Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Menjadikan Alkitab sebagai Alasan Memaklumi Penjajahan Israel atas Palestina Bukti Yesus Sudah Tidak Ada di Hati Kamu

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
25 Oktober 2023
A A
Israel Menjajah Palestina Tidak Dibenarkan Alkitab dan Yesus (Unsplash)

Israel Menjajah Palestina Tidak Dibenarkan Alkitab dan Yesus (Unsplash)

Share on FacebookShare on Twitter

Jujur saja, awalnya saya enggan menulis artikel ini. Membela bangsa yang terjajah harusnya menjadi common sense orang Indonesia. Tapi malah semakin banyak ungkapan nggak masuk akal yang cenderung memaklumi penjajahan Israel atas Palestina. Apalagi sampai mencatut Alkitab sebagai alasan legalitas aneksasi berdarah ini.

Percayalah, tidak ada pemakluman terhadap tragedi berdarah ini. Perang dan penjajahan di tanah suci bukanlah apa yang diajarkan Yesus. Dan yang pasti, tidak ada cinta kasih ketika ribuan nyawa melayang karena penjajahan. Jadi, kenapa kita harus memaklumi penjajahan yang sudah terjadi puluhan tahun ini?

Argumen membela Israel adalah argumen yang melupakan perintah Allah

Tanah terjanji selalu menjadi landasan beberapa orang untuk membela penjajahan Israel atas Palestina. Istilah ini merujuk kitab Perjanjian Lama yang kental dengan janji Allah bagi bangsa Yahudi. Memang, berulang kali janji ini terucap. Sejak Abraham sampai Musa, tanah Kanaan yang kini menjadi lokasi konflik berdarah Israel-Palestina selalu menjadi fokus utama janji Allah ini.

Apakah janji ini menjadi legalitas perebutan wilayah oleh Israel? Ini akan menjadi perdebatan yang tak akan selesai. Tapi, apakah Allah menginginkan konflik berdarah ini? Jika kita kembali mengingat 2 dari 10 Perintah Allah, yaitu “jangan membunuh” dan “jangan mengingini milik sesamamu secara tidak adil” ada di dalamnya.

Allah sendiri lho yang memerintahkan itu kepada kita. Lalu bagaimana kita bisa memaklumi penjajahan Israel atas Palestina?

Tidak perlu sampai mencari argumen baru masalah tanah terjanji. Apalagi mengulangi glorifikasi bangsa Yahudi saat berjuang kembali ke tanah Kanaan. Semua argumen yang kamu lontarkan untuk membela Israel akan berlawanan dengan perintah Allah sendiri.

Bukankah Yesus juga menekankan cinta kasih di atas hukum manusia? Bahkan sampai menimbulkan konflik dengan para imam besar?

Tidak ada cinta kasih di aksi penindasan Israel atas Palestina

Ketika ada yang bertanya apa inti ajaran Yesus, umat Katolik akan menjawab, “Cinta kasih!” Betul, karena itulah hukum tertinggi. Yesus memberi contoh nyata bagaimana hukum cinta kasih adalah hukum tertinggi.

Baca Juga:

UIN Adalah Universitas Paling Nanggung: Menjadi Sumber Rasa Malu, Serba Salah, dan Tidak Pernah Dipahami

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

Yesus pernah mengampuni seorang pezina yang mendapatkan hukuman rajam. Bahkan dia tidak bergeming ketika para imam menunjukkan hukum taurat yang melegalkan rajam. Semua karena hukum cinta kasih lebih tinggi dari hukum para imam.

Yesus juga menyembuhkan orang sakit di hari Sabat. Ini hari tersuci yang melarang manusia untuk beraktivitas. Namun, dalam Markus 2:27, “Lalu kata Yesus kepada mereka, “Hari Sabat diadakan untuk manusia dan bukan manusia untuk hari Sabat.”

Ayat ini istimewa bagi saya karena Yesus mementingkan keselamatan dan kasih pada sesama melebihi apa yang dipaksakan para imam Yahudi. Tidak ada alasan untuk menunda keselamatan dan cinta kasih, bahkan saat hari tersuci. Jika Yesus saja mementingkan cinta kasih di atas hari Sabat, siapa kita yang berani mementingkan legalitas penjajahan di atas hukum kasih?

Ketika bicara penjajahan Israel atas Palestina, bagaimana kita mengambil sikap? Apakah mengedepankan perkara tanah terjanji? Atau mengutamakan hukum kasih yang diajarkan Yesus sendiri?

Jadilah orang Samaria yang baik hati

Selain argumen perkara tanah terjanji, ada sentimen agama ketika memandang penjajahan Israel atas Palestina. Banyak yang memandang konflik berdarah ini sebagai perang agama antara Islam dengan Yahudi. Sialnya, isu ini masih saja menjadi faktor utama dalam menyikapi penjajahan Israel atas Palestina.

