Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Hari Santri Nasional: Nostalgia Santri dan Pondok Pesantren

Annatiqo Laduniyah oleh Annatiqo Laduniyah
22 Oktober 2019
A A
Belumlah AfdStereotip Menyebalkan Masyarakat Awam pada Lulusan Pondok Pesantren terminal mojok.coal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan santri pondok pesantren gudik terminal mojok.co

Belumlah AfdStereotip Menyebalkan Masyarakat Awam pada Lulusan Pondok Pesantren terminal mojok.coal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan santri pondok pesantren gudik terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Bertepatan dengan Hari Santri yang jatuh pada 22 Oktober, berbagai macam acara dan upacara digelar untuk memperingati hari ini. Mulai dari kirab santri hingga diskusi dan pengajian umum dibuka untuk berlomba-lomba memperingati Hari Santri Nasional.

Melihat kemeriahannya tiba-tiba saja kenangan saya melayang ke beberapa tahun silam. Saat–saat dimana saya masih nyantri di sebuah pondok pesantren di Jombang Jawa Timur. Cieee flashback~

Bagi beberapa orang yang dulunya pernah menjadi santri di pondok pesantren, dan sekarang tinggal di luar pesantren. Kehidupan pesantren selalu indah untuk dikenang. Beberapa teman alumni, termasuk saya merasakan itu. Hidup di pesantren itu the best part of my life lah pokoknya.

Apalagi yang pernah mondok sejak kecil atau dari lulus SD seperti saya. Bagaimana kemudian seorang anak yang masih umur 11 atau 12 tahun merantau dan belajar mandiri di luar rumah.
Tapi katanya sih memang usia segitu disebut usia ideal belajar di pesantren. Sebagai proses pembentukan karakter dan penanaman ilmu agama.

Hal-hal berbau pesantren selalu saja menarik perhatian. Karena memang ada banyak aspek yang masuk jika kita masuk ranahnya. Mulai dari kehidupan nyantri nya, sistem pendidikan, peraturan asrama hingga kisah romansa yang berbunga-bunga.

Menjadi santri adalah kebanggan tersendiri. Apalagi setelah ditetapkannya Hari Santri pada 22 Oktober 2015 silam. Santri seakan mempunyai eksistensi tersendiri di masyarakat umum.

Berbicara santri, pun tidak jauh jauh dengan hal yang bernama ‘takziran’. Takziran adalah hukuman bagi seorang santri yang melanggar tata tertib peraturan yang ada di pondok pesantren. Bentuk takziran/hukuman itu juga agak unik dari hukuman-hukuan seorang pencari ilmu lainnya seperti penggundulan rambut, siraman dengan air yang kotor, ngaji depan asrama, sampai membersihkan beberapa tempat di asrama. Takziran-takziran tersebut diberikan kepada seorang santri yang melanggar peraturan pesantren agar mereka jera dengan perbuatan yang mereka lakukan.

Pernah suatu waktu, saya dan beberapa teman ditakzir karena merayakan ulang tahun oppa-oppa Korea yang pada waktu itu sedang tren kemunculan Kpop di Indonesia. Yah, walaupun kami santri bukan berarti bisa ketinggalan informasi di luar sana. Tapi jika diingat-ingat, sungguh tidak berfaedah perbuatan kami dengan merayakan ulang tahun oppa-oppa korea yang kemungkinan besar tidak tahu dimana itu kota Jombang?
Sungguh memalukan memang. Buat apa merayakan hal semacam itu ya khaaan~

Baca Juga:

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Persamaan Kontroversi Feodalisme Pondok Pesantren dan Liverpool yang Dibantu Wasit ketika Menjadi Juara Liga Inggris

Tapi rasanya belum afdhol menjadi santri jika belum mencicipi takziran. Wajar saja dengan peraturan sedemikian ketatnya, bagaimana mungkin juga kita bisa lolos dari kesalahan. Yah namanya juga manusia, katanya kan tempatnya salah dan lupa. Halah, alasannya selalu saja itu!

Nah, begitu juga dengan hubungan antar laki-laki dan perempuan. Pondok pesantren selalu memiliki aturan ketat mengenai hal ini. Setiap kegiatannya selalu menggunakan sistem ‘satuan terpisah’. Tapi bagaimanapun juga, kodrat manusia yang dapat merasakan cinta itu tidak bisa begitu saja dilupakan, my lov. Jika dua orang sudah jatuh cinta, berbagai cara ditempuh untuk dapat menyampaikan pesan-pesan cintanya. Cieee~

Bahkan peraturan asrama dan batasan-batasan itu bukanlah halangan bagi jiwa-jiwa yang merindu di pesantren. Mulai pertemuan diam-diam hingga berbalas surat sepertinya masih langgeng di kehidupan pesantren saat ini. Yah, walaupun saya sudah tidak tinggal di sana. Tapi saya yakin masih ada orang-orang seperti itu di dalam sana. Toh, tak apa. Kalian para santri yang masih mondok bukanlah netizen Awkarin yang selalu merasa suci dan tidak penuh dosa.

Begitulah, layaknya manusia pada umumnya, santri pun bisa salah dan punya retak. Yang kemudian membedakan hanyalah cara seseorang itu belajar ilmu agama. Pun belajar ilmu agama juga tidak menuntut kecepatan waktu. Setelah lulus, kebanyakan santri akan rindu masa-masa tinggal di tempat dengan julukan penjara suci tersebut. Selain karena proses belajar ilmu agama, rasa kekeluargaan yang dibangun seakan sudah sangat erat.

Identitas santri itu akan terus melekat. Karena saya percaya, tidak ada yang namanya mantan santri. Sekali santri, dia akan menyandang status itu selamamnya. Seperti halnya belajar ilmu agama pun tidak ada batasnya. (*)

BACA JUGA Memahami Kenapa Orang Bisa Berbeda Kepribadiannya Padahal Belajar Agama yang Sama atau tulisan Annatiqo Laduniyah lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 22 Oktober 2019 oleh

Tags: hari santrihari santri nasionalPondok Pesantren
Annatiqo Laduniyah

Annatiqo Laduniyah

ArtikelTerkait

Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Pesantren dan Romantisme Hidup Santri Saat Hafalan Wazan Fa, ‘A, La

24 Oktober 2020
Mempertanyakan Mengapa Santri Dilarang Punya Rambut Gondrong terminal mojok.co

Pondok Pesantren Salaf Rasa Milenial

22 Mei 2019
Belumlah AfdStereotip Menyebalkan Masyarakat Awam pada Lulusan Pondok Pesantren terminal mojok.coal Nyantrinya Seseorang Kalau Belum Gudikan santri pondok pesantren gudik terminal mojok.co

Stereotip Menyebalkan Masyarakat Awam pada Lulusan Pondok Pesantren

28 Januari 2021
Kuliah di UIN (Unsplash.com)

Kuliah di UIN? Ini 5 Culture Shock yang Dirasakan Lulusan SMA

20 Juni 2022
Pengalaman Saya Menjadi Pegawai Pondok yang Upahnya Jauh di Bawah Penjaga Outlet Thai Tea

Pengalaman Saya Menjadi Pegawai Pondok yang Upahnya Jauh di Bawah Penjaga Outlet Thai Tea

16 Januari 2020
pondok pesantren di sekitar uin jakarta ciputat mojok

4 Rekomendasi Pondok Pesantren Mahasiswa di Sekitar UIN Jakarta

16 September 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Tetap Menyenangkan Mojok.co

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

30 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.