Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Pengalaman Kuliner Sebagai Seorang Mahasiswa

Muhammad Ikhdat Sakti Arief oleh Muhammad Ikhdat Sakti Arief
29 Juli 2019
A A
kuliner

kuliner

Share on FacebookShare on Twitter

Makan itu adalah kebutuhan pokok. Semua orang perlu makan supaya bisa bertahan hidup. Makan adalah kegiatan yang paling digemari dan pasti dilakukan dengan senang hati. Kalau definisi dari pecinta kuliner adalah untuk orang-orang yang suka makan, maka semua orang layak disebut sebagai pecinta kuliner.

Saya juga suka makan (memangnya ada yang tidak suka makan?). Segala jenis makanan saya konsumsi asal halal dan tidak beracun. Saya bukan orang yang pilih-pilih makanan. Jadi makanan apa saja yang disediakan yha saya sikat.

Pengalaman kuliner saya (pffttt) sebenarnya yha disitu-situ saja. Tidak bisa juga dibilang elit. Saya tidak tau bagaimana rasa dari pizza, hamburger, krabby patty dan juga hotdog. Makanan mahal yang pernah saya makan palingan ayam ka-ef-ce. Itu juga makannya masih bisa dihitung pakai jari tangan kiri.

Kalau spageti saya sering makan. Dalam seminggu itu bisa beberapa kali. Favorit saya yaitu spageti rasa soto ayam. Kadang juga saya tambahin kuah biar lebih mantap. Yang tidak pakai kuah juga tidak kalah enak. Tinggal ditambahin kecap sama telur ceplok. Rasanya luar biasa mantap. Dan jangan lupa, tetap pada prinsip orang Indonesia. Apapun makanannya, tetap pakai nasi.

Kalau ditanya makanan yang paling disuka, saya suka makan bakso/pangsit dan nasi goreng. Kalau ada yang tidak suka makan bakso dan juga nasi goreng, maka orang-orang tersebut termasuk orang-orang yang merugi. Aneh juga kalau ada yang tidak suka makan nasi goreng. Kecuali memang kalau ada pantangan. Misalnya punya alergi dan juga dilarang sama gebetan yang lebih suka makan martabak.

Kadang saya kasian sama orang yang tidak bisa makan makanan tertentu karena alergi ataupun disebabkan hal lain. Apalagi kalau ada yang tidak bisa makan indomie. Adoh, kasian ee. Orang yang tidak bisa makan indomie tidak bisa merasakan nikmatnya makan indomie campur telur dengan tambahan cabe rawit dan juga perasan jeruk nipis dikala hujan sambil mengingat kenangan yang menyakitkan.

Saya kenal beberapa teman yang tidak suka makanan tertentu. Ada yang tidak bisa makan indomie, ada yang tidak bisa makan ikan, dan ada juga yang tidak bisa makan telur. Bahkan yang tidak bisa makan sayur juga ada.

Percaya saya, sangat menyenangkan punya teman-teman yang seperti itu. Kalau ada pembagian jatah makan atau nasi kotak, kita bisa untung banyak. Kita bisa tambah lauk—dari teman-teman kita ini tentu saja. Tadinya kita hanya dapat jatah nasi sama lauk porsi normal, sekarang kita bisa makan dengan porsi jumbo. Kita bisa dapat potongan ikan dari teman kita yang tidak makan ikan, tambahan sayur dari teman kita yang tidak makan sayur, begitu juga dengan lauk yang lainnya.

Sewaktu jadi mahasiswa dan tinggal di rumah kos-kosan, pengalaman kuliner saya yha disitu situ saja—monoton. Untuk sarapan, saya dan kawan-kawan sepenanggungan kadang hanya menghabiskan uang sebesar 5 ribu perak. 2 ribu untuk beli dua potong tempe, sisanya untuk beli sayur tumis. Kadang malah hanya habis 2 ribu perak untuk beli tempe. Makan nasi dengan lauk seperti itu sudah lumayan enak. Yang penting sudah bisa membeikan sedikit rasa micin pada nasi.

