Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Alasan Penjual Martabak Kebanyakan Jualan di Malam Hari

Paula Gianita Primasari oleh Paula Gianita Primasari
18 Maret 2023
A A
Alasan Penjual Martabak Nggak Jualan di Siang Hari

Alasan Penjual Martabak Kebanyakan Jualan di Malam Hari (Ludhita Dwi A/Shutterstock.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Kalau mendengar kata martabak, bayangan orang umumnya langsung tertuju pada nama salah satu street food malam hari. Menjelang matahari terbenam, para penjual martabak mudah ditemukan tengah sibuk menata perlengkapan untuk berjualan di gerobak mereka masing-masing. Begitu petang mengampiri, penerangan dari gerobak mereka yang berjajar rapi mulai berpendar seolah membingkai gelapnya jalan raya.

Pertanyaan menggelitik kemudian timbul dari pemikiran kritis sejumlah orang yang penasaran kenapa para penjual martabak nggak berjualan di siang hari. Toh, kalau dipikir dengan akal sehat, bukankah lebih menguntungkan jika mereka membuka bisnisnya di siang hari? Dengan begitu, pemasukan mereka akan berlipat ganda seiring durasi waktu berjualan yang lebih lama.

Lagi pula bukan tak mungkin ada konsumen yang ingin menyantap martabak di siang hari. Namun faktanya, mayoritas penjual tetap bersikeras mengais rezeki hanya di malam hari. Usut punya usut, pilihan untuk berjualan di malam hari berdasarkan sejumlah alasan logis berikut ini, lho!

Jati diri martabak adalah camilan

Sebagai sebuah hidangan, martabak tidak termasuk makanan pokok di Indonesia. Meskipun beberapa orang berpendapat bahwa martabak telur bisa dijadikan lauk dimakan bersama nasi, penjualan martabak telur dan manis lazimnya berlangsung bersamaan di satu tempat dan satu waktu alias paketan. Praktis, martabak telur mau tak mau turut menyandang identitas sebagai camilan mendampingi saudaranya si terang bulan atau martabak manis.

Pada pagi dan siang hari, masyarakat Indonesia biasanya mengisi energi dengan mengonsumsi makanan pokok seperti nasi. Setelah seharian bosan melahap nasi, orang mungkin akan memburu makanan rekreasi yang lebih memanjakan lidah ketimbang memperhitungkan nilai gizinya. Makanya potensi terjualnya martabak yang memiliki jati diri sebagai camilan akan lebih besar terjadi di malam hari ketimbang di pagi atau siang hari.

Citra martabak sebagai oleh-oleh calon mertua

Alasan kedua kenapa martabak hampir selalu dijual pada malam hari adalah adanya imej kuat yang melekat bahwa hidangan satu ini adalah oleh-oleh yang wajib dibawa ketika berkunjung ke rumah pacar, khususnya di malam minggu. Konon, untuk meluluhkan hati orang tua pacar yang galak, martabak bisa jadi oleh-oleh yang paling tepat karena rasanya hampir bisa diterima lidah semua orang Indonesia. Selain itu, harga camilan satu ini nggak menguras isi kantong.

Gara-gara tradisi ngapel di malam minggu seperti inilah para penjual martabak makin yakin untuk membuka lapaknya di malam hari. Sebagaimana hukum ekonomi, semakin tinggi permintaan pasar, maka semakin banyak pula penawaran suatu produk. Memahami konsep ini, para penjual tentu akan memilih bermain aman dengan berdagang di malam hari. Sebab, kalau nekat jualan dari pagi, mereka akan menghadapi risiko kurang laku padahal kudu menanggung biaya operasional yang lebih tinggi.

Numpang tempat jualan

Sudah bukan rahasia lagi kalau kebanyakan penjual martabak menggelar lapaknya dengan gerobak yang diparkir di pelataran atau depan toko yang telah tutup. Istilahnya, numpang tempat jualan.

Baca Juga:

4 Dosa Penjual Gorengan yang Bikin Pembeli Kapok dan Trauma

4 Akal-akalan Penjual Sapi Menipu Pembeli demi Meraup Cuan Besar

Meski hanya berjualan via gerobak, para penjual ini tetap menjunjung tinggi etika dalam berbisnis, lho. Mereka nggak mau mengusik jam kegiatan usaha pemilik toko yang sebagian area muka bangunannya ditumpangi berjualan. Bayangkan kalau gerobak mereka nekat buka saat toko belum tutup. Pastinya lalu lalang orang yang datang dan pergi dari toko tersebut akan sedikit terganggu.

