Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

Riyan Putra Setiyawan oleh Riyan Putra Setiyawan
4 Oktober 2021
A A
Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

Guru-guru Itu Tahu kalau Siswanya Menyontek, Udah Nggak Usah Pura-pura Polos Gitu

Share on FacebookShare on Twitter

Setiap kali ujian, saya selalu menemui setidaknya satu guru yang hobi menakut-nakuti siswanya. Dia akan berkata kepada kami, siswa-siswa yang diawasinya, agar mengerjakan ujiannya secara mandiri. Katanya, menyontek adalah perbuatan yang sia-sia. Secanggih apapun cara kami menyontek, ia sesumbar kalau ia akan tetap mengetahuinya. Sungguh, ucapan yang sangat kemlethe.

Tentu saya tidak langsung percaya. Saya menganggapnya hanya sebuah gertakan. Hingga suatu ketika, Tuhan menakdirkan saya menjadi seorang guru. Sewaktu mengawasi siswa-siswa ujian inilah, barulah saya menyadari apa yang diucapkan guru saya bertahun-tahun lalu. Guru saya tidak bohong. Mungkin ucapannya terkesan arogan, tapi mengenali siswa yang menyontek sewaktu ujian memang sangatlah mudah. Seolah di jidat-jidat para siswa sudah ada kodenya.

Berdasarkan pengalaman selama bertahun-tahun, berikut ini tanda-tanda yang sering saya jumpai ketika ada siswa menyontek sewaktu ujian.

Mereka menggunakan metode yang konvensional

Alasan pertama mengapa saya tahu murid menyontek adalah karena saya pernah juga sekolah. Saya terakhir mengenyam pendidikan SMA sekitar 12 tahun silam. Sudah cukup lama memang. Selama itu, sekolah memang banyak perubahan. Bangunan sekolah direnovasi, kurikulum pendidikan juga diganti. Namun sayangnya, cara anak-anak nyontek ternyata tidak banyak mengalami inovasi. Mereka masih menggunakan cara-cara yang mirip dengan waktu saya sekolah dulu.

Cara pertama dan yang paling umum digunakan adalah dengan bisik-bisik. Siswa-siswa akan komat-kamit dengan suara pelan untuk bertukar jawaban. Tapi, karena ruangan saat ujian sangat senyap, bisikan sekecil apa pun jadi mudah didengar. Para pengawas yang sedari tadi duduk, pas mendengar siswa bisik-bisik, akan segera sadar dari mana sumber suara berasal.

Oleh karena itulah, para siswa punya cara lainnya. Cara kedua, selain bisik-bisik, mereka juga bertukar jawaban dengan isyarat jari. Isyarat ini hanya efektif digunakan untuk soal berupa pilihan ganda. Caranya, siswa yang ditanya akan mengacungkan jari sebagai jawabannya. Mengacungkan jari telunjuk untuk jawaban A, mengacungkan dua jari untuk jawaban B, mengacungkan tiga jari untuk jawaban C, dan seterusnya.

Namun, kode-kode ini juga ada variasinya. Tidak melulu menggunakan isyarat jari. Oleh karena isyarat jari terlalu sederhana dan rawan ketahuan, ada kalanya siswa menggunakan bagian tubuh mereka sebagai jawaban. Misalnya ketika pilihan ganda suatu nomor jawabannya A, siswa yang ditanya akan memegang alis sebagai kode. Misalnya jawabannya B, ia akan mengernyitkan bathuknya. Misalnya jawabannya C, ia akan memonyong-monyongkan cucuknya. Dan ketika ia tak tahu jawabannya, ia akan memegangi kepalanya. Mumet. Dan seterusnya.

Sayangnya, metode yang dianggap sebagai terobosan dalam menyontek oleh para siswa ini, sudah ada sejak zaman Majapahit dulu. Pendek kata, ketika cara-cara ini muncul sewaktu tes, saya yo wis apal to bro dengan jurus-jurusmu.

Baca Juga:

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

Jangan Bilang Gen Z Adalah Generasi Anti Guru, Siapa pun Akan Mikir Berkali-kali untuk Jadi Guru Selama Sistemnya Sekacau Ini

Bahasa tubuh yang merasa bersalah

Para siswa sebenarnya tahu kalau menyontek itu salah. Oleh karena itulah, sekalipun mereka berusaha tampil cool, bahasa tubuh mereka justru menampilkan sebaliknya. Bahasa tubuhnya menunjukkan kalau mereka gugup, merasa bersalah, dan takut kalau kalau perbuatan mereka ketahuan.

