• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Hewani
    • Personality
    • Nabati
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
Home Politik

Apa Betul PSSI Mau Bikin Boyband?

Lestahayu oleh Lestahayu
29 Desember 2019
0
A A
Apa Betul PSSI Mau Bikin Boyband?
Share on FacebookShare on Twitter

Jika biasanya yang mencuri perhatian dari netizen Indonesia adalah oppa-oppa Korea yang tergabung dalam boyband, kali ini juru taktik baru timnas senior Garuda pun nggak mau ketinggalan. Ialah Shin Tae-yong, seorang ahjussi Korea yang kini sudah resmi bekerja sama dengan PSSI dalam rangka membentuk boyband menggenjot prestasi timnas senior Indonesia.

Kontrak berdurasi empat tahun, kabarnya sudah disetujui oleh kedua belah pihak yang bersangkutan. Shin Tae-yong telah menyisihkan kandidat lain, yaitu Luis Milla, pelatih asal Spanyol yang sebenarnya sudah mengenal karakteristik sepak bola Indonesia. Sang Ahjussi pun sangat optimis dapat membawa timnas Indonesia menuju prestasi yang lebih baik. Saya tinggal mengaminkan. Saatnya mengatakan, “Selamat datang di Indonesia, Pak!”

Jujur aja, prolog semacam itu bukanlah yang pertama kali saya saksikan. Selalu dan selalu tersuguh saat timnas Indonesia mendapatkan bapak asuh baru. Terutama pelatih asing, yang kebetulan memiliki prestasi cukup mentereng. Sebut saja Alfred Riedl, Wim Rijsbergen, dan Luis Milla–yang pada masanya–bisa dibilang menjadi pelatih yang cukup disegani di kawasan Asia Tenggara. Kebetulan juga, saat pertama kali tiba di Indonesia, mereka belum tahu bagaimana sistem sepak bola kita yang “begitu”.

Pada bagian awal, mereka dikontrak sekian tahun. Sama seperti yang terjadi pada Pak Shin Tae-yong sekarang. Mereka memulai dengan begitu semangatnya. Persis seperti sang Ahjussi saat ini. Berkenalan dengan para suporter lewat konferensi pers, memberikan harapan, dan menularkan semangat yang sedang mereka bangun.


Mereka kemudian mulai menyusun daftar pemain terbaik yang sesuai kebutuhan, yang semuanya tersedia di klub-klub. Ada yang larinya kenceng, ada yang akurasi umpannya begitu baik, ada yang berjiwa predator, petarung, trek dung trek dung lalala, deh.

Pada awalnya mereka juga sangat optimis Indonesia bisa begini-begitu. Bertekad untuk membangunkan Macan Asia yang sekarang sedang tertidur dalam keadaan gigi ompong. Tak lupa bilang bahwa federasi tertinggi sepak bola Indonesia sangat bersemangat untuk meningkatkan prestasi olahraga paling digemari kebanyakan rakyat negeri ini.

Oh, itu baru permulaan. Baru tahap perkenalan. Belum masuk ke bagian inti cerita.

Selanjutnya, mereka melakukan persiapan mengikuti kompetisi sepak bola internasional sejak jauh-jauh hari, bahkan sejak tahun sebelumnya. Nama-nama pemain yang sudah disusun mulai dipanggil satu per satu. Setelah itu mulai latihan serta membangun chemistry antar pemain. Kemudian melakukan uji coba melawan negara-negara top, dengan susunan pemain terbaik. Hasilnya tak terlalu mengecewakan.

Mendekati kompetisi resmi, satu per satu drama mulai muncul ke permukaan. Jadwal pertandingan timnas yang bertabrakan dengan jadwal kompetisi liga dalam negeri. Pemain ditarik oleh klub asalnya, karena klub menginginkan tenaganya. PSSI pun turun tangan, dengan memberikan solusi kepada pelatih agar mengganti pemain yang bermain di klub, bukannya menghentikan sementara kompetisi liga.

Memang selucu itulah kebijakan-kebijakan yang ditetapkan oleh federasi tercinta kita ini. Suka bikin aturan di tengah kompetisi, yang seringnya nggak jelas. Emang niat dan semangat banget meningkatkan kepentingan pribadi dan kelompok prestasi sepak bola kita. Makanya jangan heran kalau angka urutan Indonesia dalam ranking FIFA “naik” terus. Ya kan kita tahu sendiri, PSSI emang semangat “menaikkan” angkanya.

Nah, ending-nya sudah kita lihat bersama-sama. Ketika pelatih gagal memenuhi target PSSI sekaligus sudah paham dengan karakteristik sepak bola kita yang begitu, ya sudah. Putus kontrak, deh. Seolah-olah, PSSI mengontrak mereka tuh cuma mau ngasih tahu betapa semangatnya para penguasa sepak bola kita membunuh karier para pemain dan kegemilangan pelatih secara perlahan-lahan.

