Belum lagi kalau berpapasan dengan kendaraan pengangkut sayur. Kalian perlu hati-hati karena mereka sering menyalip dengan gesit, tapi nggak perhitungan. Bahkan, saking gesitnya, sering terjadi sayur yang diangkut berjatuhan.
Jalanan yang dingin, berkabut, rawan longsor
Melintasi jalan alternatif ini perlu perpaduan antara kendaraan dan tubuh pengendara yang prima. Apalagi kalau melintasi jalan alternatif ini ketika musim hujan. Udaranya sangat dingin dan jarak pandang pengendara terbatas terhalang kabut tebal.
Selain itu, sisi kanan dan kiri jalan alternatif Magelang-Boyolali rawan longsor. Apabila terjadi tanah longsor, salah satu sisi jalan biasanya ditutup untuk membersihkan sisa-sisa longsoran. Itu mengapa, pengendara perlu memantau cuaca dan kondisi jalan hari itu sebelum melintas.
Begitulah jalan alternatif Magelang-Boyolali. Jalannya memang indah dengan dua gunung yang mengapitnya. Kondisinya tidak macet dan jalanan beraspal mulus. Namun, di balik kenikmatan itu, ada harga yang harus dibayar yakni kewaspadaan pengendara dan kendaraan yang prima. Tanpa dua bekal itu, nyawa adalah taruhannya.
Penulis: Wulan Maulina
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA Jalan Todanan-Pucakwangi, Jalan Tembus Pati-Blora yang Bikin Pengendara Kembali Ingat Tuhan
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.