Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka

Dito Yudhistira Iksandy oleh Dito Yudhistira Iksandy
6 Juni 2025
A A
Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka Mojok.co

Unek-unek Barista yang Tidak Tersampaikan ke Pelanggan Kafe yang Kurang Peka (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Jujur saja, menjadi barista itu menyenangkan. Setidaknya menurut saya begitu. Bagaimana tidak, saya bisa bertemu orang tiap hari, riset dan eksperimen menu baru, dan yang paling keren, dianggap sebagai manusia paling kalcer oleh society. Namun, tak ada gading yang tak retak, menjadi barista artinya juga harus siap makan hati setiap hari.

Hal ini disebabkan oleh tuntutan untuk tetap ramah menghadapi pelanggan, semenyebalkan dan seaneh apa pun mereka. Memang, sih, ini bagian dari hospitality, tapi kadang ada aja pelanggan yang bikin barista pengin ngamuk dan ngantemi. Tapi, ya, nggak mungkin. Ujungnya cuma bisa ngomel-ngomel sendiri, sambil memaksakan diri agar tetap ramah.

Oleh karena itu, saya ingin menuliskan sebagian unek-unek yang saya alami selama bekerja sebagai barista. Biar apa? Ya, biar puas aja, sih, soalnya nggak mungkin saya ngamuk di depan orangnya langsung. Selain takut dipecat, nanti rating kafe saya jadi jelek.

#1 Jangan buang sampah sembarangan

Saya pikir, masalah buang sampah sembarangan ini sudah layak diangkat menjadi isu nasional yang dibahas oleh presiden dan jajaran menterinya. Bagaimana tidak, nggak pernah satu hari pun kafe saya bekerja bersih dari sampah berserakan. Mulai dari puntung rokok, plastik, sedotan, struk pembelian, dan sampah-sampah lainnya.

Padahal, ya, kafe pasti sudah menyediakan tempat sampah di setiap sudutnya. Hanya perlu sangat sedikit usaha untuk membuang sampah biar nggak berantakan. Kalaupun malas, ada pilihan untuk menyimpan sampah untuk dibuang nanti, lho. Jangan hanya karena bayar beberapa ribu jadi merasa punya pesuruh yang rela bersih-bersih sampahmu.

Bukan saya malas bersih-bersih, tapi bayangkan saja, bagaimana bisa sampah yang berserakan lebih banyak dibandingkan yang ada di tempat sampah? Kan aneh. Lagi pula, salah satu daya tarik kafe itu estetikanya, setiap tempat dibuat sedemikian rupa agar eye catching dan layak difoto.

#2 Jangan buang abu dan puntung rokok di gelas minuman

Masih seputar sampah, tapi kali ini khusus perokok yang entah gimana cara otaknya bekerja sampai punya ide untuk buang abu dan puntung rokok di gelas minuman. Saya kira hal kayak gini nggak seumum itu terjadi, sampai kemarin saya nemu akun TikTok barista yang mengeluhkan permasalah serupa. Ternyata ini termasuk isu nasional.

Masalahnya gini, sahabatku, gelas itu yang pakai bukan cuma kamu dan circle-mu aja, tapi juga dipakai orang lain. Memang betul kalau gelasnya akan dicuci, tapi yang mencuci juga geli kalau gelasnya sekotor itu. Belum lagi baunya kadang nempel, jadi harus dicuci ulang biar benar-benar bersih. Lagi pula, ya, tindakan kayak gini itu nggak etis, tahu!

Baca Juga:

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

Menggugat Kafe yang Hanya Menerima Pembayaran QRIS, Apa yang Kalian Lakukan Itu Diskriminatif

#3 Gunakan tisu dengan bijak

Unek-unek lainnya adalah soal penggunaan tisu oleh pelanggan. Saya paham kalau tisu itu fasilitas yang diberikan secara cuma-cuma, tapi mbok dipakainya tolong yang bijak. Jangan mentang-mentang gratis, lalu bisa diambil sebanyak mungkin. Apalagi sampai diambil sebagian untuk dibawa pulang.

