Mengurus administrasi memang bikin malas. Salah satunya cara mutasi motor. Siapa yang langsung merasa malas?
“Suruh orang aja.”
“Capek nunggunya.”
“Ribet banget ngurusnya.”
“Banyak calo, bikin males.”
Adalah contoh kalimat yang terlontar ketika orang hendak mengurus administrasi. Terutama yang berkaitan dengan instansi pemerintah dan kepolisian. Salah satunya mengurus mutasi motor. Padahal, cara mutasi mutasi motor itu “nggak susah amat”.
Kok bisa? Mari kita lihat langkah-langkah cara mutasi motor. Kita ambil contoh ketika saya mutasi motor dari Jakarta ke Depok beberapa hari yang lalu.
Cara mutasi motor #1 Semagat mencari info
Langkah pertama pastinya mencari informasi mengenai cara mutasi motor. Paling gampang ya buka Google. Mau pakai biro jasa sampai berangkat sendiri ada semua.
Kalau nggak mau terlalu ribet, ya pakai biro jasa. Yah, meskipun lumrah apabila biaya mutasi motor akan lebih mahal. Kemarin, saya menemukan ada biro jasa yang mematok biaya sampai Rp2 juta.
Ada harga, ada kemudahan. Kalau memang lagi megang duit, pakai saja biro jasa. Bisa menghemat waktu itu, bagi sebagian orang, adalah pilihan menarik. Kalau nggak ada duit, pakai biro jasa adalah pilihan terakhir.
Kalau mau mengurus sendiri, siapkan dokumen yang menjadi syarat, antara lain BPKB, STNK, dan KTP. Tentu siapkan yang asli, plus fotokopiannya. Maklum, di Indonesia itu, fotokopi adalah syarat wajib untuk mengurus semua hal.
Cara mutasi motor #2 Datang ke Samsat lebih awal untuk cabut berkas (kunjungan pertama)
Kebetulan motor saya teregistrasi di Samsat Jakarta Selatan. Untuk mengurus mutasi ini diperlukan cek fisik kendaraan. Tips dari saya adalah jangan parkir motornya dulu, tetapi langsung ke bagian cek fisik kendaraan.
Jadi, setelah masuk kompleks gedung Polda Metro Jaya, langsung ke bagian belakang Samsat melewati pintu masuk gedungnya. Gedung yang dimaksud adalah yang ada tulisan “Kantor Bersama Pelayanan Satu Atap Polda Metro Jaya”. Nanti ada antrian cek fisik motor dan mobil. Kamu akan dibantu beberapa petugas dan meminta membuka jok motor kita, lalu “digesek” deh.
Jangan lupa bilang untuk mutasi keluar ya. Cek fisik ini juga biasanya diperlukan untuk mengurus hal lain, seperti perpanjangan STNK lima tahunan. Di sini saya diminta untuk membayar biaya Rp30 ribu. Setelah itu, saya diminta petugas untuk parkir motornya di tempat parkir, lalu kembali lagi untuk mengambil dokumen.
Dokumen yang sudah kita terima nanti akan diminta oleh bagian yang mengurus mutasi. Mohon maaf saya malah lupa nama gedungnya. Pokoknya letaknya di belakang gedung TMC (gedungnya tuh ada air mancurnya). Nanti di sini akan dibantu petugas untuk mengecek kelengkapan, lalu diminta ke loket.
Setelah dipanggil, diminta ke bagian Fiskal, letaknya di gedung yang pertama tadi, persisnya di lantai tiga. Di sini diminta untuk mengisi sebuah formulir, lalu akan keluar dokumen fiskal. Lanjut ke bagian Tata Usaha, masih di gedung yang sama, tepatnya di lantai satu paling pojok. Selesai urusan? Belum lah, saya diminta balik lagi ke gedung yang ada air mancurnya.
Nah, di sini baru deh “disuruh” pulang setelah membayar Rp150 ribu. Semua dokumen termasuk BPKB asli akan disimpan oleh Samsat. Sebelum pulang, saya membawa secarik kertas tanda terima dokumen. Tanda terima ini akan dibawa untuk ambil dokumen dan lanjut ke perjuangan berikutnya. Petugas bilang, saya diminta untuk kembali lagi minggu depan.
Sekadar info, durasi saya mengurus atau lamanya saya berada di sini secara keseluruhan sekitar 90 menit.
