Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Betapa Menyebalkannya Kemasan Kecap dengan Auto Lock: Ditekan Pelan Keluar Dikit, Dikasih Tenaga Malah Tumpah

Ahmad Arief Widodo oleh Ahmad Arief Widodo
19 Mei 2023
A A
Betapa Menyebalkannya Kemasan Kecap dengan Auto Lock: Ditekan Pelan Keluar Dikit, Dikasih Tenaga Malah Tumpah

Semangkuk kecap (Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Betul, kemasan auto lock pada kecap bisa membantu. Tapi, nggak jarang juga bikin ribet

Sebagai pencinta kecap, saya selalu stok produk olahan kedelai tersebut dengan ukuran besar. Biasanya yang ukuran 520 ml. Supaya bisa awet dipakai sampai berminggu-minggu. Biar nggak bolak-balik ke warung, cuma buat beli kecap doang.

Di beberapa kemasan plastik kecap merek tertentu, sekarang sudah ada sistem auto lock. Sistem ini semacam penguncian otomatis ketika sudah selesai mengeluarkan kecap dari kemasannya. Auto lock sebenarnya berguna agar kecap nggak mudah tumpah saat jatuh. Atau, dikerebungin semut ketika kemasannya sudah di buka.

Meskipun banyak gunanya, saya punya keluhan atas sistem auto lock pada kemasan kecap. Yang mungkin dirasakan juga oleh orang lain. Berikut adalah beberapa keluhan saya atas sistem ini.

Sulit mengeluarkan kecap ketika kebutuhannya sedikit

Meskipun saya sangat suka kecap, bukan berarti kebutuhan kecap saya dalam sekali konsumsi itu banyak. Ada beberapa momen yang membuat saya hanya butuh sedikit kecap saja. Seperti saat mengkonsumsi mi yamin manis di rumah. Karena rasa mi yamin sudah cukup manis, saya tinggal menambah sedikit kecap saja untuk menambahkan cita rasa.

Tapi, pekerjaan sederhana macam mengeluarkan kecap dengan kebutuhan sedikit, jadi agak ribet. Soalnya ada sistem auto lock dalam kemasan plastik kecap. Ketika kebutuhan kecapnya sedikit, cara mengeluarkannya pun dengan pelan-pelan. Sayangnya, kalau ditekan terlalu pelan, kecapnya nggak keluar. Atau, kalau keluar perlu waktu yang agak lama.

Keluar terlalu banyak

Pernah di suatu momen saya sedang buru-buru mengeluarkan kecap dari kemasan ber-auto lock. Kebutuhan kecap yang saya mau nggak terlalu banyak sih. Karena kebutuhannya nggak banyak, saya pake tenaga sedikit saja. Supaya kecap yang keluar sesuai kebutuhan.

Apesnya, kecap tersebut nggak keluar-keluar dari kemasan. Padahal saya lagi buru-buru saat itu. Akhirnya saya menambah tenaga untuk melakukan tekanan, supaya kecapnya cepat keluar. Kecapnya memang benar-benar keluar, tapi keluarnya telalu banyak. Melebihi kebutuhan yang saya inginkan. Serba salah kan?

Baca Juga:

Kok Bisa Ada Orang Makan Soto Pakai Kecap? Sekte Apa Lagi Ini ya Tuhan?!

Kecap Sawi, Kecap Legendaris sejak 1935 yang Hanya Bisa Dijumpai di Kediri

Perlu adaptasi dengan kemasan auto lock

Menurut saya, ketika orang beli kemasan plastik kecap yang ber-auto lock, wajib melakukan adaptasi dengan sistem tersebut. Pasalnya, kalau nggak beradaptasi, kasus sulit mengeluarkan kecap dari kemasan atau kecap keluar secara berlebihan, bakal sering terjadi. Percaya deh sama saya, sebab saya sudah sering mengalami. Mungkin kamu juga pernah mengalami hal serupa.