Kalau ada uang lebih, lauknya kadang sedikit di-upgrade. Misalnya beli ayam goreng atau ikan bakar. Bisa makan dengan lauk seperti itu dua kali sebulan sudah sangat bersyukur.

Untuk makan malam juga biasanya sama saja. Tempe sama sayur sudah cukup. Bagaimana dengan makan siang? Bagi mahasiswa kos-kosan yang jatah uang bulanan tidak seberapa, kami tidak mengenal yang namanya makan siang. Kami kadang makan hanya dua kali sehari.

Tapi bagaimana caranya agar tidak merasa lapar pada siang hari? Ada tips-nya, boi. Jangan sarapan terlalu pagi. Usahakan makan pagi itu pada jam 10-an lewat. Jadi hitungannya bisa makan pagi sekaligus makan siang. Apakah dengan begitu tidak membuat lapar saat siang? Yha tergantung perut. Kadang lapar, kadang juga tidak.

Kalau ada teman mau traktir, jangan mengharapkan kami untuk (pura-pura) menolak. Ala-ala menolak tawaran ditraktir itu hampir mustahil. Kalau ada yang menawarkan, langsung diterima tanpa syarat. Makanya jangan sekali- menawarkan untuk mentraktir teman yang nge-kos apalagi di akhir bulan kalau hanya mau niat basa-basi. Kami tidak kenal yang namanya basa-basi. Kami punya prinsip yang sangat dipegang teguh. Pamali kalau nolak rejeki.

Kadang kalau perut sudah sama sekali tidak bisa diajak kompromi, kami memilih untuk makan di luar. Itupun sudah dalam keadaan yang sangat terpaksa. Dari pada jadi penyakit. Kalau mau makan di luar (warung makan) pun, ada banyak hal yang harus kami pertimbangkan. Misalnya;

“Ini kalo sa makan di warung, kira-kira masih ada ka uangku untuk makan besok”.

Perimbangan-pertimbangan semacam itu. Banyaknya tugas kampus yang membutuhkan biaya juga menjadi pertimbangan. Apalagi kalau ada buku diktat dari dosen wajib punya dan yang harus segera dibayar. Kalau tidak dibayar, nilai semester bisa terjun bebas.

Dalam memilih warung makan untuk mengisi lambung juga kami tidak sembarangan. Ada variabel-variabel yang harus terpenuhi.

Pertama, soal harga. Harga menjadi syarat utama pemilihan warung makan. Kalau bisa yang paling murah. Waktu saya masih jadi mahasiswa, saya dan juga teman-teman senasib punya tempat makan favorit. Menunya hanya nasi kuning. Harganya cuma 7 ribu rupiah, tapi sudah bikin kenyang. Atau mungkin dikenyang-kenyangkan. Wwkwk~

Kedua, porsinya. Setelah harga, kami juga cari tempat makan yang porsinya lebih banyak. Kalau bisa sih di prasmanan. Bayar 8 ribu, bisa ngambil sepuasnya. Yang penting tidak boleh tambah. Kalau soal kondisi tempatnya, kami tidak perduli. Yang penting bisa bikin kenyang—bisa bertahan selama mungkin dan juga terjangkau oleh kondisi keuangan.

Mahasiswa kos-kosan yang uang bulanannya tidak seberapa pasti can relate dengan apa yang saya tulis ini. Mahasiswa yang serba berkecukupan dan punya uang bulanan yang lebih dari cukup mungkin tidak pernah merasakan petualangan yang seperti  itu. Sungguh merugi kalian wahai saudaraku.

Pengalaman-pengalaman seperti itu memang sangat berkesan. Kalau ketemu sama teman-teman, bisa diceritakan lagi sambil ditertawakan. Tapi tentu saja, enggan untuk diulang.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: Anak KoshamburgerMahasiswapengalaman kulinerpizzaspageti
Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Muhammad Ikhdat Sakti Arief

Nama saya Ikhdat, seorang pengangguran (semoga cepat dapat kerja) pecinta senja, penikmat kopi (biar dibilang anak indie) yang suka nulis.

