Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Enaknya Olahan Bekicot Khas Kediri

Nurhadi Mubarok oleh Nurhadi Mubarok
10 Agustus 2020
A A
kediri sate bekicot mojok

kediri sate bekicot mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Selain monumen Simpang Lima Gumul dan gunung Kelud yang menjadi ikon wisata Kediri, di kabupaten ini juga mempunyai salah satu wisata kuliner yang khas yakni sate bekicot. Beberapa wilayah menyebut bekicot sebagai siput atau keong racun. Kebanyakan orang menganggap bekicot ini sebagai parasit atau hama yang merusak tanaman.

Namun di Kediri binatang ini dapat diolah menjadi makanan yang sangat enak, bahkan sudah menjadi kuliner khas sejak puluhan tahun lalu. Jika kalian mengunjungi Kediri, kalian bisa datang ke Dusun Jengkol, Desa Ploso Kidul, Kecamatan Plosoklaten. Di dusun ini menjadi sentra pengolahan daging bekicot. Kalian bisa melihat warung makan dan pusat oleh-oleh berbahan baku daging bekicot yang berjejer sepanjang jalan.

Olahan daging bekicot yang dijajakan disini berupa sate bekicot, oseng-oseng bekicot, krengsengan bekicot, dan keripik bekicot. Tidak perlu khawatir keracunan setelah memakannya. Karena sebelum diolah, bekicot yang baru didapatkan langsung dicuci dan direbus hingga matang. Setelah matang bekicot dipisahkan dari cangkangnya kemudian daging bekicot dicuci lagi. Baru setelah itu diolah sesuai keinginan.

Olahan daging bekicot yang paling laris adalah sate bekicot. Pengolahannya, setelah daging matang, daging bekicot dipotong kecil-kecil kemudian ditusuk menggunakan bambu seperti sate pada umumnya. Daging yang sudah ditusuk lalu direndam kedalam bumbu yang terdiri dari merica, kecap manis, bawang putih, dan cuka. Setelah direndam cukup lama, baru kemudian daging bekicot siap dibakar.

Untuk sate bekicot ini tidak hanya bisa kalian temui di dusun Jengkol saja. Anda bisa menemui pedagang sate bekicot di seluruh wilayah Kediri. Para pedagang sate bekicot menjajakan dagangannya dengan sepeda, jalan kaki, gerobak, dan warung makan dengan kode 02 atau tulisan sate 02. Angka 02 ini merujuk kepada angka judi togel yang disimbolkan sebagai bekicot.

Jadilah simbol 02 ini menjadi konsensus para penjual olahan daging bekicot untuk melabeli dagangan mereka. Sate bekicot dijual dengan harga 10 hingga 15 ribu per porsi. Rasanya mirip seperti sate kerang yang gurih dan manis.
Bekicot ini didapatkan dari para pemburu bekicot. Hewan ini sangat mudah ditemukan di tempat-tempat yang lembab dan basah. Tidak hanya dari pemburu, bekicot juga didapatkan dari peternak bekicot. Hewan ini sangat mudah diternakkan. Makanannya hanya berupa daun daunan atau sisa sayur dan buah-buahan.

Kandangnya juga hanya terbuat dari kayu yang disusun rapat dengan alas pasir atau tanah yang basah. Pasir atau tanah digunakan bekicot untuk bertelur. Untuk atap dan tutupnya terbuat dari jaring kawat. Perawatan kandangnya cukup dengan menjaga kelembaban kandang dan usahakan agar selalu basah.

Bekicot juga dipercaya sebagai obat untuk menyembuhkan luka luar pada kulit. Caranya dengan mengambil lendir yang menempel pada tubuh bekicot, lalu dioleskan ke luka yang ingin disembuhkan. Bekicot juga hewan dengan tinggi protein, zat besi, dan vitamin B12 yang baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Baca Juga:

Alasan Golden Theater Kediri Masih Bertahan dan Tetap Ada di Hati Masyarakat Kediri

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Selain di Kediri, olahan bekicot ternyata juga dikenal di Perancis dengan nama escargot. Di Perancis, escargot menjadi makanan yang favorit dan berkelas. Makanan ini disajikan lengkap dengan cangkangnya yang masih utuh. Tentunya bekicot sudah dibersihkan dari lumpur dan kotoran. Untuk membuat escargot, bekicot yang sudah dibersihkan lalu dimasak dengan tumisan bumbu yang terdiri dari bawah putih, bawang bombay, mentega dan daun parsley.