Adaptasi ini sangat penting. Nggak bisa dianggap sepele atau biasa. Soalnya dapat berpengaruh ke rasa makanan yang mau ditambahi kecap. Dan, kebutuhan kecap bulanan kita. Kalian pasti nggak mau rasa makanan jadi aneh gara-gara nggak sengaja nambahin kecap secara berlebihan. Atau, kebutuhan kecap bulanan bertambah, karena cara nuangin kecap ke makanan agak kebanyakan.

Ketahanan auto lock tiap kecap berbeda

Saya seorang pencinta kecap biasa. Dan, saya nggak terlalu fanatik dengan salah satu merek kecap. Tapi, memang ada beberapa merek kecap yang saya favoritkan. Sebab, penambahan kecap tersebut dapat mempengaruhi secara signifikan rasa seporsi makanan.

Karena suka ganti-ganti merek kecap, sesuai dengan yang sedang diskon merek apa di toko ritel modern. Saya harus bertemu beragam sistem auto lock kemasan plastik kecap. Saya rasa setiap sistem auto lock kemasan kecap itu berbeda ketahanannya. Oleh karena itu, saya harus selalu beradaptasi dengan berbagai sistem auto lock di setiap kemasan plastik kecap yang saya beli. Terus terang, itu sedikit merepotkan bagi saya.

Begitu sekiranya beberapa hal yang membuat sistem auto lock dalam sebuah kemasan plastik kecap agak menyebalkan. Emang paling bener kalau nyimpen kecap itu jangan di plastik kemasan ber-auto lock. Mending langsung dipindahin ke botol kaca. Supaya kejadian-kejadian yang saya sebutkan di atas nggak terjadi berkali-kali.

Penulis: Ahmad Arief Widodo
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 6 Kecap Legendaris dari Jawa Timur: Perpaduan Kekuatan Bangsa Romawi dan Kecerdasan Orang Tionghoa

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 19 Mei 2023 oleh

Tags: auto lockkecapkemasan
Ahmad Arief Widodo

Ahmad Arief Widodo

Stand like a hero and die bravely.

ArtikelTerkait

nasi goreng tanpa kecap dendeng lemak tiarbah masak darurat cabang mojok.co

Meningkatnya Pamor Nasi Goreng Tanpa Kecap di Tangan Selebtwit

23 Juni 2020
fruit tea pouch mojok

Betapa Susahnya Minum Fruit Tea Pouch: Dicoblos Susah, kalau Digigit Rontok Gigimu

19 Agustus 2021
Dilema Nggak Kuat Makan Pedas: Dari Dianggap Cupu Sampai Sakit Perut

Dilema Nggak Kuat Makan Pedas: Dari Dianggap Cupu Sampai Sakit Perut

17 Maret 2020
Rasa Indomie Itu Sudah Pas, Nggak Perlu Ditambah Kecap atau Saus Lagi! terminal mojok.co

Rasa Indomie Itu Sudah Pas, Nggak Perlu Ditambah Kecap atau Saus Lagi!

5 Maret 2021
Mengenal Kecap Cap Kentjana Kebumen, Kecap Berusia 64 Tahun yang Dipakai di Banyak Warung Makan Mojok.co

Mengenal Kecap Cap Kentjana Kebumen, Kecap Berusia 64 Tahun yang Dipakai di Banyak Warung Makan

20 Juli 2024
Bumbu Rendang Instan "Uni Via" Bukittinggi, Tanpa Penyedap dengan Rempah Lengkap Terminal Mojok.co

Bumbu Rendang Instan “Uni Via” Bukittinggi, Tanpa Penyedap dengan Rempah Lengkap

5 April 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Dosen Pembimbing Nggak Minta Draft Skripsi Kertas ke Mahasiswa Layak Masuk Surga kaprodi

Dapat Dosen Pembimbing Seorang Kaprodi Adalah Keberuntungan bagi Mahasiswa Semester Akhir, Pasti Lancar!

25 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.