Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Guru Honorer: Dilema Antara Cinta Mengajar dan Pendapatan

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
25 September 2019
A A
guru honorer

guru honorer

Share on FacebookShare on Twitter

Menjadi seorang guru adalah impian bagi sebagian orang. Bertemu dengan para murid, mendidiknya, kadangkala bermain sambil bercanda, juga melihat keceriaan mereka di kelas lengkap dengan kenakalannya, tentu menjadi pemandangan sehari-hari untuk para guru di mana pun berada. Tak terkecuali Ibu saya, yang sejak masih SMA mengaku memiliki impian menjadi seorang guru.

Ibu bercerita, sejak dulu sudah berusaha keras tehitung dari lulus sekolah untuk menjadi seorang pengajar bagi para generasi penerus. Jalannya memang terbilang tidak mudah, tapi Ibu tidak menyerah begitu saja hingga apa yang dicita-citakannya tercapai. Itu kenapa ketika harapannya terwujud menjadi seorang guru, Ibu betul-betul memaksimalkan potensi dan kemampuan yang ada. Sampai akhirnya Ibu diangkat menjadi seorang PNS setelah belasan tahun mengajar.

Ibu bangga, karena jerih payahnya seakan terbayar ketika ada SK pengangkatan PNS. Wajar saja, lagipula, dengan segala usaha yang dilakukan dan benefit yang didapat, rasanya dari dulu hingga sekarang menjadi PNS adalah impian bagi banyak orang di negara +62. Dan kini, persaingannya pun semakin ketat. Terbukti saat seleksi CPNS berlangsung, dari beberapa posisi tersedia, yang melamar bisa beribu, belasan ribu, bahkan puluhan ribu orang—demi mencoba peruntungan.

Tentu tidak salah jika memang ingin menjadi seorang PNS. Toh, itu kembali kepada pilihan masing-masing. Dan bagi yang kurang atau tidak berminat menjadi PNS, tidak perlu lah dianggap aneh—apalagi dianggap asing di lingkungan sendiri. Setiap orang kan punya pilihan dan berhak memilih jalan hidupnya, jadi untuk apa dibuat seragam dan memaksakan mimpi dan cita-cita orang lain.

Bagi mereka yang masih berharap menjadi seorang PNS, cara lain yang bisa ditempuh adalah terlebih dulu menjadi pegawai honorer—termasuk juga menyandang status guru honorer. Dengan harapan, kelak ada pengangkatan menjadi PNS. Meski seringkali harus menunggu lama, tanpa batasan waktu juga kepastian.

Karena tidak adanya kepastian, seringkali beberapa guru honorer menyerah di tengah jalan dan akhirnya memutuskan untuk berhenti—kemudian alih profesi. Sebagai seorang recruiter, saya sempat beberapa kali mewawancara mantan guru honorer. Lalu yang membuat hati saya teriris adalah alasan yang mereka utarakan—mengapa mereka resign dan berhenti—selalu sama, yakni karena gaji yang didapat terbilang kecil tiap bulannya.

Banyak diantara mereka mengaku senang mengajar, senang ada di kelas, berbagi ilmu dan menjadi seorang guru. Namun, tentu ada titik di mana mereka harus tetap berpikir bagaimana caranya hidup mandiri dengan penghasilan yang didapat. Sampai akhirnya mereka mencoba realistis, meninggalkan profesi sebagai guru dan melamar di perusahaan yang harapannya bisa mendapat gaji tiap bulan sesuai UMR terkini.

Hal yang sama juga sempat diceritakan oleh Ibu di sekolah tempatnya mengajar. Beberapa guru muda yang selalu antusias dalam mengajar, satu per satu, secara perlahan, mundur dari profesinya sebagai guru honorer karena alasan yang sama—gaji yang terbilang kecil dan dirasa tidak cukup untuk membiayai kehidupan sehari-hari. Yang bertahan pun tentu ada, walau sesekali mengeluh akan gaji yang didapat tiap bulannya, tapi sang guru muda masih memiliki keinginan tinggi untuk mengajar para murid.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

4 Alasan Pegawai P3K Baru Harus Pamer di Media Sosial

Pada akhirnya, mereka harus merelakan profesi guru dan bekerja secara kantoran. Meskipun begitu, demi tetap melakukan apa yang menjadi passionnya dalam hal mengajar, tidak sedikit pula diantara mereka—mantan guru honorer—bercerita sambil menunggu mendapat pekerjaan tetap, yang dilakukan adalah menjadi guru les privat, freelance, dan bersedia mengajar anak tetangga atau saudara ketika dibutuhkan.

Walau hanya mengajar sesekali, paling tidak, apa yang memang disukai bisa tetap dilakukan. Berbagi ilmu, juga berusaha memberi pendidikan yang layak bagi anak-anak penerus bangsa dan memiliki banyak harapan serta cita-cita.

Semoga, dalam waktu dekat dan segera, tidak ada lagi jarak dari sisi penghasilan antara guru yang sudah menyandang status PNS dan yang masih honorer. Keduanya tentu memiliki tujuan yang sama-sama mulia; mencerdaskan anak bangsa agar dapat menggapai segala cita-cita mulianya. Dan untuk semua guru di mana pun berada, sudah semestinya jasa yang diberikan selama ini kepada kami—para murid—terbalas dengan kebahagiaan dan kesejahteraan dalam hidup. (*)

BACA JUGA Lagu Entah Apa yang Merasuki “Demokrasi” Kita dan Efek Suara Gagak atau tulisan Seto Wicaksono lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Februari 2022 oleh

Tags: Guru Honorerpengajarpns
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Ciri-ciri Warung Makan yang Berikan Garansi Kelezatan terminal mojok.co

Ciri-ciri Warung Makan yang Berikan Garansi Kelezatan

28 Agustus 2021
3 Alasan PNS Seharusnya Nggak Usah Lembur terminal mojok

3 Alasan PNS Seharusnya Nggak Usah Lembur

4 Oktober 2021
Apakah PNS Boleh Poligami? (Unsplash)

PNS Boleh Poligami? Boleh, Asal Kamu Nggak Punya Malu

17 Juni 2023
5 Alasan PNS Senang Bikin Kegiatan di Hotel Berbintang Terminal Mojok

5 Alasan PNS Senang Bikin Kegiatan di Hotel Berbintang

1 Juni 2022
Suka dan Duka Menjadi Guru Laki-laki di SD Negeri (Unsplash.com)

Guru Laki-laki di SD Negeri: Banyak Duka, Senang Sewajarnya

16 September 2022
Keluh Kesah Guru Honorer di Pelosok Perbatasan Kalimantan

Keluh Kesah Guru Honorer di Pelosok Perbatasan Kalimantan

28 Mei 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang Mojok.co

Rekomendasi Tempat Jogging Underrated di Semarang, Dijamin Olahraga Jadi Lebih Tenang

3 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.