Boleh nggak sih donor darah pas puasa?
Bulan Ramadan sudah kita lalui beberapa hari. Bulan ini selalu ditunggu-tunggu oleh umat muslim di seluruh dunia. Sayangnya, Bulan Ramadan seperti jadi mimpi buruk tersendiri buat orang-orang yang menggantungkan hidupnya dari darah orang lain. Seperti pasien thalasemia, pasien kanker, ibu hamil yang akan segera melahirkan, pasien yang menjalani operasi, hingga korban kecelakaan lalu lintas.
Kenapa? Karena jumlah pendonor darah menurun drastis saat Ramadan. Banyak orang yang enggan untuk donor darah di bulan Ramadan karena takut jadi lemas. Banyak orang yang enggan untuk donor karena takut membatalkan puasa. Ada juga orang yang nggak sempat untuk donor darah di bulan Ramadan karena kesibukannya meningkat.
Untuk mengatasi permasalahan tersebut, banyak cabang Palang Merah membuka layanannya selama 24 jam ketika bulan Ramadan agar stok darah bisa terpenuhi. Namun, upaya tersebut nggak begitu berpengaruh karena stok darah tetap turun drastis selama bulan Ramadan.
Setiap tahunnya, selalu ada teman saya yang chat saya dengan bertanya, “Donor darah siang-siang di bulan Ramadan boleh nggak sih? Takut pingsan kan nggak ada asupan makanan setelah donor. Takut bikin batal puasa juga.”
Berbekal cerita itulah, saya berniat meluruskan informasi yang selama ini ditakutkan masyarakat terkait kegiatan donor darah di bulan Ramadan.
Bakalan bikin lemas nggak?
Saya bisa katakan, donor darah saat Ramadan nggak bikin kita lemas, asalkan calon pendonor darah dalam keadaan sehat. Calon pendonor harus tidur yang cukup, memenuhi segala persyaratan medis sebelum mendonorkan darahnya, dan sudah mencukupi kebutuhan gizinya dengan cukup ketika sahur (jika mau donor darah di siang hari) maupun ketika berbuka puasa (jika mau donor darah di malam hari) sebelum mendonorkan darahnya.
Dari pengamatan saya, sebagian besar pendonor darah yang mengalami rasa lemas, pucat, bahkan pingsan bukan disebabkan volume darah yang berkurang. Tapi, disebabkan kondisi psikologis yang ngedrop setelah melihat darah maupun pikiran negatif saat mendonorkan darahnya.
Saya sendiri hampir selalu donor darah pada siang bolong saat Ramadan dan nggak ada keluhan sama sekali. Nggak bikin lemas, paling jadi tambah lapar dan haus aja. Tapi, ya saya tahan sampai bedug maghrib rasa lapar dan hausnya hehehehe.
Bakalan bikin batal puasa nggak?
Banyak orang yang takut puasanya jadi batal karena kita akan mengeluarkan sebagian volume darah yang kita miliki dari tubuh kita. Nah, kamu nggak usah khawatir, karena donor di siang hari saat bulan Ramadan sama sekali nggak membatalkan puasa kamu lho, MyLov!
Dilansir dari Website MUI DKI Jakarta, donor darah bagi orang yang sedang menunaikan ibadah puasa tidak membatalkan atau mengurangi kesempurnaan ibadah puasa seseorang. Bahkan, Komisi Fatwa MUI Provinsi DKI Jakarta menganjurkan umat Muslim yang lagi berpuasa agar berlomba-lomba mendonorkan darahnya pada PMI setempat karena merupakan salah satu amalan ibadah yang baik untuk dilakukan umat Muslim pada bulan Ramadan.
Di luar bulan Ramadan dan di luar pandemi Covid-19 Palang Merah Indonesia selalu mengalami defisit stok darah karena jumlah pendonor darah tidak pernah bertambah. Malah berkurang drastis akibat bulan Ramadan. Saat pandemi Covid-19 pun pendonor berkurang drastis karena banyak yang lagi isoman maupun baru saja beres vaksin jadinya belum boleh mendonorkan darahnya.
Indonesia kekurangan 1,3 juta kantong darah setiap tahunnya. Jumlah pendonor darah sukarela di Indonesia hanya 0,6 persen dari jumlah penduduk. Angka ini lebih rendah dari target World Health Organization (WHO) sebanyak dua persen penduduk atau setara empat juta kantong darah tiap tahun. Saya pun pernah menuliskannya di sini. Makanya penting banget bagi kita buat donor darah di bulan Ramadan, MyLov.
Mudah-mudahan dengan adanya tulisan ini dapat menghapus mitos yang menyebutkan bahwa donor darah di bulan Ramadan bisa bikin lemas ataupun bikin batal puasa. Dan tentu saja, mudah-mudahan jadi semakin banyak orang yang mau donor di bulan Ramadan supaya stok darah di PMI bisa selalu terjaga biar orang-orang yang menggantungkan hidupnya dari transfusi darah nggak lagi cemas.
Penulis: Raden Muhammad Wisnu
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA 4 FAQ Seputar Donor Darah Beserta Jawabannya