Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Julukan “Kota Sejuta Bunga” Masih Pantas Disematkan pada Magelang, tapi Ada Syaratnya

Khasnaul Azizah oleh Khasnaul Azizah
18 Juni 2025
A A
Julukan Kota Sejuta Bunga Masih Pantas Disematkan pada Magelang, tapi Ada Syaratnya

Julukan "Kota Sejuta Bunga" Masih Pantas Disematkan pada Magelang, tapi Ada Syaratnya (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Selain terkenal sebagai tempat slow living dan sebutan “Kota Militer”, Magelang juga dikenal dengan julukan “Kota Sejuta Bunga”. Bahkan rasanya julukan Kota Sejuta Bunga ini begitu melekat pada kota ini.

Akan tetapi sebagai warga lokal, saya kerap mendapat pertanyaan dari mereka yang berkunjung atau merantau ke sini. Kebanyakan bertanya, “Kok bisa disebut Kota Sejuta Bunga padahal bunganya nggak banyak juga?”. Sejujurnya saya bingung juga mau menjawab apa. Tak hanya para wisatawan dan pendatang, saya pun sebenarnya mempertanyakan pertanyaan serupa.

Daftar Isi

  • Dari ‘‘Kota Harapan’’ menjadi ‘‘Kota Sejuta Bunga’’
  • Mlaku Magelang membangkitkan kembali seputar sejarah
  • Julukan ‘‘Kota Sejuta Bunga’’ di era sekarang masih pas, tapi ada syaratnya…

Dari ‘‘Kota Harapan’’ menjadi ‘‘Kota Sejuta Bunga’’

Sebelum julukan “Kota Sejuta Bunga” dicetuskan, Kota Magelang memiliki slogan “Kota Harapan”. Harapan di sini adalah akronim dari hidup aman, rapi, asri, dan nyaman. Secuil informasi ini diunggah oleh akun Facebook Magelang News Update pada 4 Juni 2013 lalu.

Bergantinya slogan diselaraskan pada visi kota Magelang yang tertuang pada Peraturan Daerah Kota Magelang Nomor 4 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Visi tersebut berisi terwujudnya Kota Magelang sebagai kota jasa yang maju, profesional, sejahtera, mandiri, dan berkeadilan.

Nah, untuk mewujudkan hal itu diperlukan dukungan lingkungan yang indah, bersih, tertib, dan nyaman. Dengan begitu, Pemkot dituntut untuk mengubah pembangunan kota ke arah yang positif. Muncullah sebuah gagasan sebagai wujud konsep dari Kota Sejuta Bunga. Konsep ini bertujuan untuk menghidupkan kembali julukan Magelang pada masa lampau, yakni “Tuin van Java”.

Mlaku Magelang membangkitkan kembali seputar sejarah

Sejarah tentang setiap sudut Kota Magelang dikenalkan kembali oleh sebuah komunitas berbasis sejarah sembari berjalan kaki menyusuri kota. Komunitas ini bernama Mlaku Magelang yang dipandu oleh Kak Gusta. Jujur saja saya pertama kali mengikuti Mlaku Magelang karena gabut. Selain itu kalau dilihat dari Instagram-nya, komunitas ini menarik juga.

Kali kedua saya ikut saat itulah bersamaan dengan rute Groote Weg Noord Pontjol bagian utara Alun-Alun Magelang. Setiap sudutnya menyimpan cerita sejarah, termasuk secuil informasi tentang asal muasal “Tuin van Java” yang terlahir di zaman kolonial.

Ketika kolonial menduduki Kota Magelang, saat itulah masyarakat gemar menanam berbagai jenis tanaman bunga. Bunga-bunga itu cepat tumbuh karena kondisi tanah yang subur. Ketika sudah waktunya berbunga, aromanya begitu semerbak. Apalagi ketika sinar matahari menyinari, sangat indah.

Sejak saat itulah saya tercerahkan soal “Tuin van Java” sampai “Kota Sejuta Bunga”. Jika dibayangkan, suasana Magelang dulu pasti begitu asri dan lebih menyejukkan, banyak pepohonan yang tumbuh tinggi menjulang, udara kota yang minim polusi. Ah, indah sekali, bukan?

Julukan ‘‘Kota Sejuta Bunga’’ di era sekarang masih pas, tapi ada syaratnya…

Zaman kolonial yang melahirkan julukan “Tuin van Java” luwes jika diselaraskan pada saat itu. Berbagai tanaman bunga mudah sekali untuk tumbuh dan baunya begitu harum. Bunga tabebuya menjadi salah satu bunga yang masih eksis hingga sekarang di Magelang, walaupun mekar hanya di waktu tertentu.

Jika disandingkan dengan keadaan sekarang, julukan “Kota Sejuta Bunga” menurut saya masih relevan. Namun, perlu ditingkatkan kembali agar terasa lebih pas. Misalnya, dengan cara menambah taman kota di berbagai titik strategis di Magelang. Atau, menanam berbagai tanaman hias di sepanjang jalan untuk mempercantik kota. Selain itu, slogan Kota Magelang juga dapat dibuat dengan mengaitkan visi misi yang telah dicetuskan agar lebih selaras dan relate dengan keadaan saat ini.