Cara mutasi motor #3 Ke Samsat lagi untuk cabut berkas (kunjungan kedua)
Nah, sekarang saya langsung menuju gedung yang ada air mancurnya untuk ambil dokumen. Oleh petugas diminta untuk ke bagian Arsip STNK.
Bagian Arsip STNK ini letaknya di basement. Lokasinya berdekatan dengan Tata Usaha Gedung Pelayanan Satu Atap.
Di sini akan diberikan arsip yang berkaitan dengan STNK. Ketika sudah dapat, petugas menyuruh saya untuk langsung urus ke Depok. Wow, kunjungan kedua ini singkat banget. Kira-kira hanya 30 menit.
Cara mutasi motor #4 Menuju Samsat Depok (kunjungan pertama)
Di Depok itu, kalau saya cari-cari informasi, ada dua Samsat, yaitu di Sukmajaya (Samsat Depok) dan di Limo (Samsat Cinere). Saya pilih ke Samsat CInere karena lebih dekat dari rumah.
Gedungnya hanya satu saja. Berbeda dengan ketika mengurus di Samsat Jakarta Selatan yang berada di lokasi Polda Metro Jaya. Saya harus berjalan dari satu gedung ke gedung lain.
Jika saya baca-baca informasi di internet ternyata motor harus cek fisik lagi. Namun, kemarin diinfokan oleh petugas, langsung legalisasi saja, jadi tidak perlu cek fisik lagi.
Saya diarahkan ke bagian belakang gedung tempat cek fisik. Bilang saja mau legalisasi dokumen untuk mutasi masuk, kata petugas di pintu masuk gedung. Di sini saya membayar Rp30 ribu. Setelah membayar, saya diarahkan ke bagian fotokopi. Di sana, tukang fotokopinya udah paham kudu ngapain.
Selanjutnya, saya menuju Loket Registrasi di lantai dua. Saya diminta membayar biaya sebesar Rp80 ribu lalu diinfokan bahwa STNK dan nomor plat kendaraan hari ini sudah bisa selesai. Cepat ya saya bilang dalam hati. Okelah saya tunggu saja.
Selanjutnya, setelah dipanggil, saya diminta untuk membayar sejumlah biaya sesuai pajak motor (saat itu sebesar Rp403 ribu) lalu menunggu kembali sehingga STNK selesai dicetak dan diserahkan.
Saya bertanya sebentar kepada petugas, “Apakah biayanya sekalian dengan perpanjangan pajak tahunan?” Kebetulan saat itu saya sekalian mengurus pajak tahunan.
Petugas bilang, “Iya betul dan tiga bulan sebelum habis masa perpanjangan STNK sudah bisa mengurus mutasi.”
Jadi, tipsnya jika mau mutasi motor, mendingan mengurusnya dekat dengan masa perpanjangan STNK, ya.
STNK sudah selesai, saya diminta ke bagian pembuatan TNKB (Tanda Registrasi Nomor Kendaraan Bermotor) alias plat nomor. Letaknya berdekatan dengan lokasi cek fisik.
Sebelum ke bawah, saya diminta untuk membayar biaya Rp200 ribu untuk perubahan identitas di BPKB, yang dapat diambil kembali paling lama 15 hari. Saya kembali membawa tanda terima untuk saya “tebus” dengan BPKB yang sudah berubah identitasnya.
Pada langkah ini, saya berpikir sudah cukup untuk kebutuhan motor saya, karena sudah sah diterima sebagai “warga negara” baru di Depok. Oh iya, durasi saya berada di sini adalah kurang lebih 120 menit.
Cara mutasi motor #5 Kembali ke Samsat Depok (kunjungan kedua)
Saya bersama motor yang sudah berplat Depok kembali ke Samsat Cinere untuk mengambil BPKB. Datang kembali ke loket di lantai dua, tidak lama menunggu sudah dipanggil. Baru saja sampai, eh sudah langsung pulang lagi, ya memang hanya untuk ambil BPKB saja.
Kesimpulan
Menurut saya, memang butuh perjuangan untuk mengurus sendiri. Jika pakai biro jasa memang seakan kita membayar mereka untuk waktu kita yang terbuang, emosi yang kadang muncul, dan lain sebagainya.
Namun, alhamdulillah saya menikmati proses ini dan yang mengejutkan adalah saya bisa menghemat uang yang sangat lumayan.
Jadi menurut saya, cara mutasi motor itu gampang banget!
Penulis: Muhammad Syakir
Editor: Yamadipati Seno