Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Sapa Mantan

Hubungan Fingerprint dengan Merosotnya Angka Pernikahan Kaum Adam dengan Guru

Nida Nur Fadillah oleh Nida Nur Fadillah
16 Agustus 2019
A A
Fingerprint

Fingerprint

Share on FacebookShare on Twitter

Jika dulu impian seorang laki-laki adalah menikahi perempuan yang berprofesi sebagai guru. Mengingat waktu yang dimiliki guru terbilang cukup banyak untuk berada di rumah—menimang buah hati sampai urusan gizi suami. Lain soal di zaman ini, profesi guru tidak lagi sefleksibel dahulu. Di mana lepas zuhur sudah ada di rumah dan berjibaku menjadi ibu rumah tangga kembali usai mendidik anak-anak orang lain yang sudah pasti memanggil ibu.

Dalam upaya memerangi budaya titip absen, di mana sudah mendarah daging sejak bangku kuliah ditekuni. Yang mana membuat hasrat tergiur untuk menerima gaji buta alias memakan gaji, namun nihil tanggung jawab atas pekerjaan yang dilakoni. Fingerprint datang membawa solusi sebagai bayang yang terus menghantui setiap jengkal langkah para guru. Di mana praktiknya memiliki jadwal sendiri—mengikat guru dari aktivitas selain di lingkup lembaga. Alasannya klasik menegakkan kedisiplinan.

Kita mulai dari tingkat SD, sepengamatan di daerah saya anak-anak SD pulang sekolah maksimal pukul 12.00 WIB. Tentu, guru tidak sama. Fingerprint kepulangan guru dimulai sejak pukul 14.00 WIB sampai sekitar pukul 16.00 WIB. Alhasil guru yang tak memiliki jam mengajar pun tertahan untuk tetap berada di sekolah hingga waktu fingerprint dimulai.

Lantas, bagaimana dengan tingkat SMP dan SMA? Tentu semakin bertambah tingkat pendidikan, semakin lama pula guru menghabiskan waktu di sekolah sekalipun tiada jam mengajar. Apalagi mengingat diterapkannya sistem full day school yang tak hanya membuat otak siswa-siswi menjerit, tetapi resah benak sang guru memikirkan keluarga di rumah. Apa kabar bayi mungil yang merengek minta ASI? Apa kabar gelisah anak remaja puber yang sekedar ingin mencurahkan isi hati? Dan apa kabar segala perhatian yang mesti tercurah saat suami hendak mengisi kekosongan abdomen?

Jangankan mengurusi orang lain meskipun itu keluarga sendiri, untuk memiliki me time saja sulitnya minta ampun. Sehingga rumah bak tempat segala pelepas emosi yang terpendam di sini, hati. Anak merengek sedikit, naik darah. Apalagi ayahnya anak telanjur sangat ingin dimanja-manja, semprot malah yang diterima. Lelah. Bilamana seseorang dilanda lelah jangan sesekali didekati untuk dicuri perhatiannya agar segera berbelas kasih. Jika tidak, mesti siap dengan segala perabot rumah yang berjalan di atas langit-langit rumah.

Percayalah sebaik apa pun image guru, ia tetap manusia. Manusia biasa sama seperti saya, kamu, dan mereka. Jika tersenyum bibirnya melengkung, jika tertawa deretan giginya tampak, jika belum makan nasi tidak akan berkata sudah makan. Oke yang terakhir habit warga negara +62.

Meskipun seorang guru dituntut tampil sebagai contoh nyata dalam kehidupan bermasyarakat, bukan berarti tak memiliki cela. Terkadang saat deadline pemberkasan sudah di depan mata, tetapi ada satu hal tertinggal saja yang mana akan mempersulit suatu proses, di atas kepalanya akan tumbuh dua tanduk sekaligus keluar semburan asap dari hidung. Diajak bicara pura-pura tak mendengar, disenggol barang sedikit, lepas yang dinamakan kontrol dirinya.

Begitu hebatnya situasi dan kondisi merubah watak seseorang. Andai diprotes, yang disalahkan tiada lain engkau si pengganggu. Andai dinasihati, yang bersalah tiada lain engkau karena tak membantu. Andai dibentak, yang bersalah tiada lain tetap engkau si penoreh luka di hati.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Oh ya, jangan lupakan seperti apa rupa rumah di kala sibuk menjadi sahabat karibnya. Layaknya kapal pecah yang mana sewaktu-waktu bisa meledak, apalagi jika tak sengaja secarik kertas lembar kerjanya terkena tetes air minum pelepas dahaga di siang hari. Jangan mengharapkan bakal ada jatah.

Jadi, masih maukah beristrikan seorang guru? Juga kuat menghadapi segala liku yang disuguhkan di depan mata? Jika ya, berarti Anda seorang pengertian yang terlalu. Sebagaimana mendayung perahu akan dirasa mudah jika berdua, sudah barang tentu bagi sepasang suami-istri saling mengerti satu sama lain—menutupi segala kurang dan lebih. Sehingga saat suntuk melanda salah satu pihak, pihak satunya lagi bak pelepas penat.

Satu hal lagi, terkadang guru lebih pintar mengelabui fingerprint. Siswa-siswi SD pulang, guru pun tak mau kalah. Hanya saja ketika waktu fingerprint, kembali ke sekolah untuk memperlihatkan manisnya jemari. Jadi, hadirnya fingerprint tak begitu kokoh dalam menegakkan disiplin. Lagipula, mengajari kedisiplinan kok kepada mereka yang dalam mengigaunya saja masih mengajari orang lain. (*)

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) yang dibikin untuk mewadahi sobat julid dan (((insan kreatif))) untuk menulis tentang apa pun. Jadi, kalau kamu punya ide yang mengendap di kepala, cerita unik yang ingin disampaikan kepada publik, nyinyiran yang menuntut untuk dighibahkan bersama khalayak, segera kirim naskah tulisanmu pakai cara ini.

Terakhir diperbarui pada 4 Februari 2022 oleh

Tags: CurhatfingerprintguruhubunganPacaran
Nida Nur Fadillah

Nida Nur Fadillah

ArtikelTerkait

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius Guru

Jurusan Pendidikan Itu Memang Gampang dan Sepele kok, Beneran deh, Serius

26 Februari 2024
Tugas Guru Ternyata Banyak, Mengajar Murid Cuma Sampingan Mojok.co

Mengenal Macam-macam Tugas Guru, Mengajar Ternyata Cuma Sampingan

26 Oktober 2023
ambon

Cerita “Digoyang” 1000 Kali Gempa Ambon

10 Oktober 2019
anak sulung

Anak Sulung yang Berkuasa di Rumah

20 Juli 2019
lelaki turki

Sebelum Pesona Lelaki Turki Merebak, Segera Ajak Doi ke KUA

27 Juli 2019
nikahnya

Pacarannya Sama Dia, Nikahnya Sama Saya. Terus Saya yang Salah?

20 September 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

Culture Shock Orang Lamongan Menikah dengan Orang Mojokerto: Istri Nggak Suka Ikan, Saya Bingung Lihat Dia Makan Rujak Pakai Nasi

2 Desember 2025
Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

Sebagai Warga Pemalang yang Baru Pulang dari Luar Negeri, Saya Ikut Senang Stasiun Pemalang Kini Punya Area Parkir yang Layak

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.