Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
27 September 2022
A A
Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah

Barista Jogja: Antara Seksi, Romantis, dan Upah Kelewat Rendah (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bicara tentang dream job, pasti banyak yang menyebut jadi PNS. Entah ASN atau detasemen halodek aparat bersenjata. Sisanya mimpi kerja di BUMN atau bank. Beberapa generasi milenial bermimpi jadi kuda startup di kompleks SCBD. Mimpi yang cukup nggatheli karena punya mimpi kok dieksploitasi. Tapi yang lebih pekok daripada mimpi jadi kuda startup: mimpi jadi barista di Jogja.

Soekarno bilang: gantungkan mimpimu setinggi langit. Lha kok kamu gantungkan mimpi di atas krokot? Yo keser-keser, Bosku.

Barista di Jogja memang terlihat seksi. Apalagi kalau sudah dengan setelan ala casual, apron bahan kulit, jam Daniel uloweling, dan diterangi temaram lampu bar. Berdiri mengelap alat seduh di balik meja bar kafe yang fancy memang seperti Jogja: layak diromantisasi. Tapi bagaimana dengan nasib mereka? Apakah gaya klimis dan seksi mereka menyimbolkan hidup makmur sejahtera?

Anda pasti sudah tahu jawabannya: tidak. Banyak orang mempertanyakan kesejahteraan mereka di negeri 1000 coffee shop ini. Apalagi mengingat Jogja adalah daerah dengan UMP terendah di Indonesia. Tentu nasib barista di Jogja akan sengenes upah murahnya.

Ternyata lebih menyedihkan, karena banyak barista di Jogja yang digaji di bawah UMR. Sudah banyak gunjingan warganet tentang ini. Mereka mempertanyakan harga kopi di Jogja yang sudah selangit, namun gaji mereka tetap kurang layak. Sebagai catatan, harga segelas kopi di Jogja itu variatif. Memang masih ada coffee shop yang mematok harga 10 ribu lebih sedikit. Tapi banyak coffee shop Jogja yang mematok harga 25-50 ribu untuk segelas kopi.

Dengan harga setinggi itu, banyak coffee shop yang belum membayar upah barista dengan layak. Bahkan dengan sistem upah jam saja, banyak yang belum sesuai dengan upah minimum. Jangankan UMR kota Jogja, sesuai UMR Gunungkidul yang satu koma belas kasihan saja tidak sampai. Saya tentu tidak perlu menyebut coffee shop mana.

Untuk urusan pengupahan barista, Jogja (baca: Daerah Istimewa Yogyakarta) kalah dengan kabupaten sekitar. Memang tidak semua coffee shop di daerah lain sudah mensejahterakan barista. Tapi patut diingat: pertumbuhan coffee shop di Jogja lebih kencang.

Kencangnya pertumbuhan bisnis coffee shop seharusnya ikut mensejahterakan barista, kan? Salah! Dengan makin banyaknya coffee shop, barista jadi salah satu objek yang dikorbankan. Ketika sebuah kedai kopi hadir, ia akan menjaga kualitas produk agar selalu prima. Tempat pun akan dipoles agar nyaman dan estetis. Kedua poin ini tentu menguras uang dan tidak bisa berkompromi.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Agar tetap profit, apa yang harus dilakukan? Membiarkan profit tetap kecil? Tentu tidak. Memangkas penerimaan investor? Juga tidak! Akhirnya solusi terbaik jatuh kepada mengurangi hak barista. Upah rendah menjaga bisnis tetap jalan dan fancy ketika dilihat konsumen.

Masalahnya, kok barista ini juga mau-mau saja? Ada banyak faktor yang membuat barista di Jogja mudah di eksploitasi. Pertama tentu karena usia dan situasi sosial mayoritas barista. Mereka kebanyakan masih remaja sampai dewasa awal, tanpa tanggung jawab selain diri sendiri. Maka upah rendah dinilai masih layak bagi mereka.

Kedua, barista dipandang sebagai lini kerja non vital. Mereka (dianggap) punya kedudukan yang sama seperti penjaga toko atau warung makan. Ini menyebabkan skill seorang barista dipandang murah. Dan sudah jadi rahasia umum, lini kerja non vital tidak pernah mencium aroma UMR, apalagi upah layak.

