Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Chef Arnold Mengajari Kita untuk Nggak Gampang Percaya Bacot Influencer

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
23 Agustus 2022
A A
Chef Arnold Mengajari Kita untuk Nggak Gampang Percaya Bacot Influencer (Unsplash.com)

Chef Arnold Mengajari Kita untuk Nggak Gampang Percaya Bacot Influencer (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Semenjak viral, saya selalu skeptis dengan konsep Non-Fungible Token (NFT). Bukan skeptis dengan idenya, tapi dengan cara masyarakat memahami produk digital ini. Apalagi sampai ikut-ikutan membeli NFT karena gampang percaya cocotnya influencer. Salah satunya adalah Chef Arnold.

Semua berawal dari balasan koki wibu ini tentang NFT. Akun @laihoo_val mengeluhkan transaksi NFT terutama Karafuru, PXN, dan Irukandji yang anjlok. Chef Arnold dengan enteng menjawab, “Ya sorry kalau Anda jadi exit liquidity kita.”

Kalau Anda nggak paham maksud Chef Arnold, mari saya jelaskan. Exit liquidity menurut bisnis.com adalah fenomena saat investor kecil membeli token NFT dari investor besar dengan harga tinggi. Tapi, harga token yang sudah dibeli itu menurun. Masih bingung? Sederhananya, Chef Arnold berterimakasih karena si akun yang sambat tadi sudah memberi keuntungan baginya. Meskipun harus berimbas kerugian bagi pembeli NFT.

Jadi ladang uang

Saya sih nggak kaget. Seperti yang saya sampaikan, saya sudah skeptis dengan NFT. Masalahnya yang bikin gemas adalah orang-orang bermental Fear Of Missing Out (FOMO) ini. Hanya karena cocot influencer macam Chef Arnold, mereka menjadi ladang uang yang siap diserok.

Sudah waktunya kita lebih jeli melihat tren hari ini. Apalagi ide ndakik-ndakik seperti NFT. Lebih dari itu, sudah waktunya kita skeptis bahkan apatis terhadap influencer. Tidak perlu husnudzan terhadap influencer!

Dalam liputan saya tentang Indo NFT Festiverse, sudah jelas tujuan NFT itu apa. NFT lahir sebagai cara seniman, apapun jenisnya, untuk lebih mudah menjual karya. Memanfaatkan cryptocurrency (yang sama-sama ra mashok), seniman bisa melompati proses menjual karya. Penikmat seni bisa langsung membeli karya, dan seniman tidak bergantung pada kurator dan galeri. Bahkan seniman tadi terus mendapat keuntungan dari transaksi NFT yang sudah dibeli orang. Idenya sih gitu.

Praktiknya jauh dari ide

NFT, seperti cryptocurrency, dipandang sebagai aset investasi. Lebih parahnya, orang-orang yang mudah terpukau memandang NFT sebagai sumber keuntungan.

Untuk kasus Chef Arnold, bayangkan skenario ini: ada orang yang menjual 100 lembar lukisan. Beberapa tokoh memborong lukisan tadi. Setelah diborong, mereka bilang kalau lukisan tadi bernilai tinggi. Mereka menjual lukisan tadi 5 kali lebih mahal dari harga saat beli.

Baca Juga:

Saya Lebih Percaya Dokter Tirta daripada Influencer Kesehatan Lainnya, To The Point, dan Walk The Talk!

Dosa Beauty Influencer yang Bisa Menjerumuskan Audiens dalam Masalah Kecantikan

Orang-orang berebut membeli lukisan itu. Lalu menjual kembali demi mendapat untung, meskipun tidak sebesar keuntungan para tokoh tadi. Sampai akhirnya harga lukisan tadi sudah tidak masuk akal. Orang berhenti membeli lukisan tadi. Si pemilik terakhir tidak tahu lukisan miliknya mau diapakan. Akhirnya mereka plonga-plongo seperti orang goblok.

