Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Antara Berwirausaha dan Bekerja Setelah Wisuda

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
27 Mei 2019
A A
wirausaha

wirausaha

Share on FacebookShare on Twitter

Sewaktu SMP, salah satu guru pernah berpesan, “Jika kalian nanti bisa belajar sampai dengan sarjana, baiknya nanti kalian yang menciptakan lapangan pekerjaan bagi orang lain. Agar gelar kalian bisa bermanfaat”. Saya ingat betul pesan ini, karena kala itu saya sedang datang terlambat dan diminta untuk duduk di depan. Sehingga kesempatan mengobrol di bangku paling belakang pun seketika sirna.

Wejangan itu membekas di benak dan seakan mendoktrin saya, agar ketika mendapatkan gelar sarjana, saya harus berwirausaha—apa pun itu. Saya berharap supaya orang lain yang kesulitan bekerja di suatu perusahaan bisa ditampung di badan usaha milik saya pribadi—paling tidak, idealnya seperti itu. Kemudian yang menjadi permasalahannya adalah saya merasa tidak memiliki bakat jualan atau menjadi seorang marketer.

Saat duduk di bangku perkuliahan, saya yang memiliki sahabat di jurusan Ekonomi mulai membuka obrolan tentang masa depan kami selepas lulus kuliah. Lalu dengan mantap, teman saya lebih memilih berwirausaha dibanding bekerja kantoran—menjadi karyawan sekaligus bawahan bagi atasan di suatu perusahaan. Sampai pada poin ini, saya tidak ada masalah dengan apa yang diyakini sahabat saya, sebab itu sebuah pilihan.

Pada situasi yang berbeda, teman saya yang lain melayangkan statement yang membuat saya mengerenyitkan dahi, “Lebih keren juga buka usaha, pemasukan lebih besar, enak tinggal nunggu yang beli datang”. Saat itu saya tidak langsung mennyangkal hal yang dia katakan. Bukan karena merasa dia benar atau takut menimpali, tapi lebih kepada siapa tau kelak dia memang bisa menjalankan usahanya dan menjadi seseorang yang kaya dengan berwirausaha. Apalagi jika dia memiliki skill berjualan yang mumpuni.

Memang, rentang tahun 2013-2018 rasa-rasanya sedang hype sekali kata entrepreneur, sehingga tidak heran pada kurun waktu tersebut, sedang marak seminar tentang entrepreneurship—paling tidak di lingkar pertemanan saya. Saya yang ketika itu sedang fokus belajar di bangku perkuliahan dan di jurusan yang saya minati, berada di antara ingin mencoba berwirausaha atau bekerja di kantor saja, menjadi karyawan biasa yang bekerja sesuai dengan passion-nya.

Akhirnya sambil bekerja kantoran, saya mencoba untuk membuat bisnis online kecil-kecilan—memaksa diri sekaligus ingin merasakan bagaimana rasanya berjualan. Ketika itu yang saya jual adalah kaos dengan desain yang dibuat sendiri. Namun pada kenyataannya saya cukup kesulitan. Dengan modal yang tidak sedikit, penjualan pun tidak sesuai harapan.
Saya langsung menyerah dan langsung menyadari, berjualan itu perlu keuletan juga usaha.

Kendala lain saat berwirausaha adalah saat orang di sekitar kita meminta dan ingin membeli dengan “harga teman”. Padahal jika mereka paham, tidak ada istilah harga teman. Kalau mau mendukung usaha teman, seharusnya mereka bisa membeli dengan harga sepantasnya—sebagai bentuk dukungan kepada teman terhadap usaha yang sedang dirintis.

Teman saya justru lain cerita, dia yang memang memiliki minat yang cukup tinggi untuk bewirausaha, sempat beberapa kali mengalami pasang dan surut dari segi pendapatan. Tidak seperti saya, dia pantang menyerah, sehingga usahanya kini mulai stabil. Dia pun sempat berbagi cerita bahwa jika memang niat berwirausaha, tidak perlu memikirkan untung dan ruginya terlebih dahulu, yang penting jalani saja dengan tetap memperhitungan pemasukan dan pengeluaran agar neraca usaha tetap berimbang.

Baca Juga:

Cari Kerja Memang Susah, tapi Bertahan di Lingkungan Kerja Toxic Juga Nggak Ada Gunanya

4 Hal yang Harus Diperbaiki Program Magang Nasional Kemnaker

Berkaca dari beberapa kendala yang ada saat mencoba berwirausaha, akhirnya saya kembali bekerja dengan penuh gairah dan belajar mencintai apa yang saya kerjakan. Paling tidak, itu merupakan pilihan ketika saya belum bisa mengerjakan apa yang saya cintai. Menyikapi persoalan lebih baik bekerja atau berwirausaha, bagi saya itu hanya pilihan. Terpenting, bisa menjalani sesuai dengan panggilan hati dan suka cita.

Untuk Ibu guru yang sudah memberi amanat ciptakan lapangan kerja dengan membuka usaha, mohon maaf saat ini saya belum bisa mewujudkan amanah dari Ibu, tapi saya belum sepenuhnya menyerah dan masih menyimpan asa untuk berwirausaha agar dapat mengabulkan harapan tersebut.

Setidaknya saat ini saya sudah bekerja di bidang yang memang saya cintai dan merasa bahagia menjalani lelah dan penat selama bekerja—di mana perjalanan saat bekerja seperti sedang travelling dan liburan, lalu beban pekerjaan seperti game yang harus diselesaikan.

Terakhir diperbarui pada 5 Oktober 2021 oleh

Tags: cari kerjaFresh GraduateKerja KantoranWirausaha
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

driver ojol

Curhatan Seorang Sarjana yang Melamar dan Bekerja Sebagai Driver Ojol

29 Juli 2019
anomali penumpang kereta api

Menuduh Anomali Padahal Kita Juga Anomali

17 Juni 2019
Kuliah Mahal, Gaji Minimal: UMR Bukan Upah Layak untuk Sarjana Fresh Graduate, Itu Penghinaan!

Kuliah Mahal, Gaji Minimal: UMR Bukan Upah Layak untuk Sarjana Fresh Graduate, Itu Penghinaan!

25 Mei 2025
Enaknya Jadi Fresh Graduate di Jogja: Nggak Takut Dicap Pengangguran karena Sibuk Ikut Forum Diskusi

Enaknya Jadi Fresh Graduate di Jogja: Nggak Takut Dicap Pengangguran karena Sibuk Ikut Forum Diskusi

11 September 2025
3 Resep Warung Kelontong Anti Bangkrut (Satelitbm via Wikimedia Commons)

3 Resep Warung Kelontong Anti Bangkrut, Anti Utang, tapi Tetap Dermawan

4 Juni 2024
CV

Lucu Sekali Ketika Tak Dapat Kerja Gara-Gara Tak Cakap Membuat CV

4 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025
Malang Nyaman untuk Hidup tapi Bikin Sesak Buat Bertahan Hidup (Unsplash)

Ironi Pembangunan Kota Malang: Sukses Meniru Jakarta dalam Transportasi, tapi Gagal Menghindari Banjir

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
Indomaret Tidak Bunuh UMKM, tapi Parkir Liar dan Pungli (Pixabay)

Yang Membunuh UMKM Itu Bukan Indomaret atau Alfamart, Tapi Parkir Liar dan Pungli

6 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lagu Sendu dari Tanah Minang: Hancurnya Jalan Lembah Anai dan Jembatan Kembar Menjadi Kehilangan Besar bagi Masyarakat Sumatera Barat
  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.