Apa pun slogan yang dicetuskan, menurut saya, Magelang akan menjadi tempat yang selalu saya banggakan. Entah itu dari makanannya, setiap sudut kotanya, suasananya, dll. Pokoknya bisa slow living di sini adalah impian saya ketika kelak sudah punya banyak uang…

Penulis: Khasnaul Azizah
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Sisi Gelap Magelang yang Tidak Disadari Banyak Orang.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Juni 2025 oleh

Tags: magelang
Khasnaul Azizah

Khasnaul Azizah

Goresan aksara si anak bungsu.

ArtikelTerkait

Bus Ramayana, Penguasa Jalanan Magelang yang Tetap Berjaya Hingga Sekarang

Bus Ramayana, Penguasa Jalanan Magelang yang Tetap Berjaya Hingga Sekarang

30 Januari 2024
Hotel Amanjiwo Magelang Dekat di Mata, Jauh di Dompet. Keindahan yang Tidak Bisa Digapai Warga Lokal Mojok.co

Hotel Amanjiwo Magelang Dekat di Mata, Jauh di Dompet. Keindahan yang Tidak Bisa Digapai Warga Lokal

13 Mei 2024
Magelang Boleh Kurang Ini Itu, tapi Perkara Kemudahan Birokrasi, Magelang Juara karena Mal Pelayanan Magelang

Magelang Boleh Kurang Ini Itu, tapi Perkara Kemudahan Birokrasi, Magelang Juara!

9 Desember 2023
Derita Mahasiswa Untidar Magelang: Lahan Parkir Sedikit, Cari Parkiran Sulit

Derita Mahasiswa Untidar Magelang: Lahan Parkir Sedikit, Cari Parkiran Sulit

5 Maret 2024
Taman Kyai Langgeng Magelang yang Pernah Sepi dan Merana (Unsplash)

Taman Kyai Langgeng Magelang: Dulu Menjadi Primadona Tamasya, lalu Sempat Sepi dan Merana

19 November 2023
Bukan Borobudur apalagi Mungkid, Kecamatan Terbaik di Kabupaten Magelang Adalah Muntilan

Bukan Borobudur apalagi Mungkid, Kecamatan Terbaik di Kabupaten Magelang Adalah Muntilan

5 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Menggunakan Samsung S21+ Selama 2 Tahun Bikin Saya Yakin Mending Beli Flagship Seken ketimbang Hape Midrange Baru hape samsung saber line samsung a06 5g

Samsung Galaxy A06 5G, HP Murah yang Nggak Laku padahal Bagus Banget

15 Juli 2025
Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

Jurusan Peternakan, Jurusan yang Saya Jadikan Pelarian, Ternyata Penuh Potensi Cuan yang Super Besar

9 Juli 2025
Motor Bagus Sebanyak Itu di Pasaran dan Kalian Masih Memilih Beli Motor Honda BeAT? Ya Tuhan, Seleramu lho yamaha mio m3

Honda BeAT Terbaru: Motor Paling Laris, tapi Juga yang Paling Cepat Rusak, Mending Beli Yamaha Mio M3!

13 Juli 2025
Pengalaman Naik KA Kahuripan: Masih Saja Kecewa, padahal Sudah Pasang Ekspektasi Serendah Mungkin Mojok.co

Pengalaman Naik KA Kahuripan: Masih Saja Kecewa, padahal Sudah Pasang Ekspektasi Serendah Mungkin

14 Juli 2025
Kampel: Makanan Khas tapi Nggak Semua Orang Purwokerto Tahu

Kampel: Makanan Khas tapi Nggak Semua Orang Purwokerto Tahu

13 Juli 2025
Sebagai Warlok Jogja, Saya Akui Bahasa Walikan Malang Lebih Mudah Dipahami daripada Bahasa Walikan Jogja

Sebagai Warlok Jogja, Saya Akui Bahasa Walikan Malang Lebih Mudah Dipahami daripada Bahasa Walikan Jogja

15 Juli 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=ek8g_0FrLQM

DARI MOJOK

  • Hak Prerogatif Tuhan di Ponpes Waria Al Fatah
  • Sheila On 7, HIVI!, dan Suasana Riang di Bawah Panggung JVWF Music Fest 2025
  • Hari-hari Terasa Berat bagi Petugas Atlantis Land Surabaya, Lebih Suka Debat dengan Pengunjung daripada Kerja di Wahana Mangkrak
  • Saat Negara Turut Campur Aura Farming Pacu Jalur, Semua Jadi Terasa Cringe dan Nggak Seru Lagi
  • 4 Dosa Warmindo yang Bikin Tempat Ini Nggak (Perlu) Lagi Jadi Top of Mind Tempat Makan Mahasiswa, Mending Penyetan!
  • Orang Berpostur Tinggi Sering Dikira Banyak Privilese seperti Gampang Cari Kerja, padahal Penuh Kerepotan

AmsiNews

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.