Di Perancis sendiri juga menyediakan peternakan bekicot. Namun saking banyaknya permintaan bekicot, persediaan bekicot di Perancis tidak mencukupi dan harus mengimpor dari Indonesia, khususnya Kediri.

Bagi masyarakat Indonesia yang mau membandingkan rasa masakan bekicot khas Kediri dengan escargot khas Perancis, tidak perlu jauh-jauh pergi ke Perancis. Karena di restoran ala Eropa yang berada di kota-kota besar seperti jakarta juga menyediakan escargot. Bahkan escargot juga bisa kalian temukan di aplikasi jual beli online dalam bentuk kalengan.

Namun di tahun 2012 lalu ada berita yang mengejutkan bagi dunia perbekicotan. Pasalnya, MUI mengeluarkan fatwa bahwa bekicot termasuk binatang amfibi dan menjijikkan sehingga haram dimakan. Lagi-lagi halal haram menjadi masalah di masyarakat. Padahal olahan bekicot sudah berpuluh tahun menjadi kuliner khas Kediri. Jadi jika masyarakat menganggap bekicot halal ya monggo, haram ya monggo, sesuai keyakinan masing-masing saja.

BACA JUGA Wow! Motif Sarung Ternyata Bisa Menggambarkan Usia Seseorang dan tulisan Nurhadi Mubarok lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Agustus 2020 oleh

Tags: kediriKulinersate bekicot
Nurhadi Mubarok

Nurhadi Mubarok

melepaskan diri dari belenggu overthinking

ArtikelTerkait

Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri

Sedihnya Tinggal di Nganjuk: Saking Nggak Ada Apa-apa, Mau Makan Makanan Kekinian Aja Harus Jastip dari Kediri

3 Februari 2024
Mitos Jangka Jayabaya: 5 Ramalan yang (Katanya) Terjadi dan Sengkarut Sejarahnya

Mitos Jangka Jayabaya: 5 Ramalan yang (Katanya) Terjadi dan Sengkarut Sejarahnya

17 September 2023
Jaranan Kediri, Blitar, dan Tulungangung: Serupa, tapi Tak Sama terminal mojok.co

Jaranan Kediri, Blitar, dan Tulungangung: Serupa, tapi Tak Sama

22 Januari 2022
Sudah Saatnya Nganjuk Introspeksi Diri supaya Bisa seperti Kediri, Atau Minimal Bikin Bangga Warga Sendiri

Sudah Saatnya Nganjuk Introspeksi Diri supaya Bisa seperti Kediri, Atau Minimal Bikin Bangga Warga Sendiri

23 September 2024
Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian Mojok.co

Nggak Semua Warga Kampung Inggris Kediri Bisa Bahasa Inggris, Jangan Berharap Ketinggian

4 November 2023
Tempe Kemul, Bukan Mendoan dan Tempe Tepung. Ini Tempe Aliran 'Keras' terminal mojok.co

7 Makanan Khas Wonosobo Selain Mi Ongklok yang Nggak Kalah ‘Nylekamin’

5 Oktober 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bali, Surga Liburan yang Nggak Ideal bagi Sebagian Orang

Pengalaman Motoran Banyuwangi-Bali: Melatih Kesabaran dan Mental Melintasi Jalur yang Tiada Ujung  

19 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

Ngemplak, Kecamatan yang Terlalu Solo untuk Boyolali

15 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Niat Hati Beli Mobil Honda Civic Genio buat Nostalgia, Malah Berujung Sengsara

Kenangan Civic Genio 1992, Mobil Pertama yang Datang di Waktu Tepat, Pergi di Waktu Sulit

15 Desember 2025
Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.