Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Goyang Denny Caknan Adalah Goyangan Dangdut Paling Magis Saat Ini

Iqbal AR oleh Iqbal AR
12 Desember 2020
A A
Goyang Denny Caknan Adalah Goyangan Dangdut Paling Magis Saat Ini terminal mojok.co

Goyang Denny Caknan Adalah Goyangan Dangdut Paling Magis Saat Ini terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau membahas dangdut, satu hal yang tidak boleh dilewatkan adalah soal goyangan. Dangdut sebagai produk budaya menelurkan satu sub-produk, yaitu goyangan yang kerap kali menjadi identitas bagi para pelaku skena dangdut, khususnya para penyanyi. Tidak hanya sebagai identitas, goyangan nyatanya bisa menjadi sebuah nilai jual tersendiri yang kerap kali menjadi komoditi utama. Sejarah bahkan mencatat, bagaimana goyangan dalam dangdut telah ada dan berkembang sangat pesat sejak lama, setidaknya sejak dangdut menjadi lebih modern. Yang terbaru tentu goyang dangdut khas dari Denny Caknan yang belakangan sedang populer.

Kita tahu ada goyangan ala Cici Paramida, goyang ngebor ala Inul Daratista, goyang gergaji ala Dewi Persik, goyang bang Jali ala Denny Cagur (meskipun Denny Cagur tidak terjun ke ranah dangdut), atau goyangan-goyangan ala penyanyi dangdut lainnya. Itu semua menjadi satu nilai jual yang cukup mahal harganya, bahkan bisa dibilang tanpa goyangan tersebut, penyanyi dangdut yang disebut di atas tidak akan seterkenal sekarang.

Saat ini, ketika goyangan dalam dangdut bisa dibilang menuju ke arah yang sangat absurd, muncul seseorang yang tanpa menamai goyangannya dengan sebutan apa-apa, tapi memberikan efek magis. Dia adalah Denny Caknan, ikon dangdut saat ini.

Ketika banyak orang yang kalau membahas Denny Caknan selalu mengarah ke lagu-lagunya yang sedih dan liriknya yang menyayat, orang lupa bahwa goyangan ala Denny Caknan di atas panggung sangatlah magis dan perlu diperhatikan. Apalagi posisinya sebagai penyanyi dangdut, goyangan pasti menjadi satu hal yang cukup vital.

Tidak ada nama spesifik yang Denny Caknan berikan pada goyangannya, lha wong goyangannya sebenarnya juga cukup mudah dan gampang diikuti. Memang, sih, goyangannya kadang terlihat aneh kalau dilakukan secara berlebihan. Namun, itu bukan soal, karena keanehan goyangan Denny Caknan tertutupi oleh lagu-lagunya yang enak didengar.

Goyangan Denny Caknan yang magis dan lagu-lagunya yang menyayat adalah sebuah komposisi yang sempurna untuk selebrasi patah hati. Semua kesempurnaan ini langsung tertuju pada suasana pertunjukannya yang biasanya dihadiri ribuan orang. Bayangkan saja, lirik “Sampek tuwek, kowe ra bakal tak culno. Masio wes ra wancine sayang-sayangan neng kene” atau “Wes suwe kowe ra mrene, kowe lunga mung masalah sepele. Kowe golek liyane” berpadu dengan gerakan pundak, pinggul, dan kaki ke depan dan belakang, serta tangan terbuka yang mengarah ke depan. Ini adalah bentuk paripurna dari selebrasi patah hati yang dilakukan dengan bergoyang, bukan berdiam diri di kamar dengan suara tangis terisak. Goyangan yang hemat energi, tidak terlihat hura-hura karena memang lagunya tepat buat bersedih.

Tidak jarang juga ada tangis yang pecah di panggung, entah dari penonton atau Denny Caknan sendiri. Tetapi, goyangan harus tetap jalan dan mari menyambut tangis dengan gerakan badan. Tidak ada alasan untuk tidak bergoyang ketika melihat Denny Caknan bergoyang sambil bernyanyi di atas panggung. Dia mungkin hanya meneruskan legacy almarhum Didi Kempot soal dangdut dan lagu patah hati. Namun, dia mampu meramu itu semua dengan goyangannya sebagai identitas baru.

Tentu kita tidak tahu apakan Denny Caknan merasakan hal itu atau tidak, yang pasti kita sebagai penikmat lagu-lagunya merasa demikian dan sepakat. Goyangan Denny Caknan di atas panggung adalah goyangan paling magis saat ini.

Baca Juga:

2 Alasan Bioskop Belum Layak Didirikan di Demak

Aksi Liar Sok Rock n Roll dan Destruktif di Panggung Musik yang Kerap Merugikan Tidak Bisa Dibenarkan!

Maka tidak heran kalau musik dangdut kembali menunjukkan kualitasnya. Dangdut yang tadinya sempat dianggap norak karena musiknya yang semakin jelek dan goyangan-goyangannya yang semakin absurd, kini diangkat derajatnya lagi. Tidak ada lagi lagu-lagu atau goyangan yang berkesan melecehkan, semuanya berubah ke arah yang lebih baik saat ini.

Ucapan terima kasih tentunya patut diberikan pada Denny Caknan (dan Didi Kempot tentunya sebagai pembuka jalan), yang sudah membuat panggung dangdut menjadi lebih berkelas, lebih prestisius, dan lebih magis, terutama untuk bersenang-senang merayakan kesedihan. Semoga tetap seperti ini, tetap menyuarakan patah hati, tetap bergoyang dengan ringan dan mudah, dan tetap jaga panggung dangdut supaya tetap berkualitas. Saya, Anda, dan kalian semua pasti akan merindukan panggung Denny Caknan. Semoga bisa segera bersua.

BACA JUGA Menalar Logika Ngawur Imam Darto Soal Korupsi Dana Bansos Covid-19 dan tulisan Iqbal AR lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Desember 2020 oleh

Tags: DangdutMusik
Iqbal AR

Iqbal AR

Penulis lepas lulusan Sastra Indonesia UM. Menulis apa saja, dan masih tinggal di Kota Batu.

ArtikelTerkait

Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

Cidro 2 Adalah Lagu Jawa Terbaik, yang Lain Minggir Dulu

23 Desember 2023
Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik terminal mojok.co

Mending Nggak Usah Pakai Headset kalau Mau Mendengarkan Musik

3 Februari 2021
tarling

Tarling Cirebonan dan Konsep Marketing Mix yang Terkandung Di Dalamnya

19 Agustus 2019
Ratusan Lagu K-Pop Hilang dari Spotify, Berikut Alternatif Platform Streaming Untuk Pencinta K-Pop Terminal Mojok

Mana yang (Beneran) Lebih Unggul, Spotify atau YouTube Music?

11 Juni 2021
Mari Bersepakat 'Terbang Bersamaku' Adalah Lagu Kangen Band yang Terbaik terminal mojok.co

‘Juminten’ Adalah Lagu Kangen Band Paling Tidak Masuk Akal

26 November 2020
mas-mas kesal

Mas-Mas Kesal yang Menggugat Acara D’Star

27 Juni 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.