Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Ikutan Banyak Organisasi Kampus Itu Negatif? Sotoy, ah!

Nasrulloh Alif Suherman oleh Nasrulloh Alif Suherman
4 Juli 2021
A A
Kata Siapa Ikutan Organisasi Kampus Banyak Negatifnya_ Nggak Juga ah, Sotoy! terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Ada yang bilang kalau ikut organisasi kebanyakan itu nggak baik, bahkan sampai ada tulisan soal 5 sisi negatif mengikuti banyak organisasi kampus yang ditulis oleh Mas Luthfi Lesmana. Ah, saya nggak sepakat dengan tulisan jenengan, Mas. Siapa bilang ikut organisasi banyak-banyak itu negatif? Nggak juga, ah.

Karena ketidaksepakatan ini, nggak apa-apa dong kalau saya balas tulisannya. Boleh, ya? Lagian, kan, Mas Luthfi ini (((kayaknya?))) menulis berdasarkan pengalaman pribadi. Nah, oleh sebab itu saya menulis berdasarkan pengalaman pribadi juga. Selain nggak sepakat, saya juga mau mengoreksi sedikit tulisan Mas Luthfi soal organisasi ini. Mohon maaf loh, ndak maksud yang gimana-gimana. 

Pertama, ikut organisasi banyak-banyak itu bikin “bentrokan”? Saya kira bentrokan maksudnya adalah dalam batin, ealah soal waktu ternyata. Mas Luthfi bilang kalau masuk organisasi banyak-banyak itu bikin kelimpungan soal waktu dan nanti malah bentrok antara satu acara dengan acara lainnya. Nggak ah, nggak juga.

Kan ada yang namanya komunikasi, bisa bicara dan minta supaya waktunya nggak bentrok. Kalau kita orang yang cukup aktif di masing-masing organisasi kampus dan banyak kontribusi, pasti didengarkan, sih. Lagian, at least bisa dikasih maklum untuk sedikit telat jika benar-benar harus bentrok. Itu bisa diomongin dengan baik-baik, lho. Manajemen waktunya, kan, bisa diatur juga.

Kalau Mas Luthfi sendiri yang merasa begitu, wah barangkali jenengan memang kurang mahir dalam mengatur waktu dan komunikasi di organisasi. Barangkali loh ya, ini mah cuma dugaan saya. Kalau benar, ya, mohon maaf. Soalnya saya pernah bentrok waktu acara dan rasanya bisa handle keduanya. Keren, kan, saya?

Kedua, ikut banyak organisasi bikin nggak tahu apa yang kita cari? Lho, Mas Luthfi tahu kata empiris nggak? Justru orang-orang ikut banyak organisasi untuk observasi dan melihat langsung mana organisasinya yang cocok, apalagi mahasiswa baru. Wajar buat coba banyak-banyak. Dengan bukti empiris, justru membuat seseorang tahu apa yang diinginkan, dalam hal ini adalah organisasi.

Terus kalau misalnya dia cocok semuanya dan diambil semua? Ya nggak masalah, asalkan memang mampu dan lagi-lagi bisa mengatur waktunya. Seperti yang sudah saya katakan di atas. Bisa jadi dia memang multitalenta dan ikut semua organisasi karena memang bisa semuanya, ya nggak apa-apa, dong. Masa dilarang-larang? 

Ketiga, masuk banyak organisasi bikin nggak loyal. Nah, kalau ini saya sepakat dan nggak sepakat. Kalau konteksnya adalah organisasi eksternal mahasiswa, jelas harus pilih satu dan nggak boleh banyak. Apalagi anggaran dasar dalam kebanyakan organisasi eksternal mahasiswa melarang anggotanya untuk merangkap dengan organisasi sejenis. Kalau ini konteksnya, saya sepakat itu menyangkut loyalitas.

