Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Hoesik, Budaya Kumpul-kumpul Selepas Kerja ala Korea Selatan

Maria Monasias Nataliani oleh Maria Monasias Nataliani
15 Maret 2022
A A
Hoesik, Budaya Kumpul-kumpul Selepas Kerja ala Korea Selatan Terminal Mojok

Hoesik, Budaya Kumpul-kumpul Selepas Kerja ala Korea Selatan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Penikmat drakor pasti akrab dengan adegan pekerja kantoran kumpul bareng selepas kerja. Mereka bakal menghabiskan waktu dengan makan bareng, minum-minum, hingga pergi karaoke. Biasanya kegiatan ini dilakukan ramai-ramai, terkesan seru, dan selesainya bisa sampai dini hari.

Di Korea Selatan, aktivitas kumpul-kumpul selepas kerja ini dikenal sebagai hoesik. Kalian bisa menengok gambaran hoesik di sebagian besar drakor, khususnya drakor kantoran, misalnya Misaeng (2014) dan Start-Up (2020). Nggak jarang, hoesik berlanjut di beberapa tempat, berakhir mabuk alkohol, hingga mengharuskan kolega memesankan taksi untuk pulang.

Kenyataannya, hoesik memang menjadi sub-kultur dunia kerja Korea Selatan yang nggak bisa dipisahkan dari kehidupan masyarakat Negeri Ginseng. Memasuki dunia kerja Korea nyatanya berkelindan erat dengan partisipasi diri sepenuhnya dalam hoesik, apalagi kalau kamu pegawai junior. Mau tahu kenapa? Yuk, kita kulik lebih dalam lagi tentang budaya satu ini.

#1 Bermula sejak Dinasti Joseon

Hoesik menjadi tradisi yang sudah ada sejak Dinasti Joseon. Kata “hoesik” atau “hweshik” berasal dari kata “heomeng”, sebuah acara kumpul-kumpul antara raja dan para bawahannya setelah terjadinya persaingan politik. Biar suasananya kembali adem dan chill aja, gitu.

Acara kumpul-kumpul sambil makan dan minum sudah ada sejak Dinasti Joseon (Pixabay.com)

Tradisi itu kemudian berlanjut ke era berikutnya. Di tahun 1980 sampai 1990-an, hoesik sempat berjaya di kelompok-kelompok militer, di mana budaya minum-minum antara senior dan junior sering dilakukan.

#2 Berbagai macam aktivitas

Dengan adanya budaya hoesik, rebahan sepulang kerja nyatanya cuma jadi angan-angan. Partner kerja atau atasan biasanya akan mengajakmu pergi makan-makan terlebih dulu, dilanjut dengan minum alkohol. Lalu kadang nongkrong di restoran atau bar berikutnya. Lagi pengen nyanyi-nyanyi? Ke tempat karaoke pun dilakoni.

Semakin modern, budaya hoesik mengalami pergeseran bentuk. Nggak melulu diisi dengan minum-minum dan karaoke, hoesik modern juga bisa berbentuk nobar film, main bowling, main baseball, hingga acara keakraban lainnya yang terasa lebih “ringan”

Habis makan dan minum-minum masih lanjut karaokean (Pixabay.com)

Waktu pelaksanaan hoesik pun bervariasi, tergantung perusahaan atau tempat kerja masing-masing. Agenda ini juga disesuaikan dengan adanya momen-momen penting, misalnya penyambutan pegawai baru, perayaan pencapaian perusahaan, hingga pelepasan pegawai yang bakal pensiun.

Baca Juga:

Menonton Drama Korea Reply 1988 yang Legendaris setelah 10 Tahun Rilis

3 Drama Korea Terbaru yang Sebaiknya Jangan Ditonton demi Kesehatan Mental  

#3 Menunjukkan falsafah dan etika

Budaya hoesik sendiri mengandung berbagai falsafah dan etika masyarakat Korea Selatan. Berdasarkan ajaran Konfusianisme, Korea Selatan mengadaptasi banyak nilai, salah satunya adalah penggunaan hirarki di tempat kerja. Makanya mayoritas orang Korea merasa nggak enak menolak ajakan hoesik dari seniornya. Selain itu, pengaturan kursi saat makan-makan pun punya aturan tertentu sesuai jabatan pegawai. Nggak lupa, pegawai junior biasanya bakalan riweuh demi keberlangsungan acara. Dalam budaya hoesik, yang kudu berpartisipasi paling greget dan pulang paling akhir tentu saja si pegawai junior ini.

Aspek etika juga terkandung dalam hoesik. Kita bisa melihat tata krama orang Korea Selatan sepanjang minum-minum. Bagaimana cara menuangkan minuman ke orang yang lebih tua, menerima tuangan minuman, hingga cara minum di hadapan atasan, semua terpampang nyata dalam hoesik.

#4 Problematika

Hoesik dipercaya mendatangkan banyak sisi positif, misalnya mempererat hubungan antarteman kerja, memupuk kedekatan sosial, ajang saling mengenal antara atasan dan bawahan, hingga medium melepas stres. Bahkan konon, kemampuan minum seorang pegawai mempengaruhi naik turun kariernya di perusahaan, lho.

Kemampuan minum seseorang dinilai saat hoesik (Unsplash.com)

Terlepas dari semua itu, nggak sedikit orang Korea yang enggan berpartisipasi dalam hoesik. Hal ini tentu saja akibat kelelahan yang berlipat-lipat usai acara. Hoesik di Korea bisa selesai jam 3 dini hari, sementara 3-4 jam setelahnya udah kudu ngantor lagi. Kebayang nggak, tuh?

