Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Berbahayakah Kalau Anak PKI Bisa Jadi Tentara?

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
2 April 2022
A A
Berbahayakah Kalau Anak PKI Bisa Jadi Tentara Terminal Mojok

Berbahayakah Kalau Anak PKI Bisa Jadi Tentara (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Ungkapan Panglima TNI Andika Perkasa perihal Anak PKI bisa mendaftar jadi tentara jelas melahirkan polemik. Namun, apakah keturunan PKI ini berbahaya? Jika demikian, apa bahayanya?

Kata “komunis” di Indonesia bukan lagi bermakna ideologis. Dalam benak masyarakat, komunis adalah puncak keburukan manusia. Ateis, haus darah, memaksa berbagi istri, sampai perebut tanah disematkan dalam satu kata ini. Berbagai stigma yang terbentuk ini erat dengan haluan politik dan propaganda Orde Baru.

Belum sembuh fobia komunis di Indonesia, muncul berita yang melahirkan polemik. Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa mengeluarkan kebijakan yang memperbolehkan keturunan anggota Partai Komunis Indonesia (PKI) untuk ikut seleksi calon prajurit TNI. Keputusan ini tentu menimbulkan kegaduhan dan pro kontra.

Ilustrasi prajurit TNI yang sedang latihan (Ronaldy Irfak/Shutterstock.com)

Pasalnya, keturunan PKI masih dibayang-bayangi oleh peristiwa G30S tahun 1965. Mereka dianggap sebagai keturunan pemberontak yang berbahaya. Alasan resminya adalah kemungkinan keturunan PKI mengembalikan paham komunisme yang sudah dilarang TAP MPRS 25 tahun 1966. Alasan pekoknya, karena anak PKI membawa darah pemberontak yang haus darah, keji, blablabla.

Ungkapan Panglima TNI ini ditanggapi dengan berbagai pendapat. Ada yang mengapresiasi sebagai langkah rekonsiliasi. Sisanya menyayangkan karena keputusan ini bisa membangkitkan PKI. Ada yang bodo amat serta memandang kebijakan ini sudah wajar. Yang terakhir memandang Andika Perkasa sedang menarik simpati untuk kepentingan politik. Bagaimana tanggapan Lesti Kejora?

Memang pro kontra tentang PKI bukanlah barang baru. Sejak 1965 publik sudah terpisah jurang antaropini tentang partai komunis terbesar ke-3 sedunia ini. Anak para anggota PKI adalah pihak yang paling kena imbas. Diskriminasi terhadap mereka masih terasa sampai hari ini, meskipun Gus Dur sudah mencabut status Eks-Tapol (ET) dari KTP mantan anggota dan keturunan PKI.

Selalu ada satu opini yang berulang: memberikan hak penuh warga negara kepada keturunan PKI akan melahirkan neo-komunisme. Opini yang cenderung pseudoscience ini memandang anak PKI adalah iblis yang setiap saat siap mengguncang bangsa dan negara. Merebut hak mereka adalah tindakan preventif paling masuk akal.

Anak PKI seolah ancaman (Unsplash.com)

Maka dengan kebijakan Panglima TNI ini, apa bahayanya bagi stabilitas negara? Apalagi negara ini tengah sibuk melawan pandemi, membangun ibu kota baru, dan menaikkan harga kebutuhan pokok. Apakah keputusan membuka pintu TNI bagi keturunan PKI akan menghancurkan negara ini?

Baca Juga:

4 Hal Menyebalkan yang Membuat Ibu-ibu Kapok Pergi ke Posyandu

Alasan Banyak Nama Anak Zaman Sekarang Semakin Rumit

Jawabannya sederhana: tidak.

Tapi untuk memahami jawaban di atas, perlu juga memahami situasi keturunan PKI ini. Pertama adalah masalah kesamaan ideologi. Tekanan Orba dan pembredelan pengetahuan tentang komunisme tentu mereduksi alur transfer ideologi. Maka jelas keturunan PKI memiliki kemungkinan terpapar ideologi komunisme yang rendah.

