Kalau ditanya siapa musisi yang suka bikin kita heran geleng-geleng kepala, mungkin jawaban paling pas adalah Isyana Sarasvati. Bukan apa-apa, selain musiknya yang kadang ajaib dan njelimet, dia memang kerap menyuguhkan aksi panggung yang kadang out of the box, kocak, hingga nyeleneh. Terakhir, dia masuk venue konser dengan digendong reog!
Iya, kemarin, di acara “LEXICONCERT” di Surabaya, Isyana Sarasvati masuk ke dalam venue dengan menghadirkan reog. Tidak sekadar menghadirkan reog, Isyana bahkan duduk di atas kepala reog, dipanggul ke arah panggung.
Iya, kalian tidak salah dengar. reog, benar-benar reog, lengkap dengan beberapa warok-nya sebagai pengiring. Dengan gaya make-up dan kostum yang gothic, rambut berwarna merah dan hitam di masing-masing sisinya, Isyana Sarasvati masuk ke venue dengan dipanggul di atas kepala Reog, melambaikan tangan ke penonton, mengacungkan metal-sign, sekaligus memberikan love sign dengan ibu jari dan telunjuknya, bak seorang ratu yang menyapa rakyatnya.
Isyana Sarasvati 🤘🏿🗿 pic.twitter.com/6MDcteMw0V
— #SiPalingMetal 🤘🏿🗿 (@XtremeMerch) July 16, 2022
Entah apa yang ada di kepala Isyana Sarasvati sampai-sampai dia membuat gimmick semacam ini. Mungkin, karena acaranya berlangsung di Surabaya, Jawa Timur, dan reog adalah kesenian yang khas dari Jawa Timur (tepatnya Ponorogo, bukan Surabaya, sih).
Namun, tetap saja, kita akan geleng-geleng kepala ketika melihat adegan ini. Kok bisa kepikiran, konser rock (dan metal, karena Isyana juga berkolaborasi dengan Deadsquad), diberi sentuhan unsur reog dalam rangkaian acara, yang sebenarnya tidak terlalu berkaitan erat. Apalagi sampai Isyana dipanggul di atas kepala reognya.
Aksi yang dilakukan oleh Isyana Sarasvati ini sebenarnya adalah aksi yang wajar di pertunjukan reog. Kalau kalian pernah atau bahkan sering menonton pertunjukan reog (baik itu di hajatan, atau di acara kesenian), pasti kalian tidak asing dengan aksi-aksi seperti ini. Biasanya, orang-orang penting (pejabat, dsb) atau si empunya hajat yang kerap disuruh duduk di atas kepala reog.
Ini seperti bentuk penghargaan, lah. Nah, berhubung Isyana adalah si empunya hajat “LEXICONCERT”, maka dia yang dipanggul oleh reog.
Anyway, apa yang dilakukan Isyana Sarasvati ini (baik tentang reog atau secara musikalitas), seakan meneguhkan bahwa dia adalah orang yang jenius. Soal musik, tak perlu lagi mendebat bagaimana musikalitas Isyana Sarasvati.
Album “LEXICON”, misalnya, adalah album yang sangat brilian, dan berbeda 180 derajat dari album-albumnya sebelumnya. Bayangkan saja, Isyana yang selama ini kita kenal sebagai penyanyi pop-RnB, beralih haluan menjadi seorang musisi rock progresif (dan metal) yang kencang, ngebut sekali. Dan tentu saja dengan sentuhan Opera.
Lagu “Lexicon”, “Sikap Duniawi”, dan “Untuk Hati yang Terluka” adalah nomor andalan di lagu ini, yang sekaligus memantapkan dirinya untuk tetap berada di jalur “musik keras.” Dan seakan tidak puas, Isyana Sarasvati kembali merilis mini album berjudul “my Mystery” pada 2022. Lagu “Il Sogno” dan “Unlock The Key” adalah dua nomor andalan di mini album ini, yang sekaligus menjadi lagu yang sangat metal, sangat progresif, dan tentunya sangat kencang.
Tak heran jika Isyana Sarasvati pantas disebut sebagai maestro. Bayangkan saja, background Isyana yang sebagai musisi (penyanyi) opera, dapat dipadukan dengan musik rock progresif dan metal. Dan kita tahu, baik musik opera (klasik), rock progresif, dan metal bukan musik yang “mudah”, baik untuk dipelajari atau dipadukan menjadi satu. Memadukan ketiganya pun hanya bisa dilakukan oleh musisi-musisi jenius berlevel maestro, dan Isyana Sarasvati adalah salah satunya.
Kembali soal aksi panggungnya kemarin. Isyana Sarasvati juga seakan membuktikan ke-maestro-annya dengan membawa reog. Siapa saja pasti akan kaget dengan aksi panggungnya kemarin. Ya siapa juga yang kepikiran bahwa seorang Isyana Sarasvati sampai membawa reog ke dalam venue sebagai bagian aksi panggungnya.
Apalagi sampai dipanggul di atas kepala reog bak seorang ratu, yang mana itu bukan hal yang mudah. Terbayang latihan-latihan yang panjang bagi Isyana untuk menyeimbangkan tubuh ketika dipanggul. Ingat, Isyana bukan seniman reog, ya. Saya jadi nggak sabar melihat Isyana mencoba debus. Dipadukan dengan musik rock. Pasti bakal “mengguncang”.
Yah, itulah sebabnya, di mata saya, Isyana adalah maestro. Dia siap (dan memang sengaja) melakukan aksi panggung seperti itu, sebuah aksi panggung yang mungkin tidak ada di benak musisi-musisi lainnya.
Soal musik, tak ada yang bisa meragukan kualitasnya. Isyana benar-benar maestro. Dan Isyana tidak hanya jenius dalam membuat musik. Isyana juga jenius dalam memikirkan aksi panggung yang unik, berbeda, dan tentunya memorable, seperti naik di kepala reog bak seorang ratu.
Sekali lagi, Isyana Sarasvati adalah maestro, baik dalam urusan musik dan aksi panggung. No debat untuk itu. Dan, berkat aksi panggungnya kemarin, Isyana sepertinya tidak sedang berlagak bak ratu, sebab Isyana Sarasvati benar-benar seorang ratu, ratu kita semua. Our Queen!
Penulis: Iqbal AR
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Raisa atau Isyana: Mana yang Paling Keren dan Kece?