Persiapan bahan baku butuh waktu lama

Walau kelihatannya sepele, mempersiapkan segala bahan baku untuk mengolah martabak itu membutuhkan waktu yang cukup lama, lho. Mulai dari tepung, sayuran, telur ayam atau bebek, dan minyak, harus dipastikan ketersediaan stoknya. Selain itu, untuk bahan baku yang tidak tahan lama, para penjual wajib berbelanja harian guna menjaga kesegaran bahan karena hal tersebut akan mempengaruhi kelezatan martabak yang mereka buat.

Belum lagi tipe makanan yang dijual cukup bervariasi. Tak hanya martabak telur yang bahan bakunya sudah template dari sananya, pembuatan martabak manis malah membutuhkan bahan yang lebih beragam. Apalagi jika varian rasa yang ditawarkan cukup banyak seperti red velvet, Oreo, green tea, keju, dll. Jadi, tak heran kalau para penjual martabak baru bisa buka di malam hari. Sebab, siang harinya mereka sibuk mempersiapkan semua keperluan jualan. Lebih-lebih kalau semuanya ditangani sendiri tanpa ada karyawan.

Kira-kira begitulah alasan kenapa para penjual martabak tidak buka di siang hari. Bukan karena tidak mau memenuhi tuntutan pasar atau meraih omzet yang lebih besar, tetapi banyak pertimbangan yang harus dipikirkan matang-matang. Apa pun alasannya, martabak memang paling pas dinikmati beramai-ramai di malam hari sambil melepas penat setelah seharian bekerja, kan?

Penulis: Paula Gianita Primasari
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Dosa Saat Makan Martabak dari Perspektif Penjualnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 18 Maret 2023 oleh

Tags: martabakmartabak manispenjualstreet food
Paula Gianita Primasari

Paula Gianita Primasari

Mahasiswa doktoral UNDIP jurusan Manajemen Pemasaran asal Semarang.

ArtikelTerkait

Warung Kelontong Sulit Disaingi Minimarket, asal Bisa Membenahi Boroknya Mojok.co

Warung Kelontong Sulit Disaingi Minimarket, asal “Boroknya” Dibenahi

26 Mei 2024
Rekomendasi 8 Jajanan Unik yang Lebih Aman daripada Ciki Ngebul Terminal Mojok

Rekomendasi 8 Jajanan Unik yang Lebih Aman daripada Ciki Ngebul

11 Januari 2023
4 Alasan Warga Kabupaten Tegal Banyak yang Berjualan Nasi Goreng dan Martabak di Jabodetabek ketimbang Buka Warteg

4 Alasan Warga Kabupaten Tegal Banyak yang Berjualan Nasi Goreng dan Martabak di Jabodetabek ketimbang Buka Warteg

16 Agustus 2024
Pasar dan street food korea selatan

Pasar dan Street Food Korea Selatan Lebih Menarik ketimbang Drakornya

14 November 2021
Kenapa Martabak Dianggap Ampuh Buat Nyogok Calon Mertua?

Kenapa Martabak Dianggap Ampuh Buat Nyogok Calon Mertua?

26 Maret 2020
Latah Topping Melimpah pada Khazanah Kuliner Kekinian_ Enak atau Enek_ terminal mojok

Latah Topping Melimpah pada Khazanah Kuliner Kekinian: Enak atau Enek?

21 Juli 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

Keluh Kesah Alumni Program Akselerasi 2 tahun di SMA, Kini Ngenes di Perkuliahan

18 Desember 2025
Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

Tangsel Dikepung Sampah, Aromanya Mencekik Warga, Pejabatnya ke Mana?

14 Desember 2025
3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

3 Kebiasaan Pengendara Motor di Solo yang Dibenci Banyak Orang

16 Desember 2025
Solo Gerus Mental, Sragen Memberi Ketenangan bagi Mahasiswa (Unsplash)

Pengalaman Saya Kuliah di Solo yang Bikin Bingung dan Menyiksa Mental “Anak Rantau” dari Sragen

13 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka
  • Memanah di Tengah Hujan, Ujian Atlet Panahan Menyiasati Alam dan Menaklukkan Gentar agar Anak Panah Terbidik di Sasaran
  • UGM Berikan Keringanan UKT bagi Mahasiswa Terdampak Banjir Sumatra, Juga Pemulihan Psikologis bagi Korban

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.