Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Idul Adha pada Hakikatnya Tak Melulu Soal Penyembelihan Hewan Kurban

Rofii Zuhdi Kurniawan oleh Rofii Zuhdi Kurniawan
28 Juli 2020
A A
penyembelihan hewan kurban idul adha qurban madura mojok

idul adha qurban madura mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Rasanya baru kemaren kita melewati bulan Ramadhan, dan sekarang kita sudah mau Idul Adha saja. Idul Adha tahun ini rasanya akan spesial karena pasti berbeda dengan tahun sebelum-sebelumnya. Bagi orang Madura, sejatinya Idul Adha menjadi waktu  untuk menjalankan budaya mudik, namun COVID-19 yang masih tinggi di Jawa Timur sepertinya membuat sebagian dari mereka terpaksa tidak melakukannya di tahun ini. Tak hanya bagi orang Madura yang merasakan spesialnya Idul Adha tahun ini, akan tetapi seluruh penduduk Indonesia. Pada kondisi normal Idul Adha identik dengan penyembelihan hewan kurban di masjid masing-masing.

Sayangnya, COVID-19 mewajibkan penyembelihan hewan kurban dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Salah satu syarat protokol kesehatan di kabupaten tempat tinggal saya adalah tidak boleh ada kerumunan massa sehingga penyembelihan hewan kurban tidak terpusat di masjid-masjid. Warga kampung saya mengakalinya dengan cara membagi tempat penyembelihan hewan kurban ke RT masing-masing, dan setiap RT hanya boleh menyembelih maksimal satu sapi serta dua kambing supaya prosesnya bisa cepat. Trik ini berhasil disetujui oleh instansi setempat dengan syarat penyembelih harus warga setempat serta menggunakan masker dan kaos tangan.

Persyaratan wajib berupa penyembelih hewan harus warga setempat membuat para tokoh masyarakat kampung saya memutar otak karena biasanya ada tambahan tenaga bayaran dari kampung-kampung lain. Maklum saja, tingkat urbanisasi pemuda kampung saya sangat tinggi, ditambah para warga asli rata-rata merupakan jajaran birokrat atau priyayi yang tidak mau tangannya kotor oleh darah dan kotoran hewan kurban. Akhirnya, melalui rapat yang penuh perdebatan sengit diputuskan bahwa mau tidak mau setiap KK mewakilkan dua orang untuk terlibat dalam semua sesi penyembelihan hewan kurban. Mulai dari pembelian hewan, perawatan, penyembelihan, buang brodot, hingga distribusi daging.

Menariknya, semua warga menerima keputusan ini dengan menganggapnya sebagai tantangan baru. Wajar saja, selama ini hanya segelintir warga yang turut berpatisipasi dalam penyembelihan hewan kurban. Selebihnya mereka hanya tinggal menunggu di rumah untuk menerima pembagian daging kurban. Saya pribadi cukup senang dengan keputusan tersebut karena bisa merekatkan kembali solidaritas di kampung saya. Budaya gotong royong dan kerja bakti sudah terkikis di kampung saya.

Perwujudan solidaritas tidak hanya saat penyembelihan hewan kurban saja. Mulai dari fase  pembelian, perawatan, penyembelihan, dan pembagian hewan kurban memiliki wujud solidaritas masing-masing. Tahun-tahun sebelumnya pembelian hewan kurban dilakukan mepet sebelum Idul Adha. Tahun ini pembelian hewan kurban dilakukan sejak sebulan sebelum Idul Adha untuk menghemat biaya. Hal itu dikarenakan sapi yang dibeli adalah milik warga kampung setempat. COVID-19 membuat para tokoh masyarakat membuat kebijakan bahwa berapapun harganya, pembelian sapi diprioritaskan kepada para warga setempat. Perlakuan khusus dilakukan sebagai wujud solidaritas kepada warga peternak sapi yang omzetnya menurun selama COVID-19.

