Kalau boleh jujur, saya merupakan penganut aliran yang menjadikan kerupuk sebagai teman makan makanan berat. Entah apa pun itu jenis kerupuknya. Bagi saya, jika sedang makan tanpa kerupuk rasanya kurang lengkap dan makanan tersebut rasanya jadi hampa.
Ibarat makan nasi pecel tapi tanpa rempeyek. Padahal, rempeyek sendiri merupakan jenis kerupuk yang wajib ada di nasi pecel. Nggak kebayang bagaimana hampanya makan nasi pecel tanpa rempeyek.
Saya terkadang sedikit heran dengan mereka yang kalau makan nggak suka diiringi oleh kerupuk. Salah satunya yakni pacar saya sendiri. Ia mengaku bahwa memang nggak bisa menjadikan kerupuk sebagai teman makan secara langsung. Bisanya keduanya dikonsumsi sendiri-sendiri: makan makanan berat sendiri, makan kerupuk sendiri. Keduanya nggak bisa beriringan dalam satu proses makan.
Di sini saya hendak woro-woro mengenai titik keasyikan makan makanan berat yang diiringi dengan makan kerupuk. Siapa tau dapat jadi rekomendasi bagi kalian yang nggak terbiasa makan makanan berat sambil diiringi makan kerupuk.
#1 Memberikan rasa gurih
Kalau nggak gurih bukan kerupuk namanya. Oleh karena itu, kenikmatan utama yang ditawarkan oleh kerupuk ini adalah kegurihannya. Bagi kalian pecinta makanan gurih, renyah, serenyah mulut tetangga, tentu kalian pecinta kerupuk juga.
Saya sendiri memang penggemar makanan yang gurih. Oleh karenanya, saya nggak bisa terlepas dengan kerupuk ketika sedang makan makanan berat. Entah itu makanan yang kering, berbumbu pekat, maupun makanan yang berkuah seperti bakso.
Dapat dikatakan bahwa kegurihan kerupuk ini menjadi nilai lebih tersendiri dalam cita rasa suatu makanan. Sehingga rasa yang dimiliki makanan menjadi lebih berwarna dan nggak monoton.
#2 Menjadi lauk pauk tambahan
Jika kalian bukan penggemar makanan gurih, mungkin aspek kedua ini bisa jadi alasan untuk menjadikan kerupuk sebagai teman makan.
Pernah nggak, sih, kalian kalau sedang makan di warung, kemudian merasa kekurangan lauk tapi di sisi lain mau nambah lauk kayaknya nggak mungkin kalau ngelihat isi dompet. Kalau saya berada dalam kondisi tersebut, cara mengatasi kegelisahannya dengan memilih mengambil kerupuk yang biasanya digantung atau ditempatkan di meja.
Bagi saya, kerupuk dapat jadi lauk tambahan. Selain pas di kantong, kerupuk juga jadi teman makan yang cukup memuaskan.
#3 Menjadi pembantu sendok
Aspek ketiga ini nggak terikat dengan rasa atau fungsinya sebagai makanan. Akan tetapi, ia lebih terkait dengan fungsinya sebagai pembantu sendok.
Saya pernah mengalami kesulitan mengambil makanan untuk menyuapnya ke mulut saat menggunakan sendok. Lantaran saat itu nggak ada garpu dan saya nggak mau kalau tangan kotor, akhirnya saya menggunakan kerupuk sebagai alat bantu.
Kerupuk dapat membantu kita untuk mendorong makanan yang hendak diambil sendok agar lebih mudah meraih makanannya. Cukup praktis, kan, si kerupuk ini?
#4 Menjadi sendok itu sendiri
Kalau sebelumnya kerupuk menjadi pembantu sendok, di sini ia justru menjadi sendok itu sendiri. Akan tetapi, hal ini hanya berlaku bagi kerupuk yang memiliki permukaan pipih dan cukup kuat mengangkut makanan dengan takaran yang diinginkan.
Mungkin beberapa orang pernah melakukan ini. Bahkan meskipun ada sendok, terkadang makan menggunakan kerupuk sebagai sendoknya menjadi fantasi tersendiri yang cukup mengasyikkan. Kalau kamu nggak percaya coba saja sendiri.
Sumber Gambar: YouTube Dedjoem
BACA JUGA Kerupuk, Variabel Penting pada Kuliner Indonesia Namun Sering Tak Dianggap dan tulisan Mohammad Maulana Iqbal lainnya.