Sayur dipercaya sebagai bahan makanan yang baik bagi tubuh kita. Ada banyak vitamin dan mineral yang terkandung di dalamnya. Saya pribadi menggemari sayuran hijau seperti bayam, kangkung, katuk, hingga kelor. Selain karena sayuran tersebut mudah dijumpai, harganya pun terjangkau. Hehehe~
Sayangnya, saya dan mungkin sebagian orang sering kali gagal paham saat mengolah sayuran. Kita mungkin sering melakukan kesalahan-kesalahan yang tanpa kita sadari justru dapat merusak kandungan vitamin dan nutrisi dalam sayuran. Akhirnya, kita nggak bisa mendapatkan manfaat optimal dari si sayuran yang kita konsumsi. Berangkat dari kesalahan-kesalahan saat mengolah sayuran, saya pun merangkum beberapa kesalahan yang sebaiknya kita hindari.
#1 Tidak dicuci bersih
Sebelum diolah lebih lanjut, ada baiknya kita mencuci sayuran terlebih dahulu. Mencuci wajib dilakukan agar sayuran bebas dari kotoran dan sisa-sisa bahan kimia seperti pestisida. Ya bayangkan saja proses panjang yang harus dilalui si sayur sebelum tiba di pasar dan kita beli. Saat membeli bayam di pasar saja, saya sering mendapati sisa-sisa tanah pada helaian daun bayam. Nah, supaya bersih, tentu sebelum dimasak harus dibersihkan dulu.
Mencuci sayuran dapat dilakukan di bawah air yang mengalir. Cuci hingga bersih, kalau perlu pastikan tiap helai daun sayur yang kita cuci sudah bebas dari tanah dan nggak ada kotoran lainnya. Jika mencuci sayuran seperti wortel atau tomat dan menemukan bagian yang rusak, potong bagian tersebut agar nggak ikut termasak nantinya. Setelah selesai dicuci di bawah air yang mengalir, kalian bisa meniriskan sayuran hingga kering atau lap dengan tisu dapur sebelum dimasak.
#2 Membuang bagian sayur yang tak kalah penting
Kalau makan brokoli atau mentimun, apakah kalian membuang batang dan kulitnya? Kalau ya, lebih baik hindari, Mylov. Saya pribadi sekarang suka memasukkan batang brokoli untuk dimasak. Batang brokoli bisa kita konsumsi juga, loh. Saya biasa ikut memotong batang brokoli ke dalam ukuran kecil-kecil sebelum dimasak. Sama halnya dengan kulit pada mentimun, nggak usah kupas kulitnya lagi jika hendak mengonsumsi mentimun. Di dalam bagian-bagian sayuran yang kita pikir nggak berguna itu justru mengandung vitamin juga yang tak kalah bagusnya.
#3 Memotong sayur dengan ukuran tak sama
Sayuran seperti wortel, tomat, brokoli, kembang kol, dan lainnya, tentu harus dipotong kecil-kecil dulu sebelum dimasak. Biasanya kalau terlalu malas atau tengah buru-buru kita cenderung abai dengan ukuran potongan sayur tersebut. Mungkin kalau kalian menyadari, ada potongan sayur yang besar, tapi ada juga yang kecil. Nggak sama gitu loh.
Mulai sekarang, coba deh potong sayuran tersebut dengan ukuran yang sama. Ya maksud saya nggak harus sama persis panjang kali lebar kali tingginya, Mylov. Setidaknya potongannya hampir sama. Kalau kecil ya kecil semua, kalau besar ya besar semua. Atau kalau tipis ya tipis semua, kalau tebal ya tebal semua. Hal ini bertujuan agar saat dimasak, sayuran memperoleh tingkat kematangan yang sama. Jangan sampai kayak saya waktu mau masak sop. Gara-gara ada ukuran wortel yang tebal dan tipis, kematangannya jadi berbeda. Wortel yang tebal masih keras banget, wortel yang tipis malah sudah lembek. Huhuhu.
#4 Dimasak terlalu matang
Memasak sayuran terlalu matang ternyata nggak bagus juga, Mylov. Sayuran yang terlalu lama dimasak dapat kehilangan banyak nutrisi. Selain itu, teksturnya jadi terlalu lembek dan nggak renyah ketika dimakan. Kalau saya pribadi sih memang lebih suka makan sayur yang masih bertekstur crunchy gitu. Oleh karenanya, biasanya saya nggak terlalu lama merebus atau menumis sayuran agar tetap mendapatkan tekstur yang saya inginkan. Jadi, masak secukupnya saja. Kalau perlu pakai timer biar bisa memantau waktu masak sayur. Hahaha.
Nah, itulah daftar dosa-dosa kita saat mengolah sayuran. Jangan sampai sudah susah payah dimasak dan dikonsumsi agar dapat vitamin dan mineral dari sayur, eh malah jadi nggak optimal gara-gara salah pengolahan. Rugi banget, kan?
BACA JUGA Membandingkan Berbagai ‘Jangan’ Alias Olahan Sayur Favorit Saya, Siapa Tahu Jadi Favorit Kalian Juga dan tulisan Intan Ekapratiwi lainnya.