Solidaritas juga diwujudkan dalam hal perawatan sapi. Perawatan selama sebulan diserahkan kepada dua warga yang terpaksa menganggur karena perusahaannya terkena dampak COVID-19. Warga tersebut diberi upah yang berasal dari iuran satu kampung. Harapannya sih, semoga warga tersebut bisa memiliki sedikit penghasilan. Penyembelihan hewan kurban kali ini juga penuh dengan solidaritas warga. Baru tahun ini semua warga diwajibkan menjadi panitia, tanpa peduli akan profesinya. Prinsip yang dipegang adalah semua harus sama-sama mau amis darah dan kotoran hewan kurban.

Terakhir, pembagian hewan kurban juga berbeda dari biasanya. Jika pembagian daging tahun sebelumnya dilakukan secara merata entah akamsi atau bukan. Alokasi daging tahun ini diserahkan penuh kepada seluruh warga kampung, tanpa membagikan kepada warga luar kampung. Kebijakan tersebut terpaksa diberlakukan karena tidak dibolehkan adanya kerumunan. Semua yang terjadi di kampung saya memang tidak sama persis dengan kampung lain. Namun terdapat kesamaan yaitu menguatnya solidaritas penduduk satu kampung pada Idul Adha tahun ini.

BACA JUGA Mahasiswa Demo UKT, Universitas Jatuhi Sanksi. Demokrasi kok Ngeri dan tulisan Rofi’i Zuhdi Kurniawan lainnya.

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 28 Juli 2020 oleh

Tags: idul adhamaduraqurban
Rofii Zuhdi Kurniawan

Rofii Zuhdi Kurniawan

Mahasiswa lajon Jogja-Wonosari saban akhir pekan.

ArtikelTerkait

Surabaya Lebih Jago Memanfaatkan Jembatan Suramadu daripada Bangkalan Madura Mojok.co

Surabaya Lebih Jago Memanfaatkan Jembatan Suramadu daripada Bangkalan Madura

14 April 2024
5 Barang yang Cuma Ada di Warung Madura, Indomaret dan Alfamart Nggak Jual Mojok.co

5 Barang yang Cuma Ada di Warung Madura, Indomaret dan Alfamart Nggak Jual

14 Maret 2025
Sapi Ngamuk Adalah Tragedi yang Paling Diharapkan ketika Penyembelihan Hewan Kurban terminal mojok

Sapi Ngamuk Adalah Tragedi yang Paling Diharapkan ketika Penyembelihan Hewan Kurban

20 Juli 2021
Bagi Orang Madura, Bahasa Madura Tak Kalah Njelimetnya dengan Bahasa Inggris madura united bahasa daerah

Biar Nggak Bingung Mana Madura United FC Mana Madura FC, Saya Berikan 3 Perbedaannya

31 Agustus 2020
7 Hal Biasa tapi Pemkab Bangkalan Madura Nggak Bisa Kasih buat Warga, Bukti kalau Kabupaten Ini Nggak Punya Apa-apa

7 Hal Biasa tapi Pemkab Bangkalan Madura Nggak Bisa Kasih buat Warga, Bukti kalau Kabupaten Ini Nggak Punya Apa-apa

9 Juni 2025
Warung Madura Bernama Madura Kitchen Sukses Jajah London (Unsplash)

Madura Kitchen, Warung Madura yang sukses Menginvasi Kota London Malah Kena Nyinyir Orang Indonesia Sendiri

21 Juni 2024
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Logika Aneh di Balik Es Teh Solo yang Bikin Kaget (Unsplash)

Logika Ekonomi yang Aneh di Balik Es Teh Solo, Membuat Pendatang dari Klaten Heran Sekaligus Bahagia

30 November 2025
Menanti Gojek Tembus ke Desa Kami yang Sangat Pelosok (Unsplash)

“Gojek, Mengapa Tak Menyapa Jumantono? Apakah Kami Terlalu Pelosok untuk Dijangkau?” Begitulah Jeritan Perut Warga Jumantono

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.