Saya pernah melakukan eksperimen, memelototi siswa yang hobi tengok sana tengok sini sewaktu tes. Hasilnya, saat ia tahu saya menatapnya, ia kemudian menundukkan pandangan. Tanpa berani menatap mata saya balik, ia bertingkah seolah tak terjadi apa-apa. Lungguh anteng, memasang wajah sok mikir dan kembali mengerjakan pekerjaannya sendiri. Batin saya, “Dapuranmu, Cah…”

Bahasa tubuh ini sebenarnya mirip dengan situasi ketika kita curi-curi pandang ke gebetan kita. Ketika kita memandang ke arahnya, dan ia memandang kita balik tanpa sengaja. Begitulah yang terjadi kira-kira. Kita jadi salah tingkah, hati berdebar-debar, dan berharap bahwa ia tak tahu apa yang kita lakukan sebelumnya.

Kebijaksanaan guru

Ada dua jenis menyontek yang biasanya dilakukan siswa. Pertama, nyontek dengan cara bertanya kepada teman. Kedua, membuat sebuah catatan kecil dan dimasukkan ke dalam ruangan tes. Untuk nyontek dengan bertanya kepada teman sudah saya jelaskan sebelumnya. Sementara untuk jenis kedua, sontekan berupa catatan, biasanya para guru sudah hafal di mana siswa menyembunyikannya.

Kadang sontekan dimasukkan saku, di kotak pensil, dimasukkan laci, kadang juga dimasukkan ke dalam tipe-x.  Mereka simpan rapat-rapat di sana. Ketika suasana memungkinkan, catatan-catatan itu dikeluarkan. Kalau tidak, ya sudah dibiarkan ndekem di sana. Sayangnya, bapak ibu guru sudah hafal semua itu.

Hanya saja, kadang saya masih suka geleng-geleng kepala. Sebab yang saya temui dari tempat-tempat persembunyian bukan sekedar catatan. Melainkan sebuah kunci jawaban. Dari pilihan ganda hingga uraian, ada semua di kertas contekannya. Siswa yang saya tangkap basah mengaku, ia mengikuti bimbel di guru anu dari sekolah anu, dan mendapatkan kunci jawaban darinya. Alah telek.

Sebenarnya, tanpa mengaku sekalipun, saya bisa tahu kok siswa mana yang mendapatkan kunci jawaban. Cukup perhatikan lembar jawabannya di soal uraian. Kalau ada jawaban bertuliskan “kebijaksanaan guru” di sana, dengan atau tanpa sontekan, fix dia dapat kunci jawaban. Atau kalau tidak dapat kunci jawaban, ia nyontek temannya yang dapat kunci jawaban.

Itulah bagaimana kami, para guru, tahu bagaimana siswa saling menyontek. Jadi, mulai sekarang, kalian belajar dan berusaha sebaik mungkin. Soalnya, metode kalian udah kami hafal di luar kepala.

Tapi, kalau mau nekat, silakan berinovasi. Pun, kalian akan tetep ketahuan wkwkwk.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 4 Oktober 2021 oleh

Tags: gurukebiasaanmenyontekujian
Riyan Putra Setiyawan

Riyan Putra Setiyawan

Guru SD

ArtikelTerkait

nasihat wagu tanpa ditanya

3 Nasihat Zaman Sekolah yang Sebenarnya Wagu

29 Oktober 2021
PTM sekolah tatap muka mojok

Mengapa sih Kita Tergila-gila Sekali dengan Sekolah Tatap Muka?

21 September 2021
guru bukan pegawai IT mojok

Menguasai IT Perlu, tapi Tugas Guru Bukan Itu

22 November 2020
Jangan Jadi Dosen dan Guru: Gajinya Irit, Tanggung Jawab Selangit Mojok.co

Jangan Jadi Dosen dan Guru: Gajinya Irit, Tanggung Jawab Selangit

23 Februari 2024
Pengajar Curhat Oversharing ke Murid Itu Bikin Muak (Unsplash)

Tolong, Jadi Pengajar Jangan Curhat Oversharing ke Murid atau Mahasiswa, Kami Cuma Mau Belajar

30 November 2025
5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

5 Kebiasaan Feodal di Sekolah yang Tidak Disadari dan Harus Segera Dibasmi

4 September 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

Toyota Corolla Altis, Sedan Tua Terbaik yang Masih Sulit Dikalahkan di Harga Kurang dari Rp100 Juta

17 Desember 2025
Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

Bangsring Underwater, Surga Wisata Bawah Laut Banyuwangi yang Tercoreng Pungli

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.