Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Cinta Laura, Pejabat Boros, dan Kita yang Dikit-dikit Self Reward

Muhammad Arsyad oleh Muhammad Arsyad
2 Juni 2021
A A
KPK penilapan duit bansos koruptor jaksa pinangki cinta laura pejabat boros buang-buang anggaran tersangka korupsi korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

korupsi tidak bisa dibenarkan mojok

Share on FacebookShare on Twitter

Bagi seorang artis, membeli barang-barang mahal dengan harga puluhan sampai ratusan juta bukanlah perkara sulit. Pun untuk melakukan treatment kecantikan senilai satu miliar, artis-artis itu sudah biasa. Namun, di saat gencarnya sosialisasi budaya konsumerisme oleh kalangan artis, Cinta Laura Kiehl justru memberikan statemen yang bertolak belakang dengan itu.

Dalam sebuah video yang tersebar di Twitter belakangan ini, Cinta Laura mengakui kalau dalam hidupnya yang sudah bergelimang harta itu, ia masih menjalani laku hemat. Ia melakukan itu karena tak enak hati pada orang di sekitarnya yang tak senasib dengannya.

“Aku mikir gini, misalnya, tas branded harganya Rp30 juta. Bayangkan, berapa keluarga atau anak yang bisa aku sekolahin atau kasih makan dengan uang Rp30 juta? Dan aku pakai uang Rp30 juta buat beli tas. Itu nggak sepadan.” Kata Cinta Laura.

Begitu pula dengan baju yang seharga satu jutaan. Kata Cinta Laura, ia merasa bersalah jika membeli barang-barang semahal itu untuk jumlah yang banyak. Sedangkan orang-orang di sekitarnya, seperti staf, kakaknya, dan supirnya gajinya setara dengan uang belanja baju itu.

Tentu saja pernyataan Cinta Laura ini mengejutkan netizen. Banyak dari netizen pun pada akhirnya mendadak menjadi fans Cinta Laura, meski ada juga yang nggak sepakat. Ya memang sih, saya akui, apa yang dilakukan Cinta Laura ini sungguh jauh berkebalikan dengan yang biasa dilakukan artis-artis di Indonesia.

Saat seorang Raffi Ahmad sampai Baim Wong bahkan menghamburkan uangnya untuk membeli klub sepakbola, serta putri Nia Ramadhani, Mikhayla Zalindra Bakrie yang heboh karena minta dibelikan makanan seharga gaji pengasuhnya itu, muncul sosok Cinta Laura. Ia hadir bak pohon pepaya yang tiba-tiba tumbuh di tengah hamparan padi.

Pernyataan Cinta Laura ini secara persuasif mengajak kita untuk berbuat hemat walaupun mempunyai kekayaan yang berlimpah. Selain itu, banyak pula para netizen yang menganggap kalau Cinta Laura ini punya rasa empati terhadap orang-orang kelas bawah yang gajinya menjerit.

Sementara itu, bagi netizen yang kontra, menganggap pernyataan Cinta Laura ini hanya gimmick saja. Tapi apa pun itu, saya sepakat dengan Cinta Laura. Namun, pada titik tertentu, saya justru menyayangkan karena pernyataan itu berasal dari seorang artis, bukan pejabat pemerintah.

Baca Juga:

Membandingkan Jeje Slebew dengan Cinta Laura Itu Bodoh

Saipul Jamil, KPI, dan Momen yang Tepat untuk Meninggalkan Televisi

Sebab selama ini, sebagai kalangan masyarakat bawah yang mengandalkan honor menulis, saya selalu mengandalkan artis untuk memacu saya agar cepat kaya. Jadi, memang sudah sewajarnya para artis itu pamer kekayaan. Tentu ini sangat penting untuk memotivasi rakyat kecil supaya cepat kaya, biar bisa membeli sesuatu tanpa cek harganya dulu.

Lha kalau nanti artis kayak Cinta Laura semua, yang memotivasi saya supaya kaya siapa dong? Siapa pula yang bakal mengiming-imingi membeli barang berkelas kalau bukan para artis itu?

Seharusnya yang merasa bersalah beli sesuatu dan memakai anggaran untuk yang nggak penting saat banyak orang miskin dan kesusahan itu ya pejabat. Entah daerah atau pusat mestinya yang bilang begitu, bukan Cinta Laura. Wong pejabat itu dibayar rakyat.

