perlu diobrolkan bersama sebab wargalah yang paling tahu kondisi geografis hingga sosiologis lingkungan sekitar. 

Jangan sampai niat baik mahasiswa KKN melalui berbagai programnya berujung bencana karena tidak sesuai dengan kondisi desa. Pengalaman jadi mahasiswa KKN sekaligus menampar saya untuk lebih “menapak bumi” dan terus belajar. Solusi yang mungkin berhasil di perkotaan atau ruang-ruang akademik bisa jadi gagal di desa. Ada banyak faktor memengaruhi, itu mengapa perlu kepekaan lebih untuk mau belajar dan melihat sekitar. 

Penulis : Arnufan Deni Marwanto
Editor : Kenia Intan 

BACA JUGA 3 Dosa yang Dilakukan Mahasiswa Baru Saat Ospek Kampus.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Agustus 2025 oleh

Tags: DesaKKNKuliahKuliah Kerja NyataMahasiswamahasiswa KKNwarga desa
Arnufan Deni Marwanto

Arnufan Deni Marwanto

Mahasiswa yang punya nilai juang tinggi untuk menggapai cita-cita.

ArtikelTerkait

jurusan madesu, lulus kuliah

Gimana sih Rasanya Kuliah dan Lulus dari Jurusan yang Katanya “Madesu”?

19 Juni 2020
6 Hal yang Cuma Ada di Universitas Terbuka Terminal Mojok

6 Hal yang Cuma Ada di Universitas Terbuka

10 November 2022
Cara Licik Mahasiswa Mengerjakan Skripsi Full Pakai ChatGPT, Dosen Pembimbing Wajib Tahu Ciri-cirinya biar Nggak Sampai Dibohongi!

Cara Licik Mahasiswa Mengerjakan Skripsi Full Pakai ChatGPT, Dosen Pembimbing Wajib Tahu Ciri-cirinya biar Nggak Sampai Dibohongi!

13 September 2024
Kampus Elit, Parkir Sulit tukang parkir liar

Kampus Elit, Parkir Sulit

16 September 2022
Kuliah Sekarang: Bayarnya ke Kampus, tapi Terpaksa Cari Ilmu di Warung Kopi

Kuliah Sekarang: Bayarnya ke Kampus, tapi Terpaksa Cari Ilmu di Warung Kopi

17 Februari 2022
kuliner

Pengalaman Kuliner Sebagai Seorang Mahasiswa

29 Juli 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.