Kalaupun sekarang komunisme menjadi barang seksi, itu karena nom-noman rebel anti-kemapanan yang meromantisisasi. Hampir tidak mungkin bagi penganut paham komunisme untuk konsolidasi apalagi membangun partai. TAP MPRS masih berlaku dengan hukum yang tegas. Lagi pula, para kiri kekimcil-kimcilan ini kan hanya menjadikan komunisme sebagai identitas sosial semata. Mau memberontak pun bangun kesiangan.

Apalagi sampai menganggap anak PKI memiliki DNA komunisme. Ini goblok saja belum. Bahkan moralitas sebuah masyarakat tidak ditransfer secara genetis. Tidak ada DNA yang mengandung ideologi dan mentalitas orang tua. Jika masih rewel, silakan membaca teori psikologis humanistik Abraham Maslow.

Lalu apa bahayanya? Selain pro kontra ini, tidak ada bahaya lain tentang mengizinkan keturunan PKI jadi tentara. Masalah akibat pandangan tentang komunisme tidak terjadi antarketurunan PKI dan korban pemberontakan. Masalah selalu hadir dari opini warganet yang sedang masturbasi ideologi.

Gesekan antarmasyarakat, terutama warganet sendiri, tidak berbahaya. Kecuali kalau sampai menggerakkan ormas, boleh saja dianggap berbahaya. Sebenarnya, yang mengganggu stabilitas negara adalah opini dan mentalitas antikomunisme warisan Orba. Apalagi sampai masuk ranah tidak logis seperti DNA komunis.

Memangnya ada DNA komunis? (Unsplash.com)

Justru kebijakan ini bisa menjadi bentuk rekonsiliasi negara dan keturunan PKI. Keturunan PKI yang dicap sebagai titisan iblis ini bisa mendapatkan hak kembali untuk mengabdi pada negara. Sudah puluhan tahun mereka ditekan dan disisihkan, bahkan dibunuh tanpa peradilan.

Tapi apakah akan berdampak besar? Entahlah. Karena pemahaman negatif dan tanpa fakta terhadap komunisme masih subur. Apakah rekonsiliasi akan segera terwujud? Saya makin ragu. Toh keputusan International People’s Tribunal dalam kejahatan terhadap kemanusiaan 1965-1966 ditanggapi negatif oleh negara.

Jadi, tidak ada yang berubah dengan masuknya keturunan PKI menjadi anggota TNI. Tidak ada ancaman berbahaya seperti bangkitnya PKI dalam tubuh tentara. Yang ada hanyalah adu argumen dan debat kusir ra mashok di media sosial.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Saya Lebih Takut KPI Ketimbang Isu Kebangkitan PKI dan artikel Prabu Yudianto lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 2 April 2022 oleh

Tags: Anakpkitentara
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Propaganda Khusus Dibalik Iklan Susu Formula

Propaganda Khusus di Balik Iklan Susu Formula

22 Desember 2019
Kidzooona Pakuwon Mall, Playground Terbaik di Jogja

Kidzooona Pakuwon Mall, Playground Terbaik di Jogja

22 Juni 2023
Figur Publik Juga Manusia, Apa Salahnya Melindungi Privasi Keluarga?

Figur Publik Juga Manusia, Apa Salahnya Melindungi Privasi Keluarga?

15 Januari 2023
they call me babu mojok

They Call Me Babu: Seutas Kisah Sejarah Babu pada Masa Kolonial Belanda

27 Juli 2021
Saya Tak Menyuruh Anak Saya Membaca Buku, Hanya Membiasakan 7 Hal Berikut terminal mojok

Saya Tak Menyuruh Anak Saya Membaca Buku, Hanya Membiasakan 7 Hal Berikut

29 Agustus 2021
Curhatan Anak dari Keluarga Tentara Angkatan Laut

Curhatan Anak dari Keluarga Tentara Angkatan Laut

21 Desember 2019
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

5 Hal yang Bikin Orang Solo Bangga tapi Orang Luar Nggak Ngerti Pentingnya

29 November 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern Mojok.co

Alasan Saya Bertahan dengan Mesin Cuci 2 Tabung di Tengah Gempuran Mesin Cuci yang Lebih Modern 

5 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.