Berkali-kali saya ketemu orang yang bisa menghabiskan tisu hampir setengah kotak dalam sekali duduk. Saya sampai heran tisu sebanyak ini dipakai buat apa. Selain berkontribusi ke sampah, tisu itu juga jadi beban operasional untuk manajemen kafe, lho.

#4 Pulanglah lebih awal sebelum jam tutup

Unek-unek terakhir, yakni pulang lebih awal sebelum jam tutup kafe. Misal, kafe tutup jam 10 malam, maka saya sarankan kalian pulang 15–30 menit lebih awal. Bukan tanpa alasan, sebab closing itu makan waktu. Mulai dari nyuci gelas, nyapu, ngepel, dan aktivitas bersih-bersih lainnya.

Semakin mepet kalian pulang dengan jam tutup, maka berpotensi besar barista dan pegawai kafe lain pulang lebih telat. Dan, asal kalian tahu, ya, overtime kami itu nggak dibayar. Makanya itu kami akan merasa sangat terbantu kalau kalian pulangnya nggak mepet-mepet jam tutup.

Saya tahu, sebagian dari kalian pasti nggak sadar kalau melakukan hal-hal yang bikin barista ngebatin. Itulah makanya saya buat artikel ini. Siapa tahu bisa jadi bahan refleksi diri. Sebab, ada pekerja di setiap es kopi gula aren yang tersaji. Jadi, akan lebih menyenangkan kalau bisa saling menghargai.

Penulis: Dito Yudhistira Iksandy
Editor: Kenia Intan

BACA JUGA Jangan Jadi Barista. Gajinya Kecil, Gengsinya Tinggi, Nggak ada Jenjang Karier pula!

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 6 Juni 2025 oleh

Tags: baristaCoffee Shopkafepelanggan kafe
Dito Yudhistira Iksandy

Dito Yudhistira Iksandy

Saya punya motor namanya Arnol.

ArtikelTerkait

Coffee Shop Jogja Merusak Anak Muda Desa (Unsplash)

Benarkah Coffee Shop Jogja Adalah Sumber Ketimpangan Sosial Sekaligus Perusak Anak Muda Desa?

7 Maret 2024
Influencer Mahal Nggak Akan Bikin Bisnis Coffee Shop Ramai, kalau Emang Ampas ya Siap-siap Bangkrut

Jangan Salah, Pelanggan Militan Coffee Shop Justru Membawa Petaka

18 Desember 2023
Sisi Gelap Coffee Shop di Jogja: Jadi Tempat Cuci Uang para Owner "Gelap"

Sisi Gelap Coffee Shop di Jogja: Jadi Tempat Cuci Uang para Owner “Gelap”

9 Maret 2024
Barista Posting di Coffee Shop Terus Abis Itu Makan Promag, Jangan Menyakiti Diri demi Konten!

Barista dan Mereka yang Ngopi di Kedai Kopi Punya Standar Penampilan dan itu Menyebalkan

19 Agustus 2020
Barista Posting di Coffee Shop Terus Abis Itu Makan Promag, Jangan Menyakiti Diri demi Konten!

Posting di Coffee Shop Terus Abis Itu Makan Promag, Jangan Menyakiti Diri demi Konten!

28 Januari 2020
5 Menu Red Flag Starbucks. Jangan Dipesan kalau Nggak Mau Kecewa

5 Menu Red Flag Starbucks. Jangan Dipesan kalau Nggak Mau Kecewa

9 Agustus 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

Kerja Dekat Monas Jakarta Nggak Selalu Enak, Akses Mudah tapi Sering Ada Demo yang Bikin Lalu Lintas Kacau

17 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025
Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

Tambak Osowilangun: Jalur Transformer Surabaya-Gresik, Jadi Tempat Pengguna Motor Belajar Ikhlas

15 Desember 2025
Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

Kembaran Bukan Purwokerto, Jangan Disamakan

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.