Nah, itulah gambaran dari apa yang dimaksud exit liquidity-nya Chef Arnold. Ketika orang membeli NFT koleksinya, barang digital tadi dipandang bernilai. Setelah beberapa kali dijajakan, akhirnya tidak ada yang mau beli. Sedangkan bagaimana dengan nasib Chef Arnold dan investor awal? Ya sudah untung dari kemarin.

NFT Karafuru yang dibeli Chef Arnold jika dirupiahkan sebesar Rp150 jutaan. Terdengar fantastis. Tapi harga Karafuru pernah mencapai Rp300 juta lebih pada Februari 2022. Ketika Chef Arnold menjual NFT dengan harga segitu, sudah jelas dia untung 100 persen. Ketika orang membeli NFT seharga Rp300 jutaan tapi tidak bisa dijual kembali, apa yang dilakukan? Ya hanya mengagumi karya NFT tersebut di depan layar.

Kekuatan ucapan influencer

Memang, Chef Arnold bukan satu-satunya influencer NFT. Tapi kapasitasnya sebagai orang yang dipercaya publik ikut menyumbang fenomena gelembung NFT ini. Orang seperti dirinya bisa membeli NFT paling nggak masuk akal, lalu dijual karena masyarakat percaya pada nilai yang digambarkan.

Padahal, nilai tadi hanyalah jualan Chef Arnold dan influencer NFT semata. NFT Karafuru menjadi berharga karena orang percaya pada nilai yang nggak masuk akal ini. Ketika nilai tersebut tidak sebanding dengan harga, ya ending-nya goblok

Untuk apa sih percaya sama influencer. Apalagi urusan investasi. Dari kasus Binomo saja harusnya kita pasang red flag pada cara mereka jualan di media sosial. Sekalinya ikut-ikutan apalagi karena FOMO, boncos, kan? Mereka para influencer sih tidak peduli nasib Anda. Toh mereka mendapat untung dari mental ikut-ikutan masyarakat.

Sungguh benar, betapa indahnya Indonesia tanpa influencer. Hidup lebih tenteram tanpa harus ikut-ikutan cocot orang yang menyerok untung dari dompet kita.

Penulis: Prabu Yudianto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA 3 Kemampuan Tersembunyi Chef Arnold selain di Bidang Kuliner.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 23 Agustus 2022 oleh

Tags: chef arnoldinfluencerkarafuruNFT
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

reality show raffi ahmad baim wong MOJOK.CO

Raffi Ahmad Divaksin Duluan Adalah Bentuk Kreativitas Pemerintah Memamerkan Kelemahannya

14 Januari 2021
20 Istilah yang Harus Diketahui KOL Specialist

20 Istilah yang Harus Diketahui KOL Specialist

22 September 2023
Bikini Dinar Candy dan Mental Aji Mumpung Influencer untuk Kritis pada Pemerintah terminal mojok.co

Bikini Dinar Candy dan Mental Aji Mumpung Influencer untuk Kritis pada Pemerintah

7 Agustus 2021
Fadil Jaidi, Influencer Paling Totalitas yang Patut Diapresiasi terminal mojok.co

Fadil Jaidi, Influencer Paling Totalitas yang Patut Diapresiasi

13 November 2021
Membedah Pajak dari Transaksi Kripto terminal mojok.co

Membedah Pajak dari Transaksi Kripto

17 Januari 2022
Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja terminal mojok.co

Kalau Konten YouTube Baim Wong Isinya Sering Jelek, Mending Main Film Lagi Aja

13 Oktober 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

Jalur Wlingi-Karangkates, Penghubung Blitar dan Malang yang Indah tapi Mengancam Nyawa Pengguna Jalan

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

Nasib Sarjana Musik di Situbondo: Jadi Tukang Sayur, Bukan Beethoven

17 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel
  • Regenerasi Atlet Panahan Terancam Mandek di Ajang Internasional, Legenda “3 Srikandi” Yakin Masih Ada Harapan
  • Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah
  • 10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua
  • Kolaboraya Bukan Sekadar Kenduri: Ia Pandora, Lentera, dan Pesan Krusial Warga Sipil Tanpa Ndakik-ndakik
  • Upaya “Mengadopsi” Sarang-Sarang Sang Garuda di Hutan Pulau Jawa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.