Pentingnya Minta Persetujuan Penerima Sedekah Sebelum Dijadikan Konten Medsos – Terminal Mojok
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Kuliner
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Gaya Hidup
  • Hiburan
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Politik
  • Media Sosial
  • Nusantara
  • Luar Negeri
Home Pojok Tubir

Pentingnya Minta Persetujuan Penerima Sedekah Sebelum Dijadikan Konten Medsos

Ahmad Sulton Ghozali oleh Ahmad Sulton Ghozali
7 Juni 2021
0
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Dari sekian tindakan baik yang diunggah di media sosial, barangkali bersedekah adalah salah satu kegiatan yang paling sering ditemukan. Kegiatan amal yang dijadikan konten mungkin memang bertujuan untuk menebarkan dan menginspirasi penontonnya ketika sudah cukup banyak tindakan-tindakan yang lebih tidak pantas di media sosial. Akan tetapi, terdapat satu hal yang jarang dipenuhi oleh para pembuat konten sedekah ini, yaitu persetujuan penerima sedekah untuk direkam.

Dalam setiap konten video sedekah di media sosial pada dasarnya menempatkan pembuat video sebagai pemberi sedekah dan penerima sedekah sebagai objek utama video tersebut. Meskipun konsepnya sesederhana menolong mereka yang lebih membutuhkan, bukan berarti pihak pembuat video berhak mengeksploitasi kekurangan penerima sedekah seenaknya. Bukan berarti pula penerima sedekah tidak boleh menolak karena dianggap tidak berterima kasih setelah mendapatkan bantuan.

Dengan kata lain, tetap diharuskan adanya tata krama dan sikap untuk menghormati hak satu sama lain dalam setiap interaksi, termasuk ketika membuat sebuah konten media sosial. Penerima sedekah juga manusia, bukan sebatas objek. Meskipun memiliki kekurangan dari aspek ekonomi, misalnya, mereka tetaplah sederajat dan memiliki haknya sebagai manusia. Hak tersebut termasuk melindungi privasinya sendiri dan memilih untuk tidak terlibat dalam suatu konten yang dirasa tidak berkenan baginya.

Tidak pula setiap dari mereka bersedia dikasihani hanya karena menanggung keterbatasan secara ekonomi. Alih-alih meraih empati dan rasa kasihan penonton, mereka bisa menangkap bahwa konten tersebut justru merendahkan mereka sendiri, terlebih ketika pembuat video terlalu melebih-lebihkan demi meraih lebih banyak simpati penontonnya. Hal yang sama pula bagi hak korban-korban musibah untuk tidak serta merta dapat dipublikasikan agar tidak mengalami kerugian imateriel, seperti nama baik dan privasinya.


Sebagai contoh, baru-baru ini salah satu anggota wakil rakyat sempat ditolak hingga dimarahi ketika berniat membantu salah satu warga karena tidak ingin dipublikasikan kondisi kekurangannya. Meskipun niatnya memang baik, tetapi metode pemberian bantuan dengan memublikasikan identitas penerima sedekah ke media sosial justru dinilai tidak pantas. Alih-alih transparansi kinerja, tindakan amal tersebut pun hanya dapat berkesan sebagai strategi politik pencitraannya sendiri.

Penerima sedekah mungkin memang tidak tahu atau bahkan tidak peduli tentang kehidupan internet masa kini. Akan tetapi, mereka setidaknya paham bahwa internet dan media sosial mampu memberikan kabar secara lebih cepat dan masif daripada televisi atau media penyiaran lainnya. Dampak viral akibat konten yang diunggah di media sosial tidak selalu berdampak baik. Misalnya, bagi penerima sedekah sendiri, bisa saja mereka justru dapat menanggung malu karena akan terus dipandang dengan rasa kasihan dan direndahkan oleh masyarakat di sekitarnya.

Masyarakat juga dapat keliru berpikir jika konsep kemiskinan dan rasa kasihan publik dapat dimanfaatkan agar tetap mendapatkan bantuan secara cuma-cuma. Tentunya mental pengemis adalah satu dari sekian yang harus dihindari. Dengan kata lain, konsep mengemis berpotensi akan terus bertahan jika penerima sedekah merasa terlanjur nyaman dengan keadaannya saat itu, begitu pula orang lain yang melihatnya. Tanpa adanya media sosial, cukup banyak orang yang berpura-pura menjadi pengemis atau pemulung, terutama ketika bulan Ramadan. Padahal, sedekah seharusnya mampu mengangkat beban mereka yang benar-benar membutuhkan agar nasib mereka dapat menjadi lebih baik.

