Saya dikejutkan ketika Mas Farid Hermawan membandingkan One Piece dengan Naruto dengan embel-embel “no debat”. Yang membuat saya terkejut bukan karena dia mengatakan One Piece lebih baik, tapi mengapa membandingkan sesuatu yang sudah jelas tak perlu. Ternyata kejutan itu belum berakhir karena muncul balasan dari penggemar Naruto garis lucu. Lucu karena dia banyak membuat argumen yang dia sendiri sebenarnya tidak mengerti.
Sebagai seorang Wibu garis nyantai tapi penggemar One Piece sejak kanak-kanak sampai punya anak, saya merasa terpanggil untuk menjelaskan kekeliruan Mas Muhammad Iksan Firdaus. Saya tidak akan setega Mas Rizky Prasetya, penggemar One Piece garis keras yang sampai dengan teganya meminta Mas Iksan untuk murtad sebagai fans Naruto dengan pengganti kalimat syahadat, Naruto itu sampah.
Namun, saya tidak akan menyangkal bahwa Mas Iksan telah tersesat dan butuh bimbingan untuk kembali ke jalan yang lurus. Pasalnya, Mas Iksan dengan sembrononya mengatakan cerita One Piece bermasalah. Astaga! Maaf-maaf nih Mas Iksan, cerita One Piece itu bukannya bermasalah tapi terinspirasi dari kisah-kisah negeri kita tercinta, Indonesia.
Tidak percaya?
Akan saya jelaskan satu persatu.
#1 Bajak laut tapi nggak bisa berenang terinspirasi dari anggota DPR di Indonesia
Saya tidak akan meyangkal bahwa bajak laut yang tidak bisa berenang merupakan suatu ironi. Tidak mungkin ada seorang yang ingin menjadi raja bajak laut padahal dirinya sendiri tidak bisa berenang. Selain itu ngawur juga menantang kodrat. Memangnya apa bedanya dia dengan anggota DPR di Indonesia, wakil rakyat tapi tidak benar-benar merakyat. Sama-sama ironi, bukan?
Saya menyebut wakil DPR di Indonesia karena tidak ingin membatasi hanya pada DPR RI, melainkan semua yang termasuk menggunakan embel-embel wakil rakyat baik DPR RI maupun DPRD. Mereka adalah wakil yang diutus oleh rakyat untuk mewakili kepentingan rakyat dengan membuat undang-undang yang pro rakyat, nyatanya malah sering kali membuat UU yang menyengsarakan rakyat.
Terlihat banget kan bahwa Oda Sensei terinspirasi oleh anggota DPR di Indonesia dalam membuat karakter Luffy dan para pengguna buah setan lainnya yang tidak bisa berenang tapi ingin jadi raja bajak laut.
#2 Bajak laut tapi berantemnya di daratan terinspirasi dari kemaritiman Indonesia
Indonesia telah lama dikenal sebagai negeri maritim. Di masa lalu kerajaan-kerajaan nusantara ketika belum menyatu menjadi suatu negeri bernama Indonesia, kerajaan-kerajaan adalah negeri yang terkenal dengan ketangguhannya di laut. Lihat saja lagu nenek moyangku seorang pelaut yang tertanam dalam kognisi sosial masyarakat kita tapi kenyataan pembangunan Indonesia tidak fokus pada pembangunan kemaritiman.
Lihat saja pembangunan kota-kota urban di Indonesia lebih difokuskan ketimbang membangun poros maritim yang tangguh. Beberapa kali laut kita juga kecolongan dengan para nelayan asing yang mencuri ikan. Belum lama terjadi konflik Natuna di mana wilayah perairan Indonesia diklaim China. Bahkan para masyarakat yang secara sosiokultural hidup di laut dipaksa untuk menjadi warga daratan seperti orang-orang suku Bajo.
Bisa dikatakan kisah bajak laut yang lebih sering berantem di daratan yang terinspirasi dari negeri maritim yang fokus pembangunan darat ketimbang lautan.
#3 Mengarungi lautan hanya dengan 10 orang terinspirasi dari pidato Bung Karno
Mas Iksan pernah dengar pidato Bung Karno beri aku 10 pemuda? Jika tidak pernah, akan saya tuliskan apa yang disampaikan Bung Karno pada pidato yang menggetarkan bangsa dan membuat para pemuda membara.
“Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri 10 pemuda maka akan kuguncangkan dunia.”
Cerita petualangan Luffy dan 10 kawannya dalam mengarungi dunia terinspirasi dari pidato Bung Karno. Jika Bung Karno saja bisa mengguncangkan dunia dengan 10 pemuda maka Luffy bisa menjadi bajak laut hanya dengan 10 krunya yang masih muda.
4# Cerita One Piece yang kayak sinetron nggak tamat-tamat itu terinspirasi cerita korupsi
Cerita One Piece disamakan dengan sinetron mbulet dan nggak tamat-tamat. Sampean keliru Mas Iksan, cerita One Piece nggak tamat itu bukan mirip cerita sinetron tapi cerita korupsi di Indonesia yang nggak tamat-tamat. Lihat saja drama Setya Novanto yang penuh cerita lolos dari KPK, ketangkep lagi, lolos lagi, ketangkep lagi setelah nabrak tiang listrik dan berakhir di lapas Suka Miskin yang ternyata tidak miskin.
Kita semua sempat berpikir dramanya akan selesai, eh ternyata Najwa Sihab kunjungi beliau lagi asyik di sel mewah. Sudah berpikir itu selesai, eh ternyata sekarang namanya masuk sebagai daftar 35.000 napi yang akan dibebaskan meski bertentangan dengan PP Nomor 99 Tahun 2012 oleh Yasonna Laoly. Itu baru Setya Novanto, belum lagi yang lainnya.
#5 One Piece kebanyakan misteri juga terinspirasi kisah-kisah misteri di Indonesia
Cerita One Piece yang kesannya banyak menyimpan misteri itu juga karena terinspirasi oleh cerita misteri di Indonesia yang selain tidak selesai-selesai, ternyata menyimpan misteri yang tidak bisa diungkap atau bahkan tidak ada pelakunya. Lihat saja kisah misteri Bank Century yang bahkan sampai namanya berganti Mawar, apa yang terjadi masih saja misteri, bukan?
Pemerintahan bisa berganti tapi kisah misteri kembali terjadi. Dulu ada BLBI yang sampai saat ini masih misteri, berganti kasus misteri Bank Century. Misteri Bank Century disangka yang terakhir, eh kembali terulang kasus Jiwasraya yang pemain beda dengan mekanisme yang serupa.
Bagaimana, Mas Iksan?
Sudah percaya kan bahwa cerita One Piece tidak bermasalah melainkan terinpirasi dari negeri kita tercinta?
BACA JUGA Surat Terbuka Buat Oda Sensei: Tolong Cepat Tamatkan One Piece dan tulisan Aliurridha lainnya.