• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Login
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Sapa Mantan
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Bagi Saya, Membersihkan Ceker Ayam Adalah Pekerjaan yang Paling Membagongkan

Dessy Liestiyani oleh Dessy Liestiyani
25 April 2021
A A
Bagi Saya, Membersihkan Ceker Ayam Adalah Pekerjaan yang Paling Membagongkan terminal mojok
Share on FacebookShare on Twitter

Saya sangat menyukai masakan kaki ayam, atau yang biasa dikenal dengan nama panggung “ceker”. Mau dibuat sop, campuran di soto, goreng kering, tumis ala “mercon”, sampai ceker dimsum yang punya nama keren fong zau. Buat saya, ceker ayam itu endeus banget!

Ibu bahkan pernah bercerita, di daerahnya dulu, masakan ceker ayam termasuk hidangan mewah. “Status” sop ceker ayam bisa dibilang sangat berkelas untuk disuguhkan dalam resepsi pernikahan. Sampai pada masanya di mana tamu undangan merasa kesulitan mengonsumsi ceker ayam. Tak elok pula kelihatannya, sudah memakai baju pesta yang bagus dan rapi, namun malah jadi terlihat serampangan gara-gara makan ceker ayam.

Yang biasa makan pasti paham, mengunyah ceker ayam sudah pasti diakhiri dengan memuntahkan kembali ruas-ruas kecil tulang. Mungkin karena jadinya terlihat canggung, hidangan sop ceker ayam pun akhirnya gugur dari menu pesta.

Saya menebak, menghilangnya menu sop ceker ayam di pesta saat itu bikin komunitas juru masak tepuk tangan. Horeee… Lumayan mengurangi penderitaan membersihkan ceker! Memangnya segitu menderitanya? Buat saya, sih, iya. Dan saya nggak yakin zaman ibu saya dulu sudah ada yang menjual ceker ayam yang sudah dibersihkan seperti sekarang.

Awalnya, saya memang sebatas pemakan saja. Tinggal kunyah, telan, bayar. Tahu beres. Sampai suatu saat saya dihadapkan pada kondisi di mana saya harus memasak sang ceker. Ndilalah, saya nggak menemukan ceker ayam yang sudah bersih. Terpaksa saya membeli ceker ayam yang belum bersih di pasar.

Buat kalian yang biasanya tinggal makan doang, seperti saya dulu nih, saya kasih bayangan tentang perbedaan antara ceker ayam yang belum bersih dan yang sudah bersih. Ceker yang belum bersih biasanya masih menempel kulit kasar berwarna kuning. Nggak jarang, di bagian telapaknya berwarna hitam dan mengeras. Sementara ceker yang sudah bersih terlihat putih dan mulus. Glowing banget seperti habis meni-pedi gitu. Biasanya masih ada kuku yang menempel, namun ada juga yang kukunya sudah dicabut (duh, ngilu-ngilu gimana gitu ya membayangkan cabut kuku). Bagian kuku ini juga harus dihilangkan dahulu sebelum ceker ayam dimasak.

Pertama kali melihat ceker ayam yang masih kuning, saya membatin, “Kayaknya sih gampang membersihkannya. Tinggal dikupas dan dipotong ujung jarinya sedikit, beres!”

Dan seperti biasa, takabur membawa sengsara…

Saya membeli ceker ayam sebanyak 1 kg dalam kemasan plastik kresek. Percaya nggak, untuk membersihkan setengah plastik saja saya membutuhkan waktu sekitar satu setengah jam! Itu pun berakhir bete dan putus asa. Punggung pegal, pinggang ngilu, leher kaku, dan jari-jari yang lengket adalah penderitaan yang harus saya tanggung selama proses pembersihan itu. Dan setelah satu setengah jam, kok ya belum selesai juga?

Ya Allah, ternyata membersihkan ceker ayam itu membutuhkan kesabaran tingkat dewa!

Padahal sebelum gelut dengan ceker-ceker itu, saya browsing dong gimana cara membersihkannya supaya cepat dan efisien. Katanya, kuku adalah bagian pertama yang harus dibersihkan. Saya manut.

Ternyata proses mencabut kuku-kuku pun nggak sebentar, penuh dilema dan perang batin. Pertama, saya coba untuk memotong saja sedikit ujung-ujung jari sang ceker. Entah pisau saya yang kurang tajam, atau memang seharusnya nggak sesederhana itu, yang jelas saya cukup frustasi setelah mencoba memotong beberapa kuku. Keras, Bro! Padahal awalnya saya kira bakalan semudah mengiris brambang. Ternyata, diiris nggak bisa, dipotong langsung juga sulit.

Sebenarnya dari hasil browsing saya sudah menemukan caranya. Katanya, hanya setengah sentimeter di ujung kuku ada sendi yang bisa dipotong dengan mudah. Teori ini ternyata nggak berlaku buat saya. Kok ya saya nggak nemu sendi yang dimaksud? Ada sih “yang sepertinya” sendi, tapi posisinya jauh dari setengah sentimeter ujung kuku. Ah, pasti bukan yang ini.

Akhirnya saya coba meneruskan saja mencabuti kuku sang ceker. Namun semakin lama, semakin ada pertentangan batin, terusin atau nggak, ya? Kok cekernya jadi semakin kecil? Dan keragu-raguan itulah yang akhirnya membuat saya memutuskan untuk melewati bagian ini. Nanti sajalah mengerjakannya. Sepertinya mengupas kulit kuning lebih mudah, nih.