Lagipula, untuk apa menyibukkan diri pada isu agama dan rasial? Bukankah Yesus telah memberi pelajaran berharga melalui perumpamaan orang Samaria yang baik hati? Kalau lupa, coba baca lagi Injil Lukas 10:25-37. Anda menemukan apa dari perumpamaan ini?

Yesus mengajak kita untuk mengutamakan cinta kasih di atas suku, agama, ras, dan golongan. Perumpamaan ini menekankan bagaimana orang Samaria mengutamakan cinta kasih ketika menolong orang yang babak belur setelah dirampok.

Orang Samaria tidak bertanya korban tersebut dari suku apa. Tidak pula bertanya apa agama korban. Bahkan tidak bertanya kenapa korban babak belur di tengah jalan. Yang dia lakukan adalah mengobati korban, menitipkannya di penginapan, dan meninggalkan uang untuk merawat korban.

Yesus menyampaikan sebuah pesan yang sangat jelas maknanya. Utamakan cinta kasih dan tolak segala diskriminasi serta stigma terhadap manusia. Ketika bicara cinta kasih, tidak ada isu SARA di sana. Termasuk ketika kita mengambil sikap dalam penjajahan Israel atas Palestina.

Tugas kita adalah menyuarakan perdamaian

Hukum cinta kasih jelas menuntun kita dalam mengambil sikap di tengah penjajahan Israel atas Palestina. Sebagai murid Yesus, kita membenci segala perebutan hak, penghilangan nyawa, dan segala penindasan terhadap kaum lemah. Kita harus mengutamakan perdamaian daripada argumen mencari pelegalan dan pemakluman sebuah penjajahan.

Tidak perlu mengutak-atik sejarah demi memaklumi penjajahan Israel. Tidak perlu mencari pembenaran atas aneksasi kelompok Zionis. Tentu kita membenci pertumpahan darah. Namun jangan lupa, dari mana sumber pertumpahan darah ini.

Maka sudahi saja usaha mencari pembenaran atas tragedi berdarah ini. Dan mari kita menyuarakan dan mengusahakan perdamaian seperti apa yang diajarkan Yesus. Dari tindakan nyata sampai berdoa secara khusus bagi konflik Palestina-Israel. Bukankah itu lebih mudah daripada berbusa-busa membela penjajahan?

Jika masih memaklumi penjajahan, apakah Yesus masih ada di dalam hati Anda? Jika membenarkan pelanggaran HAM, apakah cinta kasih masih jadi hukum tertinggi Anda?

Penulis: Prabu Yudianto

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Tanah Yerusalem Jadi Saksi Orang Jawa, Yahudi, dan Palestina Bisa Merokok Bersama

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 25 Oktober 2023 oleh

Tags: islamisraelJalur GazaPalestinayahudiYerusalemzionis
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

Saya Muslim, tapi Saya Enggan Tinggal Dekat Masjid dan Musala

10 September 2025
dilema muslimah yang dipakaikan jilbab sejak balita ingin lepas jilbab tapi takut mojok.co

Suara Hati Muslimah yang Diberi Jilbab sejak Balita dan Kini Ingin Melepasnya

9 Oktober 2020
muazin kenapa orang meninggal harus diazani mojok.co

Kenapa Orang Meninggal Harus Diazani?

9 September 2020
Tidak Turunnya UKT Adalah Misi Membuat Kampus Kaya, Mahasiswa Sengsara terminal mojok.co

Belajar Kesalehan Sosial dari Naruto

2 Mei 2020
Sikap Penolakan Orang Indonesia terhadap Pengungsi Rohingya Bikin Hitler Jadi Kelihatan Nggak Jahat-jahat Amat

Sikap Penolakan Orang Indonesia terhadap Pengungsi Rohingya Bikin Hitler Jadi Kelihatan Nggak Jahat-jahat Amat

5 Januari 2024
musik haram backST 12 indonesian idol menyanyi konser mojok

Bebas Mau Bilang Musik Haram atau Tidak, yang Penting Jangan Jotos-jotosan

17 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Madiun, Kota Kecil yang Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya Mojok.co

Madiun, Kota Kecil yang Sudah Banyak Berbenah kecuali Transportasi Publiknya

2 Desember 2025
Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

Mahasiswa UIN Nggak Wajib Nyantri, tapi kalau Nggak Nyantri ya Kebangetan

30 November 2025
Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

Nasi Goreng Palembang Nggak Cocok di Lidah Orang Jogja: Hambar!

1 Desember 2025
Angka Pengangguran di Karawang Tinggi dan Menjadi ironi Industri (Unsplash) Malang

Ketika Malang Sudah Menghadirkan TransJatim, Karawang Masih Santai-santai Saja, padahal Transum Adalah Hak Warga!

29 November 2025
Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

Jogja Sangat Layak Dinobatkan sebagai Ibu Kota Ayam Goreng Indonesia!

1 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.