Di balik setiap perjalanan, saya bertemu dengan berbagai macam orang. Ada penumpang yang cerewet, yang membawakan cerita hidup mereka yang menyentuh hati.
Ada juga yang pendiam, memberi saya waktu untuk merenung dan menyusun pikiran. Beberapa penumpang juga memberi inspirasi dengan cerita perjuangan hidup mereka. Cerita-cerita yang sukses mengingatkan saya bahwa saya tidak sendirian dalam menghadapi tantangan di Kota Malang.
Perasaan yang mengganggu
Terkadang, saya agak iri ketika melihat teman-teman satu angkatan di Kota Malang bisa bebas dari beban finansial. Mereka bisa fokus sepenuhnya pada kuliah dan aktivitas kampus. Sementara itu, saya harus bekerja ekstra untuk memenuhi kebutuhan hidup.
Namun, saat itu juga saya sadar untuk tidak terlalu sering mengeluh atau iri. Masih banyak mahasiswa di luar sana dengan beban kehidupan lebih berat. Malahan, ada pemuda dan pemudi yang sama sekali nggak bisa kuliah. Makanya, saya memilih bersyukur masih bisa nyambi sebagai driver ojol di Kota Malang.
Mungkin terkadang sulit menjaga keseimbangan antara kuliah, organisasi, dan menjadi driver ojol. Saya harus membagi waktu dan energi dengan bijaksana. Namun, saya belajar untuk mengelola waktu dengan baik, merencanakan jadwal studi dan pekerjaan, serta tetap fokus pada tujuan akademik saya.
Bermimpi di Kota Malang
Meski menghadapi tantangan dan perjuangan, saya tidak pernah berhenti bermimpi dan berusaha lebih keras. Saya yakin bahwa perjalanan ini akan membawa manfaat jangka panjang bagi saya. Saya belajar nilai-nilai kerja keras, disiplin, ketekunan, dan ketabahan dalam menghadapi kehidupan yang penuh tantangan sebagai driver ojol di Kota Malang.
Dalam hidup, tak ada jaminan sukses instan. Saya menyadari bahwa perjalanan ini mungkin panjang dan penuh dengan rintangan. Namun, saya tetap berpegang pada harapan.
Semoga para mahasiswa, yang menjalani kehidupan ganda demi biaya, selalu sehat dan dalam lindungan Tuhan. Bagi para driver ojol di Kota Malang, panasnya aspal dan beratnya kehidupan pasti akan berganti menjadi kebahagiaan. Sehat selalu.
Penulis: Muhammad Dzunnurain
Editor: Yamadipati Seno
BACA JUGA Rasanya Jadi Driver Ojol di Tengah Pandemi Corona