Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Hiburan

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024: Terwujudnya Mimpi Masa Kecil, dan Bukti Pembinaan dari Grassroot Itu Penting

Kuncoro Purnama Aji oleh Kuncoro Purnama Aji
13 Desember 2024
A A
Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024: Terwujudnya Mimpi Masa Kecil, dan Bukti Pembinaan dari Grassroot Itu Penting

Indonesia Juara FIFAe World Cup 2024: Terwujudnya Mimpi Masa Kecil, dan Bukti Pembinaan dari Grassroot Itu Penting

Share on FacebookShare on Twitter

Nggak usah kaget kalau Indonesia juara FIFAe World Cup. Tak seperti sepak bola dunia nyata, pembinaan sepak bola virtual di Indonesia jalan dengan begitu baik

Waktu saya kecil, membawa Indonesia juara dunia hanya bisa diwujudkan melalui gim bola virtual. Melalui ajang Konami Cup di gim Winning Eleven, berkali-kali saya membawa Indonesia angkat trofi. Mengalahkan negara tradisional sepak bola macam Brasil, Inggris, dan Italia sangat mudah dilakukan. Namun itu semua hanyalah fantasi, yang cuma bisa diwujudkan lewat gim sepak bola virtual.

Siapa sangka, fantasi tersebut kina bisa diwujudkan, sampai Indonesia menjadi juara FIFAe World Cup 2024 yang diwakili Rizky Faidan dkk. Mereka berhasil mewujudkan seluruh mimpi anak-anak era 2000an. Keberhasilan ini tentunya tidak diraih dengan cara instan. Banyak faktor yang membuat Indonesia berada di level wahid untuk urusan sepak bola virtual.

Juara lahir dari pembinaan grassroot yang alami, kita harus berterima kasih pada rental PS sebagai pionernya

Jauh sebelum hype FIFAe ini ada, orang-orang sudah gila akan game sepak bola. Tahun 2000-an awal adalah era kejayaan bisnis rental PS. Bahkan dulu setiap RW punya tempat rentalnya masing-masing. Hal ini membuat rental PS menjadi taman bermain bagi anak-anak kala itu. Lebih banyaknya rental PS daripada ruang terbuka hijau, membuat anak-anak memilih main bola secara virtual daripada secara langsung.

Dulu kompetisi sepak bola virtual bisa diadakan tiap bulan di masing-masing rental. Walau hadiahnya tak seberapa, anak-anak kala itu menganggap kompetisi ini adalah ajang prestisius. Bahkan sempat ada masa di mana seseorang bisa mendapat respect tinggi karena kemahirannya dalam bermain gim.

Iklim kompetitif di rental PS yang tinggi saat itu, memaksa anak-anak untuk selalu meningkatkan kemampuannya. Keterampilan memainkan joystick yang diasah sejak dini, mengilhami lahirnya para master dalam permainan bola virtual. Ya wajar kalau Indonesia juara FIFAe, wong sudah terlatih sejak dini.

Ekosistem ini dibangun secara alami, tanpa unsur kesengajaan. Boro-boro disengaja, wong dulu main gim saja dianggap sebagai hal buruk.

Mental baja terbentuk dari pandangan negatif orang tua kepada anaknya yang kebanyakan main gim

Selain mental kompetitif yang dibentuk oleh rental PS, mental psikis juga dibentuk dari orang tua anak-anak. Banyak ujian mental yang harus dilewati anak-anak kala itu. Bentakan karena nilai sekolah menurun, paha merah terkena sabetan sapu, dikunci diluar rumah adalah suatu hal yang lumrah terjadi. Alhasil, kita bisa melahirkan atlet esports (dalam hal ini FIFAe) yang kuat secara teknik dan mental.

Baca Juga:

Manajemen Tolol Penyebab PSS Sleman Degradasi dan Sudah Sepatutnya Mereka Bertanggung Jawab!

Olahraga Lari Adalah Olahraga yang Lebih “Drama” ketimbang Sepak Bola

Stigma buruk pada anak yang kebanyakan main gim sudah mengakar pada pola pikir semua orang tua sejak jaman dulu. Hal itu muncul karena tidak ada hal menjanjikan yang didapat dari bermain gim. Namun seiring berkembangnya industri esports, perlahan stigma buruk itu mulai memudar. Bahkan, sekarang menjadi atlet esports merupakan cita-cita banyak anak kecil.

Rental PS makin eksklusif, jangan sampai regenerasi berhenti, dan juara FIFAe lagi

Bisnis rental PS tetap berjalan, tapi semakin eksklusif dan sulit dijangkau anak-anak. Perkembangan teknologi console yang semakin cepat dan mahal membuat rental PS tidak menjamur seperti dulu lagi. Bisnisnya akan tetap ada, tapi pelanggannya kebanyakan orang lama. Beberapa kali saya ke rental PS, pelanggan anak-anak bisa dihitung jari.

Dulu rental PS terjangkau untuk semua kalangan. Dengan Rp2000 kita bisa menikmati permainan selama 1 jam. Sekarang 1 jam harus dibayar sebesar Rp10.000. Jika berharap rental PS ramai seperti dulu kala, tampaknya akan sulit. Mungkin ada cara lain yang bisa dilakukan supaya regenerasi pemain gim bola virtual selalu muncul.

Kemarin sih sempat dengar, kalau Pak Erick Tohir ingin esports Indonesia berkembang dan berkelanjutan. Mudah-mudahan sih kedepannya dunia esports selalu didukung. Jika prestasi sepak bola nyata belum mencapai kelas dunia, kalau bisa di dunia virtual kayak FIFAe, kenapa nggak?

Penulis: Kuncoro Purnama Aji
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Soal Game Sepak Bola, PES Lebih Baik daripada FIFA, Titik!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Desember 2024 oleh

Tags: fifaegameSepak Bola
Kuncoro Purnama Aji

Kuncoro Purnama Aji

Pengais rezeki.

ArtikelTerkait

ratu tisha destria sekjen pssi mundur dari jabatannya rekam jejak instagram mojok

Ratu Tisha, Bukti Wanita Bisa Berprestasi untuk Sepak Bola Indonesia

14 April 2020
eden hazard carlo ancelotti luis enrique david alaba vinicius junior real madrid vs chelsea mojok

Eden Hazard Diburu Waktu

29 Oktober 2021
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis

24 November 2020
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Jangan Bebani Timnas Kelompok Umur untuk Juara

29 September 2020
blokir gim voucher game online mending rakit pc steam dark souls III genre game menebak kepribadian dota 2 steam esports fall guys mojok

Dark Souls III, Game Paling Nggatheli Sepanjang Masa

15 September 2020
Cerita tentang Desa yang Tidak Memiliki Lapangan Sepak Bola terminal mojok.co

Cerita tentang Desa yang Tidak Memiliki Lapangan Sepak Bola

14 November 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

4 Alasan Orang Jakarta Lebih Sering Liburan ke Bogor daripada ke Pulau Seribu

25 Desember 2025
Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025
Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

Perlintasan Kereta Pasar Minggu-Condet Jadi Jalur Neraka Akibat Pengendara Lawan Arah

24 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.