Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Cilok Bakso, Inovasi Paling Aneh dan Cenderung Menyalahi Kodrat

Anik Sajawi oleh Anik Sajawi
9 Oktober 2024
A A
Cilok Bakso, Inovasi Paling Aneh dan Cenderung Menyalahi Kodrat

Cilok Bakso, Inovasi Paling Aneh dan Cenderung Menyalahi Kodrat (MartinThoma via Wikimedia Commons)

Share on FacebookShare on Twitter

Semakin ke sini perkembangan kuliner semakin berinovasi. Tapi kadang inovasi yang dilakukan justru di luar nalar. Salah satunya adalah cilok bakso. Sebagai orang yang tinggal di Jawa Timur saya sampai kepikiran, kok bisa sih orang nekat bikin cilok bakso? Sudah tahu keduanya adalah dua hal yang berbeda.

Sejujurnya saya berpendapat bahwa inovasi cilok bakso ini sebetulnya cuma bikin rumit dan mengurangi esensi nikmatnya makan. Sekarang mari kita bahas santai kenapa perpaduan ini seakan-akan menyalahi kodratnya.

Cilok itu aci dicolok, beda sama bakso

Pertama-tama kita harus tahu cilok yang datang dari Sunda merupakan singkatan dari aci dicolok. Kuliner satu ini sudah jadi camilan favorit banyak orang. Gimana nggak favorit, kenyalnya aci yang dicolok-colok dan dicocol sama saus kacang itu bikin lidah ketagihan.

Akan tetapi kemudian muncul inovasi cilok bakso. Ada apa, ya? Kok kayaknya para pedagang cilok jatuh cinta berat sama bakso. Mungkin karena bakso itu lezat dan punya daya tarik sendiri, akhirnya para pedagang berpikiran kenapa nggak digabungkan saja keduanya?

Nah, di sinilah saya merasa kuliner ini menyalahi kodrat. Cilok yang biasanya kenyal, sekarang berubah jadi kayak bakso. Yang awalnya aci, sekarang tambah jadi ada dagingnya. Memang sih ini adalah perubahan besar dalam sejarah dunia cilok, tapi tetap saja keduanya adalah hal yang berbeda.

Mengurangi esensi

Sejak kemuculan cilok bakso, muncul juga dua kelompok. Pertama, ada kelompok cilok loyalis yang masih setia dengan cilok versi klasik. Kedua, ada kelompok cilok modern yang ingin mencoba hal baru. Keduanya ibarat drama percintaan antara camilan jadul dan camilan kekinian. Kenyalnya cilok yang dipadukan dengan bakso padahal sebenarnya keduanya bisa berdiri sendiri.

Menurut saya, cilok bakso itu lebih mahal biaya produksinya ketimbang bila diproduksi sendiri-sendiri. Kenapa? Ya karena ada dua komponen berharga yang disatukan, yakni aci dan daging untuk bakso. Jadi, alih-alih inovasi, perpaduan keduanya justru mempersulit pedagang sendiri. Memangnya nggak repot menggabungkan keduanya?

Cilok kan memang dikenal karena teksturnya yang kenyal dan cenderung “polosan” karena isinya aci. Lalu dimakan dengan cara ditusuk. Sementara bakso teksturnya lebih padat dan cenderung “berdaging” karena memang campurannya tepung dan daging.

Baca Juga:

4 Ciri Penjual Cilok yang Dagangannya Sudah Pasti Enak

Bakso Aci Lebih Mahal dari Bakso Daging padahal Cuma Tepung dan Menang Pedas Aja

Jangan sampai hilang keasliannya

Sekarang pertanyaannya, apakah kita lebih suka menjaga tradisi dengan cilok yang kenyal dan polosan itu atau bakso yang padat dan berdaging itu? Atau malah sebaiknya memang digabungkan saja kedua makanan tersebut?

Menurut saya, cilok ya cilok. Sebaiknya jangan diubah menjadi apa pun, apalagi jadi cilok bakso. Justru cilok yang kenyal dan polosan itulah yang membuat makanan satu ini istimewa. Kenikmatan saat menggigit cilok yang dicocol dengan saus kacang itu tak perlu diragukan lagi. Kenapa ia harus diubah padahal sudah berhasil mencuri hati banyak orang dengan identitasnya sendiri?

Kepada para pedagang, mari jaga keaslian cilok. Jangan biarkan makanan ini hilang dalam inovasi yang mungkin bisa mengubah esensinya. Semoga kita tetap bisa menikmati keduanya secara terpisah, tak perlu digabung-gabungkan karena keduanya memiliki penggemar masing-masing.

Penulis: Anik Sajawi
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 4 Kesalahan Makan Cilok yang Kerap Dilakukan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Oktober 2024 oleh

Tags: Baksocilokcilok bakso
Anik Sajawi

Anik Sajawi

Anak ideoligis Jean-Paul Sartre yang menulis untuk keabadian.

ArtikelTerkait

Sudah Saatnya Kita Meminimalisir Saus dan Kecap di Mangkuk Bakso dan Mi Ayam terminal mojok

Sudah Saatnya Kita Meminimalisir Saus dan Kecap dalam Mangkuk Bakso dan Mi Ayam

13 September 2021
Apa pun Seleranya, Dosa Saat Makan Bakso Jelas Ra Mashok! terminal mojok

Apa pun Seleranya, Dosa Saat Makan Bakso Jelas Ra Mashok!

30 November 2021
Kamu Jahat tapi Enak: Pilih Bakso Rumahan Versi Ibuk atau Jalanan Versi Abang-Abang?

Kamu Jahat tapi Enak: Pilih Bakso Rumahan Versi Ibuk atau Jalanan Versi Abang-Abang?

4 November 2019
Kekurangan Penjual Bakso dan Mie Ayam Jawa di Mata Orang Sulawesi

Kekurangan Penjual Bakso dan Mie Ayam Jawa di Mata Orang Sulawesi

16 Desember 2023
Di Magelang, Ada Ojek yang Bisa Dimakan. Rasanya Enak, Teksturnya Kenyal, Harganya Murah Meriah

Di Magelang, Ada Ojek yang Bisa Dimakan. Rasanya Enak, Teksturnya Kenyal, Harganya Murah Meriah

23 Februari 2024
5 Kasta Makanan dengan Bumbu Kacang yang Rasanya Paling Enak Mojok.co

5 Kasta Makanan dengan Bumbu Kacang yang Rasanya Paling Enak

12 November 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Lumajang Bikin Sinting. Slow Living? Malah Tambah Pusing (Unsplash)

Lumajang Sangat Tidak Cocok Jadi Tempat Slow Living: Niat Ngilangin Pusing dapatnya Malah Sinting

19 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo Mojok.co

Selo, Jalur Favorit Saya untuk Pulang ke Magelang dari Solo

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.