Ini aneh sebetulnya. Cinta Laura yang semestinya memotivasi dan mengajak orang agar menjadi kaya, eh malah menyampaikan pernyataan yang penuh empati. Sedangkan para pejabat sibuk menghabiskan dana negara atau daerah untuk hal-hal yang kelewat sepele. Misalnya, pembangunan gedung DPRD Kalimantan Utara yang kabarnya menelan biaya Rp270 miliar.

Kemudian ada Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur yang baru-baru ini bikin website yang menelan anggaran hingga miliaran rupiah. Gedung Grha Megawati di Klaten yang menghabiskan Rp61,9 miliar. Dan kalau di tempat saya, ada anggaran Pemkot Pekalongan untuk kerjasama media, dan pembuatan website dan aplikasi Smart City yang mencapai ratusan juta. Yang teranyar, Pemprov Jawa Tengah membantu biaya kontrakan pengawal Soekarno di Cimanggis, Depok dengan total Rp 5 juta.

Itu baru beberapa. Kalau saya tulis semua penggunaan anggaran oleh pejabat-pejabat ke hal-hal sepele, tulisan ini bakal sepanjang Jalan Pantura. Penggunaan anggaran yang berlimpah ke hal-hal yang nggak penting-penting amat ini tentu saja seolah mengabaikan kondisi masyarakat yang sedang mengalami krisis finansial.

Penggelontoran dana yang tak sedikit itu, justru saat masyarakat Indonesia sedang bertahan hidup mengais rezeki di tengah pandemi. Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang buruk sejak pandemi memang kini sudah lumayan. Namun, itu masih belum seberapa. Sebab, pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan I 2021 dalam riset bertajuk “Indonesia: Economy Bottom” masih di angka -0,7 persen.

Seharusnya, para pejabat malu sama Cinta Laura tatkala menggunakan anggaran untuk hal-hal yang tidak perlu. Nah di titik itu saya jadi mikir, kalau jangan-jangan apa yang diucapkan Cinta Laura ini sindiran tersembunyi untuk para pejabat yang seenaknya pakai uang rakyat. Namun, sekaligus sindiran buat kita yang dikit-dikit masih suka boros dengan dalih self reward.

Kita, para pekerja kelas menengah ke bawah sering boros saat baru gajian atau dapat duit. Lalu, kita akan menganggap ini sebagai self reward atau penghargaan buat diri sendiri yang telah bekerja keras. Jadi, nggak apa-apa dong sesekali foya-foya?

Iya boleh-boleh saja sih, toh itu duit-duit kita sendiri bukan punya Pak RT. Tapi saya akui, bahwa self reward ini justru mengarah pada konsumerisme dan pemborosan. Saya pernah beberapa kali mempraktikkan self reward ini, dan tanpa sadar nominal di rekening saya berkurang.

Akhirnya saya pun terpaksa ngirit, karena uang saya sudah tak sebanyak dulu saat berfoya-foya dengan dalih self reward. Dan sekali lagi saya tekankan, Cinta Laura tak hanya berhasil menyindir pejabat yang bebal hatinya, tapi sekaligus kita yang mudah tersentuh hatinya melihat orang baca buku di pinggir jalan.

BACA JUGA Korupsi Bansos dan Dana Haji, Mana yang Lebih Bajingan? dan tulisan Muhammad Arsyad lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: anggaran membengkakcinta lauraempatipejabat borosPojok Tubir Terminalself reward
Muhammad Arsyad

Muhammad Arsyad

Warga Pekalongan. Bisa disapa lewat IG @moeharsyadd

ArtikelTerkait

Mixed Feeling HRD Saat Mengetahui Ada Karyawan yang Ajukan Resign

2 Juni 2021
jaringan 5G masuk desa mojok

Peluncuran Jaringan 5G yang Gagal Membuat Antusias Masyarakat Desa seperti Saya

7 Juni 2021
kalrifikasi gofar hilman rekomendasi podcast, bkr brothers podcast mojok.co

Video Klarifikasi Gofar Hilman: Situ Mau Klarifikasi atau Membela Diri?

25 Juni 2021
Jadi Fans JRX yang Percaya Covid-19 Lebih Mudah Daripada Jadi Fans Jokowi terminal mojok

Jadi Fans JRX yang Percaya Covid-19 Lebih Mudah Daripada Jadi Fans Jokowi

28 Juni 2021
Prediksi Efektivitas TikTok Resumes jika Dipakai buat Seleksi Karyawan di Indonesia terminal mojok.co

Prediksi Efektivitas TikTok Resumes jika Dipakai buat Seleksi Karyawan di Indonesia

23 Juli 2021
Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin terminal mojok.co

Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin

1 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting Mojok

6 Hal Sepele, tapi Menyebalkan Saat Zoom Meeting

30 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.