Oleh karena itu, membuat setiap konten di media sosial tetap memerlukan tanggung jawab. Persetujuan kedua pihak tetap diwajibkan agar tidak ada masalah berkelanjutan ke depannya. Baik kaya maupun miskin, terkenal atau tidak, setiap orang memiliki hak atas privasinya masing-masing dalam bermasyarakat. Pada akhirnya, akan terlihat perbedaannya antara yang tulus bersedekah atau memang hanya ingin membuat konten, bukan?

BACA JUGA Melihat Acara TV Indonesia yang Isinya Cuma Repost Konten Medsos dan tulisan Ahmad Sulton Ghozali lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 16 November 2021 oleh

Tags: KemiskinanKonten MedsosPenerima SedekahPojok Tubir Terminal
Ahmad Sulton Ghozali

Ahmad Sulton Ghozali

Lahir di Trenggalek, sedang singgah di Depok. Sedang belajar pula perihal bahasa dan sastra Indonesia. Kunjungi hasil tulisannya yang lain di bit.ly/angindanraga.

Artikel Lainnya

Kamagasaki, Kota yang 'Dihapus' dari Peta Jepang

Kamagasaki, Kota yang ‘Dihapus’ dari Peta Jepang

22 Mei 2022
Di Desa Saya, Orang yang Beli Beras Bakal Dianggap Miskin

Di Desa Saya, Orang yang Beli Beras Bakal Dianggap Miskin

6 Mei 2022
Joshua Oh Joshua: Ternyata Sebuah Film Satire terminal mojok.co

Joshua Oh Joshua: Ternyata Sebuah Film Satire

27 September 2021
3 Hal yang Bisa Ditangisi Bu Mega selain Badan Kurus Presiden Jokowi terminal mojok

3 Hal yang Bisa Ditangisi Bu Mega selain Badan Kurus Presiden Jokowi

21 Agustus 2021
Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai terminal mojok.co

Review Mars Partai Politik dari Orang yang Kurang Percaya Partai

17 Agustus 2021
Fitur Story Twitter Sebaiknya Nggak Usah Ada, Terkesan Ikut-ikutan Banget terminal mojok.co

3 Hal Menyebalkan yang Sering Muncul Saat Tubir di Twitter dan Bikin Diskusi Jadi Nggak Seru

17 Agustus 2021
Pos Selanjutnya
situs chord gitar senar pyramid gitar mojok

Situs Chord Gitar yang Sering Diakses di Tongkrongan

Terpopuler Sepekan

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan Terminal Mojok.co

Warga Ibu Kota, Nggak Perlu Nyinyir kalau Orang Daerah Antre Mie Gacoan

18 Mei 2022
4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja Terminal Mojok.co

4 Alasan Surabaya Nggak Bisa Diromantisasi Layaknya Jogja

19 Mei 2022
10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan Terminal Mojok

10 Lagu Bahasa Inggris dengan Lirik yang Mudah Dihafal dan Dinyanyikan

2 Januari 2022
Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini Terminal Mojok.co

Sebagai Orang Magelang, Saya Menuntut Adanya Malioboro di Kota Ini

16 Mei 2022
Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa Terminal Mojok

Rekomendasi 5 Drama Korea Makjang Terbaik Sepanjang Masa

17 Mei 2022
Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik Terminal Mojok

Transportasi Publik di Surabaya Dibuat Sekadar untuk Gimik Politik

15 Mei 2022
Cara-cara Starbucks Membuat Pembeli Mengeluarkan Uang Lebih Banyak

Cara Starbucks Membuat Orang Tertarik Beli meski Tahu Harganya Mahal

13 Mei 2022

Dari MOJOK

  • Sultan Lantik Pj Walikota Jogja dan Pj Bupati Kulon Progo
    by Yvesta Ayu on 22 Mei 2022
  • 46 Tahun PSS Sleman: Masuk Dunia Metaverse tapi Manajemen Masih Lelet 
    by Gusti Aditya on 22 Mei 2022
  • Mie Ayam Om Karman, Filosofi Meja Terisi, dan Semangat Perantau Wonogiri
    by Hammam Izzuddin on 22 Mei 2022
  • Jelang Pilpres 2024, Jokowi Minta Projo Jangan Kesusu Munculkan Nama
    by Yvesta Ayu on 21 Mei 2022
  • Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 
    by Brigitta Adelia Dewandari on 21 Mei 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GwazDvZPZ_Q&t=619s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Kuliner
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Politik
  • Media Sosial
  • Luar Negeri
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In