Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Fenomena Pengamen Galak yang Meresahkan di Solo: Cari Rezeki kok Pakai Marah-marah? Kalau Ada yang Nggak Terima Gimana?

M. Ainul Falah oleh M. Ainul Falah
4 Juli 2023
A A
Berlagak Tuli dan Benci Pengamen di Tongkrongan Adalah Budaya Bajingan para Tukang Nongkrong terminal mojok.co

Berlagak Tuli dan Benci Pengamen di Tongkrongan Adalah Budaya Bajingan para Tukang Nongkrong terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Selain fenomena tukang parkir liar yang marak di berbagai tempat, ada satu lagi fenomena yang nggak kalah meresahkan, yaitu kemunculan para pengamen galak. Nggak cuma galak, tapi para pengamen galak ini juga sering sekali maksa dan bahkan nggak segan untuk mengancam orang-orang yang nggak mau ngasih mereka uang.

Di Solo sendiri, terutama di daerah kampus, biasanya pengamen seperti ini banyak bermunculan di area kuliner malam di trotoar depan kampus ISI. Saya beberapa kali ketemu dengan para pengamen galak yang meminta uang ke orang-orang secara paksa.

Dari para pengamen galak yang pernah saya temui, ada beberapa tipe. Ada yang galak karena mereka nggak dikasih uang. Ada yang udah dikasih uang tapi malah maki-maki karena cuma dikasih receh. Bahkan ada yang sampai berdoa biar orang nggak mau ngasih uang ke mereka masuk neraka. Haduh, nggak bahaya ta?

Saya sendiri sudah dua kali jadi korban dari para pengamen galak ini. Pertama waktu makan di trotoar depan kampus ISI. Kebetulan waktu itu saya memang nyiapin uang receh untuk pengamen yang ada. Tapi sewaktu saya kasih uangnya ke mbaknya (karena kebetulan perempuan), dia bilang kalau dia salah ngamen ke saya karena saya cuma ngasih uang receh. Nggak cuma saya, tapi beberapa teman dan mahasiswa lain yang langganan makan di situ juga sering mengeluh soal pengamen galak yang sering mangkal di situ.

Pengamen yang mendoakan orang lain dengan doa buruk

Kejadian kedua, waktu saya lagi fotocopy buat tugas kuliah. Kebetulan uang yang saya bawa pas banget. Jadinya, saya nggak bisa ngasih ke pengamen yang kebetulan sudah tua. Karena udah tua, saya kira dia bakal langsung pergi, ternyata tidak saudara-saudara. Tanpa rasa berdosanya dia bilang “emang di sini orangnya kikir semua. Nanti kalian semua bakal diobong (dibakar) di neraka,” terus dia pergi tanpa bersalah. Untungnya sih, saya nggak pernah ambil hati sama sikap dan perkataan mereka dari dua kejadian itu. Saya cuma takut. Kalau mereka terus-terusan ngamen dengan cara begitu, mungkin aja orang-orang semakin nggak suka.

Dari dulu sampai sekarang, sudah banyak banget restoran dan berbagai tempat yang ngelarang pengamen untuk masuk. Alasannya? Jelas agar para pelanggan merasa nyaman, nggak terganggu, dan pelanggan betah untuk balik lagi ke tempat itu. Bayangkan, mereka yang ngamen dengan cara yang lebih sopan dan lebih ramah aja masih bisa ditolak. Apalagi kalau mereka yang ngemis dengan galak dan suka maksa kayak begini

Jangankan ngasih, kepikiran buat ngasih pun mungkin nggak . Yang ada orang-orang udah males dan milih untuk pindah ke tempat lain.

Gimana kalau ada yang nggak terima?

Coba deh bayangin, kalau ngamen dengan cara maksa, terus orang-orang merasa nggak nyaman, terus malah jadi viral, dan pada akhirnya pihak berwajib turun tangan yang berujung pidana. Apa nggak lebih ruwet? Alih-alih ngamen dengan cara maksa, kenapa nggak ngamen dengan cara lain yang lebih kreatif? Misal ngamen di jalan sambil live Tiktok atau Instagram. Lumayan kan, bisa dapet uang dari masyarakat, dapet juga gift dari followers. Atau mungkin bisa bikin konten yang lagi tren seperti “A Day in My Life edisi Pengemis”. Mungkin orang-orang bakal tertarik, viral. Mungkin aja itu bisa jadi pembuka jalan untuk rezeki mereka ke depannya.

Baca Juga:

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

Saya bukannya ngejek atau merendahkan mereka, tapi bukannya itu lebih baik? Daripada maksa dan berujung membuat orang-orang merasa nggak nyaman dan sakit hati. Bukan nggak mungkin mereka yang sakit hati bakal mendoakan balik para pengemis itu dengan doa yang lebih buruk lagi. Lebih parahnya lagi, mungkin saja ada orang yang nggak terim. Ujung-ujungnya baku hantam dah. Ribet kan?

Saya sih berharap semoga fenomena pengamen galak dan suka maksa seperti ini nggak berkembang di tempat lain. Untuk para pengamen yang sedang berjuang demi pundi-pundi rupiah di mana pun kalian, semoga kalian selalu semangat dan tidak menyerah untuk terus berjuang. Dan semoga kalian nggak sampai meniru cara ngamen yang buruk seperti orang-orang yang sudah saya sebut tadi. Sungguh meresahkan.

Penulis: M. Ainul Falah
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Jenis-jenis Pengamen Jalanan di Perempatan yang Bikin Bingung Kudu Diapain

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya

Terakhir diperbarui pada 4 Juli 2023 oleh

Tags: meresahkanPengamensolo
M. Ainul Falah

M. Ainul Falah

Penulis pemula.

ArtikelTerkait

Muncul Zombie, KRL Jogja Solo dan Stasiun Tugu Perlu Berbenah (Unsplash)

Fenomena “Zombie Apocalypse” di Stasiun Tugu Yogyakarta dan KRL Jogja Solo, Kapan Berbenah?

26 Desember 2024
Es Teh Ginastel, Es Teh Asal Solo yang Tidak Mengkhianati Namanya Mojok.co

Es Teh Ginastel, Es Teh Asal Solo yang Tidak Mengkhianati Namanya

16 November 2023
Perbedaan Alun-alun Kidul vs Alun-alun Lor Solo: Sama-Sama Lapang, Beda Nasib

Perbedaan Alun-alun Kidul vs Alun-alun Lor Solo: Sama-Sama Lapang, Beda Nasib

11 November 2025
Ironi Jalur Satu Arah di Indonesia: Jalur yang Harusnya Bebas Macet, tapi Jadi Nggak Berguna karena Kiri Kanannya Isinya Kendaraan Parkir

Ironi Jalur Satu Arah di Indonesia: Jalur yang Harusnya Bebas Macet, tapi Jadi Nggak Berguna karena Kiri Kanannya Isinya Kendaraan Parkir

22 Desember 2024
kos murah 300 ribuan di solo

Kekurangan-kekurangan yang Mesti Diterima dari Kos 300 Ribuan di Solo

26 Desember 2021
ngapak umpatan misuh jogja solo banyumas mojok

Dalam Menyederhanakan dan Meningkatkan Kadar Umpatan, Orang Ngapak Lebih Orisinal

28 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.