Ketiga, dan yang paling nggatheli, adalah romantisasi. Pekerjaan seorang barista dipandang artistik. Coba lihat di lingkar FWB Twitter, pasti banyak yang membanggakan pekerjaan sebagai barista. Belum lagi dengan strata sosial yang tinggi di tongkrongan. Punya teman barista itu juga sebuah privilege ketika Anda nongkrong. Terlihat “si paling ngerti kopi”.

Tapi, segala kelebihan semu ini malah jadi alasan barista rela diperbudak. Ya kalau boleh jujur, perbudakan modern adalah barista ini. Nilai-nilai ra mashok tentang romantis dan seksinya seorang barista menjadi alat untuk memeras keringat pekerja kopi ini. Bahkan ketika coffee shop tersebut menyerok uang dari kultur kopi Jogja yang masif, mereka hanya menerima remahan. 

Jadi masih mau jadi barista di Jogja? Itu hak Anda. Termasuk menuntut upah layak, itu juga hak Anda. Tapi mau diupah murah asal kerjaan bikin lawan jenis terlena? Ya itu hak Anda.

Kalau aku sih, prei, mending mancing. Mancing keributan.

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Sisi Gelap Kedai Kopi Jogja: Ganti Barista Tiap 3 Bulan demi Cuan

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 27 September 2022 oleh

Tags: baristaJogjaupah tak layak
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja Mojok.co

4 Hal yang Wajar di Wonosobo, tapi Nggak Lumrah di Jogja

9 September 2024
Jembatan Kretek II Memang Cakep, tapi Beda Cerita sama JLS Samas-Poncosari yang Bikin Nangis jalan samas, jjls, jogja

Jembatan Kretek II Memang Cakep, tapi Beda Cerita sama JLS Samas-Poncosari yang Bikin Nangis

6 Desember 2023
Daripada Bikin Malioboro, Ada Baiknya Magelang Fokus Wisata Seribu Candi Saja

Sudah Saatnya Magelang Menjadi Daerah Istimewa

17 Januari 2023
Culture Shock

Culture Shock Anak Rantau di Jogja

29 Agustus 2019
Upah Minimum Jogja Memang Naik, tapi Bukan Berarti Buruh Nggak Boleh Protes, Ini Bukan Perkara Upah Semata, Bolo! UMP Jogja, gaji Jogja, frugal living ump jogja yogyakarta, bandung

Kenaikan UMP Jogja 2024 Itu Tak Ada Artinya, Tetap Nggak Bisa Beli Apa-apa

1 Maret 2024
Bingung dengan Penutupan U-Turn di Ringroad Jogja: Jika Niatnya Bikin Lalu Lintas Makin Tertib, Kenapa Hasilnya Malah Jadi Makin Kacau?

Bingung dengan Penutupan U-Turn di Ringroad Jogja: Jika Niatnya Bikin Lalu Lintas Makin Tertib, Kenapa Hasilnya Malah Jadi Makin Kacau?

8 September 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

Pengalaman Naik Bus Eka dari Banjarnegara ke Surabaya: Melihat Langsung Orang Berzikir Saat Pedal Gas Diinjak Lebih Dalam

15 Desember 2025
Isuzu Panther, Mobil Paling Kuat di Indonesia, Contoh Nyata Otot Kawang Tulang Vibranium

Isuzu Panther, Raja Diesel yang Masih Dicari Sampai Sekarang

19 Desember 2025
Gak Daftar, Saldo Dipotong, Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life Stres! (Unsplash)

Kaget dan Stres ketika Tiba-tiba Jadi Nasabah BRI Life, Padahal Saya Nggak Pernah Mendaftar

21 Desember 2025
Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

Rujak Buah Jawa Timur Pakai Tahu Tempe: Nggak Masuk Akal, tapi Enak

16 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label "Mobil Taksi"

Toyota Vios, Mobil Andal yang Terjebak Label “Mobil Taksi”

16 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.