Karena sudah menjadi rahasia umum kalau yang sebenarnya bobrok bukanlah sepak bola kita, melainkan organisasi yang menaungi sepak bola Indonesia itu sendiri. Sudah sejak dahulu kala maunya serba instan. Padahal kita tahu, mie instan saja biar enak tetap harus dimasak dulu tiga menit.

Itu belum ditambahi dengan beban berat yang nantinya akan dibebankan kepada tim pelatih dan para pemain. Mengingat prestasi Indonesia yang masih begitu-begitu saja. Pun juga ditambah dengan harapan dan antusiasi tinggi dari publik se-tanah air.

Ya makanya, begitu pelatih asal Korea itu dikontrak selama empat tahun, saya jadi curiga kalau petinggi PSSI mengontrak sang Ahjussi sebenarnya mau bikin boyband bertopeng timnas. Anggap aja, tanding bola sebagai wajib militernya mereka. Saking gregetannya saya sama para pengurus yang bilang evaluasa-evaluasi mulu, tapi nggak mau melakukan refleksi diri.

Ya tapi kita lihat aja. Karena rasanya kurang etis aja kalau saya udah ngasih komentar begini sebelum tahu peforma besutan sang Ahjussi Korea ini. Tapi sah-sah saja kan ya saya komentar karena sejarah sudah memperlihatkan pola seperti itu :p

BACA JUGA Sepak Bola Itu Nggak Menarik, Percayalah atau tulisan Lestahayu lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 9 Maret 2022 oleh

Tags: pssiShin Tae-yongTimnas
Lestahayu

Lestahayu

Sebagian orang memanggil saya Hayu, tapi lebih banyak yang memanggil Septi. Pernah pacaran satu kali. Suka menulis cerita fiksi, makanya pengin jadi sahabat PUEBI dan KBBI.

Artikel Lainnya

PSSI, AFC, Bali United (M. Wigya Permana Putra via Shutterstock.com)

Bukan Salah PSSI Kalau Tim Indonesia Hancur di Asia. Pokoknya PSSI Nggak Pernah Salah!

28 Juni 2022
Surat Terbuka untuk Mas Kinjawi dan Fans-fans Mumet Lain di Luar Sana

Surat Terbuka untuk Mas Kinjawi dan Fans-fans Mumet Lain di Luar Sana

14 Juni 2022
Iwan Bule dan Jasanya yang Kelewat Besar untuk Timnas

Iwan Bule dan Jasanya yang Kelewat Besar untuk Timnas

10 Juni 2022
PSSI, Begini Cara Booking Lapangan yang Baik dan Benar

PSSI, Begini Cara Booking Lapangan yang Baik dan Benar

28 Mei 2022
Ronaldowati, Sinetron Jadul yang Menyindir PSSI

Ronaldowati, Sinetron Jadul yang Menyindir PSSI

29 Januari 2022
Haruna dan (Silat) Lidahnya di Space Pandit Football

Haruna dan (Silat) Lidahnya di Space Pandit Football

19 Januari 2022
Pos Selanjutnya
4 Hal yang Patut Anda Cantumkan dalam Resolusi Tahunan

4 Hal yang Patut Anda Cantumkan dalam Resolusi Tahunan

Terpopuler Sepekan

5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang Terminal Mojok

5 Toko Lumpia Paling Enak di Semarang

29 Juni 2022
Apa Betul PSSI Mau Bikin Boyband?

Apa Betul PSSI Mau Bikin Boyband?

29 Desember 2019
6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala Terminal Mojok

6 Budaya Kerja Jepang yang Bikin Geleng-geleng Kepala

25 Juni 2022
Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

Saran untuk Warga Jawa Tengah yang Daerahnya Mulai Diserbu Pabrik

28 Juni 2022
Stasiun Cipeundeuy Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati Terminal Mojok

Stasiun Cipeundeuy: Beneran Sakti Atau Keselamatan Harga Mati?

21 Juni 2022
Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

Jangan Nyinyirin Megawati yang Tak Mau Punya Menantu Tukang Bakso

24 Juni 2022
linux os windows mojok

3 Hal yang Bikin Pengguna Windows Enggan Hijrah ke Linux

26 Juni 2022

Dari MOJOK

  • Sei Sapi, Saat Daging Asap NTT Beradaptasi dengan Lidah Jogja
    by Arif Hernawan on 2 Juli 2022
  • Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez
    by Hammam Izzuddin on 2 Juli 2022
  • Ahmad Sahroni Laporkan Lagi Adam Deni ke Polisi, Kali Ini Terkait Teror dan Fitnah
    by Hammam Izzuddin on 2 Juli 2022
  • Asyiknya Nonton Konser Sambil Duduk di Prambanan Jazz 2022
    by Purnawan Setyo Adi on 2 Juli 2022
  • 3 Pemeran Money Heist Korea Ceritakan Tantangan dan Momen Paling Berkesan Saat Produksi
    by Hammam Izzuddin on 1 Juli 2022

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=GzeZNzywPSE&t=45s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2022 Mojok.co - All Rights Reserved .

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In