Sudah satu tahun saya kuliah di Kota Malang sembari menjadi driver ojol. Selama itu pula, saya merasakan bahwa hidup ini penuh tantangan. Ya, hidup merantau jauh dari keluarga memang nggak gampang.
Sebagai mahasiswa, saya berusaha untuk tetap aktif di kampus. Misalnya dengan mengikuti kegiatan, baik intra maupun ekstra. Di sisi lain, saya juga berusaha sebaik mungkin sebagai organisatoris dan driver ojol. Memang tidak mudah, tetapi saya terus berusaha menjalani kedua peran ini dengan semangat dan tekad yang kuat.
Sejak awal, saya menyadari bahwa semakin tinggi pendidikan, semakin tinggi pula biaya yang ditanggung orang tua. Oleh sebab itu, saya paham harus berusaha ekstra untuk meringankan beban mereka. Maka, profesi driver ojol menjadi salah satu pilihan yang saya ambil. Namun, di balik setiap perjalanan di atas sepeda motor, selau saja ada cerita dan perasaan yang ingin saya ungkapkan.
Perjuangan sebagai mahasiswa merangkap driver ojol di Kota Malang
Ada hari-hari ketika saya harus bangun lebih pagi untuk mempersiapkan diri sebelum kuliah. Saya harus menjaga waktu dengan cermat agar tidak terlambat dan tetap menjaga kehadiran di kelas.
Terkadang, setelah kuliah berakhir, jika tidak ada kegiatan di organisasi, saya langsung mengenakan seragam driver ojol dan meluncur di jalanan Kota Malang. Kepenatan dan kelelahan terkadang melanda. Namun, saya terus berjuang karena saya tahu betapa berharganya setiap perjalanan itu bagiku.
Baca halaman selanjutnya
Saya bertemu dengan berbagai macam orang…