Baca Juga:

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Dosa Pemilik Jasa Laundry yang Merugikan Banyak Pihak

Tapi, kalau misalnya beda jenis organisasinya, bebas saja atuh. Misalnya ada orang aktif di organisasi eksternal mahasiswa, terus aktif di organisasi internal kampus, terus aktif juga di UKM dan organisasi primordial, itu mah nggak apa-apa. Jelas beda jenis organisasinya, beda juga tujuannya. Nggak masalah, justru malah bikin banyak keuntungan buat personal. Minimal itu jaringan! Kalau kayak gini, nggak bisa disangkutin sama loyalitas, donggg.

Keempat, ikut banyak organisasi banyak mengorbankan keinginan sendiri. Pengin nongkrong misalnya, tapi nggak bisa karena ada kewajiban organisasi. Hei, kan dibilangin manajemen waktunya atuh lah. Kalau memang bagus manajemen waktunya, ya nggak bakal masalah atuh. Lagian, siapa suruh nongkrong pas ada kegiatan organisasi? Orang mah nongkrong di luar waktu itu, malah nyalahin organisasi.

Ini mah muter-muter saja bahasanya, Mas Luthfi. Kalau memang nggak mampu buat ngatur waktu, ya bakal susah. Apalagi kalau komunikasi dengan organisasi nggak lancar, tambah susah lagi. Lagian, kalau memang nggak mampu ikut banyak organisasi atuh jangan ikut. Soal begini mah balik ke orangnya, bukan masalah organisasi. 

Kelima, kuliah keteteran mah salah sendiri. Organisasi lagi yang disalahin. Kalau ada orang yang keteteran kuliah mah dia sendiri yang gitu, karena malas saja. Saya sendiri kuliah juga nggak keteteran amat. Walaupun memang sampai semester tua, bukan karena organisasi asli. Karena diri sendiri. Teman saya yang aktif organisasi, ada yang lulus cepat dan ada yang lulus lama. Karena apa? Karena diri sendiri, organisasi mah nggak ngajarin begitu. 

Organisasi kampus malah pengin anggotanya tuh sadar akan akademik dan kewajiban dalam menyelesaikan pendidikannya. Kalau memang keteteran, itu berarti namanya nggak bisa atur waktu dan malas. Organisasi lagi yang disalahkan. Aduh, memang kayaknya ini mah balik lagi ke orangnya masing-masing. Bukan karena organisasi. Mau sedikit kek, mau banyak kek, kalau orangnya dari awal baik mah bakal baik. Kalau buruk, ya buruk. Gitu, Mas Luthfi. Jelas kali, ya?

BACA JUGA 5 Mitos Organisasi Mahasiswa, Tidak Seindah yang Kamu Kira dan artikel Nasrulloh Alif Suherman lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 19 Oktober 2021 oleh

Tags: Mahasiswaorganisasi kampuspendidikan terminal
Nasrulloh Alif Suherman

Nasrulloh Alif Suherman

Penulis partikelir. Menulis di selang waktu saja.

ArtikelTerkait

KA Pandanwangi, Penyelamat Mahasiswa Banyuwangi yang Kuliah di Jember

KA Pandanwangi, Penyelamat Mahasiswa Banyuwangi yang Kuliah di Jember

23 Juli 2023
Jurusan ilmu politik, Hukum Catur Haram dan Kegemaran Menyusahkan Diri dengan Selalu Bertanya “Hukumnya Apa?”

A-Z Jurusan Ilmu Politik: Jurusan yang Dikira Lulusnya Auto Jadi Anggota DPR

26 Mei 2020
4 Hal Sepele yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa Unpad Mojok.co

4 Hal Sepele yang Sebaiknya Dihindari Mahasiswa Unpad

11 Juni 2024
uang listrik

Uang Listrik yang Mengusik Kedamaian

15 Agustus 2019
cerita ospek pengalaman mahasiswa baru angkatan corona beruang pemalas mojok.co

Yang Sedih dan Gembira dari Mahasiswa Baru Angkatan Corona

3 September 2020

Menghadapi Anggapan Khalayak Acak soal Jurusan Ilmu Politik

8 Januari 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

Rekomendasi 8 Drama Korea yang Wajib Ditonton sebelum 2025 Berakhir

2 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.