Selain itu, alasan hoesik semakin nggak diminati dihubungkan dengan problematika yang ditimbulkannya. Selepas hoesik, para pegawai sering pulang dalam keadaan mabuk. Efek setelah mabuk di tubuh juga sering bertahan sampai keesokan harinya yang tentunya bakal mengganggu performa kerja. Mabuk-mabukan saat hoesik juga erat kaitannya dengan berbagai tindak kriminal dan pelecehan saat hoesik berlangsung.

Makanya makin ke sini, beberapa perusahaan menerapkan aturan untuk membatasi hoesik. Samsung misalnya, perusahaan ini menerapkan aturan 119, yakni hoesik hanya boleh di 1 tempat, dengan 1 jenis alkohol, dan harus selesai sebelum jam 9 malam.

Nah, itu tadi beberapa hal terkait budaya hoesik di Korea Selatan. Meskipun sempat redup di era krisis moneter 1997 dan di awal pandemi lalu, hoesik nampaknya bakal menjamur lagi seiring berjalannya waktu. Kalau kamu tim rebahan sepulang kerja, bersyukurlah karena kamu masih tinggal di negeri tercinta.

Penulis: Maria Monasias Nataliani
Editor: Intan Ekapratiwi

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 14 Maret 2022 oleh

Tags: BudayahoesikKorea Selatan
Maria Monasias Nataliani

Maria Monasias Nataliani

Harukist

ArtikelTerkait

Penyebab Malam Satu Suro Dianggap sebagai Hari Rayanya Demit tanggalan jawa arab muharam sultan agung primbon terminal mojok.co

Penyebab Malam Satu Suro Dianggap sebagai Hari Rayanya Demit

13 September 2020
8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang Terminal Mojok

8 Perbedaan Kebiasaan Sehari-hari Orang Korea dan Jepang

27 Maret 2022
EXO-L Sedih Ditinggal Chanyeol Wamil, Ketahui Hal-hal Soal Wajib Militer di Korea Selatan terminal mojok

EXO-L Sedih Ditinggal Chanyeol Wamil, Berikut Hal-hal yang Perlu Diketahui Soal Wajib Militer di Korea Selatan

30 Maret 2021
Cowok Korea Tak Semanis Drakor: KDRT Marak, Perempuan Tak Punya Ruang Gerak

Cowok Korea Tak Semanis Drakor: KDRT Marak, Perempuan Tak Punya Ruang Gerak

28 September 2023
10 Fakta tentang Kota Suwon, Kota yang Akan Jadi Tempat Pratama Arhan Berkarier

10 Fakta tentang Kota Suwon, Kota yang Akan Jadi Tempat Pratama Arhan Berkarier

29 September 2023
Samsung Udah Mulai Tobat, Udah Nggak Overprice dan Bergantung Sama Nama Besar Doang

Samsung Udah Mulai Tobat, Udah Nggak Overpriced dan Bergantung sama Nama Besar doang

30 Juli 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Jebakan Utang untuk Healing: Bersenang-senang Dahulu, Sengsara Kemudian

Jangan Kasih Utang ke Orang, Traktir Makan Aja: Udah Dapet Pahala, Silaturahmi Tetap Terjaga!

14 November 2025
3 Fakta Menarik tentang Blora yang Jarang Orang Bicarakan

3 Fakta Menarik tentang Blora yang Jarang Orang Bicarakan

15 November 2025
Legenda Berwajah Baru, New Wisata Wendit, Bisa Jadi Tempat Liburan Akhir Tahun yang Nyaman Di Malang, Belum Terlalu Ramai Pula

Legenda Berwajah Baru, New Wisata Wendit, Bisa Jadi Tempat Liburan Akhir Tahun yang Nyaman Di Malang, Belum Terlalu Ramai Pula

17 November 2025
Bulak, Kecamatan yang Paling Patut Dikasihani di Surabaya Mojok.co

Bulak, Kecamatan yang Paling Patut Dikasihani di Surabaya

17 November 2025
Hidup Memang Berat, Nescafe 8 Ribu Bikin Semua Terasa Ringan (Unsplash)

Hidup Memang Berat, tapi Nescafe 8 Ribu Bikin Semua Terasa Ringan

14 November 2025
Alasan Saya Kecewa Nonton Film Abadi Nan Jaya Netflix, Mungkin Ekspektasinya yang Ketinggian Mojok.co

Alasan Kecewa Nonton Film Abadi Nan Jaya Netflix, Ekspektasi Saya Ketinggian

11 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=xlSfd228tDI

DARI MOJOK

  • Driver Ojol di Malang Pertama Kali Dapat Pesanan Bersihin Makam dan Nyekar di Pusara Orang Kristen, Doa Pakai Al-Fatihah
  • Komikus Era 80-an Akui Sulitnya Membuat Karya di Masa Kini, bahkan Harus Mengamati Lewat Drakor untuk Kembangkan Cerita Anak
  • Lari Sambil Nikmati Kopi dan Pastry, Fitbar Hadirkan Shake Out Run Pertama di Indonesia
  • JILF 2025 Angkat Isu Sastra dan Kemanusiaan
  • Momen Terima Gaji Pertama bikin Nangis dan Nyesek di Antara Perasaan Lega
  • Sibuk Skripsian sampai Abaikan Telpon Ibu dan Jarang Pulang, Berujung Sesal Ketika Ibu Meninggal

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.