Katanya, ceker harus direbus dulu dalam air mendidih selama lima menit. Hal ini untuk memudahkan proses pembuangan kulit kuningnya. Teori ini sudah saya terapkan, dan sebenarnya cukup berhasil. Namun untuk orang yang baru kali ini menguliti ceker ayam, ternyata itu bukan pekerjaan “simsalabim”. Salah-salah, proses pembuangan kulit kuning yang menggunakan pisau itu bisa tanpa sengaja ikut membuang sedikit daging di dalamnya. Lah, daging ceker saja sudah seencrit gitu. Kalau belum dimasak saja sudah banyak yang hilang, terus apa yang bakal dimakan nantinya?

Dan saya mulai “sakit jiwa”. Setiap daging ceker yang tanpa sengaja ikut terkuliti, membuat saya merasa drop banget. Capek, kesal, dan gelisah. Sudah susah-susah masak, jangan-jangan nanti cuma bisa ngrikiti tulang saja! Ini belum termasuk kuku di ujung ceker yang harus dibuang.

Oh, indahnya GoFood!

Saya pun mengambil satu ceker yang sudah bersih tanpa kulit kuning dan kuku. Kenapa ukurannya tinggal sejari kelingking saya? Ya Allah, sabarkanlah hamba-Mu ini!

Akhirnya saya menyerah kalah. Setengah plastik saja yang sanggup saya bersihkan kuku dan cekernya. Sisanya masuk freezer di bagian tersembunyi, supaya saya nggak perlu lihat-lihat kalau lagi masak. Trauma. Dunia percekeran ini benar-benar membuat mood saya berantakan.

Suatu saat mungkin bisa dipertimbangkan proses membersihkan ceker ayam ini sebagai tes kesabaran saat ospek, wawancara kerja, permainan di outbound, atau malah mungkin tes mental sebelum kirim naskah ke Terminal Mojok.

Sabar… Sabar…

BACA JUGA Kulit Ayam Itu Bukan Cuma Enak, tapi Enak Banget! dan tulisan Dessy Liestiyani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 25 April 2021 oleh

Tags: ayamceker ayamMakananmakanan favorit

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Dessy Liestiyani

Dessy Liestiyani

Wiraswasta, mantan kru televisi, penikmat musik dan film.

ArtikelTerkait

Membuang-buang Makanan, Dosa Besar Umat Islam Saat Ramadan

Membuang-buang Makanan, Dosa Besar Umat Islam Saat Ramadan

29 Maret 2023
5 Kebiasaan Food Vlogger yang Sebenarnya Menyebalkan

5 Kebiasaan Food Vlogger yang Sebenarnya Menyebalkan

20 Maret 2023
Pengalaman Makan Ayam Geprek Bu Rum Pertama Kali: Yang Original Nggak Bakal Bikin Menyesal anak kos

4 Alasan Ayam Geprek Jadi Makanan Favorit Anak Kos

10 Maret 2023
Perlengkapan MPASI yang Nggak Perlu-perlu Amat Dibeli Orang Tua Terminal Mojok

5 Bahan MPASI Murah yang Gizinya Nggak Kaleng-kaleng

28 Januari 2023
Tiba-tiba Basi: Misteri Warung Makan yang Sering Dikaitkan dengan Mistis

Tiba-tiba Basi: Misteri Warung Makan yang Sering Dikaitkan dengan Mistis

15 Januari 2023
4 Makanan Viral Sepanjang Tahun 2022 yang Paling Overrated Terminal Mojok

4 Makanan Viral Sepanjang Tahun 2022 yang Paling Overrated

21 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Suasana Ramadan di Kampung Saya yang Zona Merah. #TakjilanTerminal25

Suasana Ramadan di Kampung Saya yang Zona Merah. #TakjilanTerminal25

tipe bocil saat salat tarawih mojok

4 Tipe Bocil Saat Salat Tarawih. #TakjilanTerminal26

kondisi dunia kerja tidak semua hrd dalam rekrutmen kerja boleh menyelenggarakan psikotes mojok.co

Prediksi Kondisi Dunia Kerja Setelah Pandemi: Mungkinkah akan Ada Perekrutan Besar-besaran?



Terpopuler Sepekan

Surat Cinta untuk Walikota: Pak, Malang Macet, Jangan Urus MiChat Saja!
Pojok Tubir

Mati Tua di Jalanan Kota Malang

oleh Mohammad Faiz Attoriq
28 Maret 2023

Lama-lama, kelakar mati tua di jalanan Kota Malang itu nggak lagi jadi guyonan, tapi risiko yang menjelma jadi nyata.

Baca selengkapnya
Derita Pemilik Honda CS1, Mulai dari Biaya Servisnya Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

Derita Pemilik Honda CS1, dari Biaya Servis yang Mahal Sampai Disinisin Montir di Bengkel

25 Maret 2023
Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

Pantes Nissan Evalia Nggak Laku di Indonesia, Desainnya Aneh!

28 Maret 2023
Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

Pengalaman Saya Naik ATR 72, Pesawat Baling-baling yang Katanya Berbahaya

23 Maret 2023
3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

3 Dosa Tempat Kursus Bahasa Inggris di Kampung Inggris Pare yang Bikin Kecewa

20 Maret 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=_zeY2N8MAE4

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Login
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Sapa Mantan
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Halo, Gaes!

atau

Masuk ke akunmu di bawah ini

Lupa Password?

Lupa Password

Silakan masukkan nama pengguna atau alamat email Anda untuk mengatur ulang kata sandi Anda.

Masuk!