ArtikelTerkait

sukses, belum belajar

Ucapan Template Menyebalkan Dari Mahasiswa Sebelum Ujian: “Duh, Belum Belajar, Pasti Dapat Nilai Jelek”

12 Juni 2019
5 Varian Good Day Paling Laris di Kalangan Mahasiswa

5 Varian Good Day Paling Laris di Kalangan Mahasiswa

23 September 2022
30 Istilah dalam Dunia Riset yang Wajib Diketahui oleh Mahasiswa Tingkat Akhir

30 Istilah dalam Dunia Riset yang Wajib Diketahui oleh Mahasiswa Tingkat Akhir

19 September 2023
Pilih Kuliah D3 karena Realistis Ingin Cepat Kerja Malah Disangka Malas Nggak Punya Cita-cita

Pilih Kuliah D3 karena Realistis Ingin Cepat Kerja, Malah Disangka Malas Nggak Punya Cita-cita

3 Mei 2025
kakak

Mahasiswa dan Polisi: Renggangnya Hubungan Baik Saya dengan Kakak Akibat RUU Ngawur dan Elite Politik

30 September 2019
Tabiat Dosen Gaib, di Kelas Tidak Pernah Ada, tapi Sogok Mahasiswa dengan Nilai A dosen muda

Kelakuan Dosen yang Bikin Ngelus Dada, Seenaknya Sendiri dan Bikin Naik Pitam Mahasiswa

11 Agustus 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

4 Lumpia Semarang yang Bikin Kecewa Wisatawan, Jangan Dibeli

11 Juli 2025
Judol Pakai Duit Bansos, Puncak Ketololan Orang Miskin (Unsplash)

Kelakuan Tolol Penerima Bansos: Dapat Bantuan dari Pemerintah eh Malah Dipakai untuk Judol, Udah Miskin Tolol Pula!

12 Juli 2025
Menengok Seberapa Besar Gaji Orang Pelayaran kok Bisa Arogan dan Kemaki Gitu Mojok.co

Menengok Seberapa Besar Gaji Orang Pelayaran kok Bisa Arogan dan Kemaki Gitu

9 Juli 2025
Alasan Emak-emak Cikarang Memenuhi dan Jadi Raja KRL Tujuan Tanah Abang jawa timur

KRL Jabodetabek Bikin Iri Pekerja yang PP Jombang-Surabaya Naik Commuter Line Dhoho Setiap Hari

10 Juli 2025
Pengalaman Menggunakan Samsung S21+ Selama 2 Tahun Bikin Saya Yakin Mending Beli Flagship Seken ketimbang Hape Midrange Baru hape samsung saber line samsung

13 Tahun Menjadi Pengguna Samsung: Kadang Sebel, Kadang Sebel Banget, tapi Nggak Mau Pindah, Telanjur Sayang

10 Juli 2025
Benang Layangan Melintang di Jalan, Bahaya Mematikan yang Tak Terlihat dan Sayangnya Kerap Diabaikan Mojok.co

Benang Layangan Melintang di Jalan, Bahaya Mematikan yang Tak Terlihat dan Sayangnya Kerap Diabaikan

12 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Sheila On 7, HIVI!, dan Suasana Riang di Bawah Panggung JVWF Music Fest 2025
  • Hari-hari Terasa Berat bagi Petugas Atlantis Land Surabaya, Lebih Suka Debat dengan Pengunjung daripada Kerja di Wahana Mangkrak
  • Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi
  • 4 Dosa Warmindo yang Bikin Tempat Ini Nggak (Perlu) Lagi Jadi Top of Mind Tempat Makan Mahasiswa, Mending Penyetan!
  • Orang Berpostur Tinggi Sering Dikira Banyak Privilese seperti Gampang Cari Kerja, padahal Penuh Kerepotan
  • Suzuki Jogja Serahkan 20 Unit Perdana Fronx, Siap Ramaikan Jalanan DIY

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.