Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Akui Saja, Pariwisata Jogja Memang Sudah Menemui Titik Jenuhnya

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
27 Mei 2023
A A
Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja pariwisata jogja caleg jogja

Saya Justru Menyesal Tidak Jadi Kuliah di Jogja (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bulan Syawal sudah berakhir, dan libur Lebaran sudah lama berlalu. Tapi masih saja banyak yang cerewet tentang libur yang sempat rancu tanggalnya itu. Mempermasalahkan libur kali ini tidak sesuai ekspektasi. Bukan ekspektasi bawa calon mantu, tapi pariwisata Jogja. Betul, pariwisata Jogja (baca: Daerah Istimewa Yogyakarta) dinilai lesu pada libur Lebaran 2023. Bahkan dinilai akan terus melemah.

Mengutip Kompas.com, kunjungan pariwisata libur Lebaran 2023 ke Jogja hanya 70 persen dari tahun sebelumnya. Okupansi hotel rata-rata juga hanya 50 persen. Menarik, karena sebagai warga lokal saya tetap merasa Jogja sumpek selama lebaran. Dan dengan gelombang wisatawan ini, saya dan banyak orang juga biasa wae. Tidak makin kaya atau tiba-tiba punya tanah di Jogja. Lha wong tanah kas desanya dipermainkan, chuakz.

Tapi, banyak suara miring tentang fenomena ini. Saling menyalahkan tentang penyebab lesunya pariwisata Jogja ini. Dari isu nuthuk harga sampai kebangkitan pariwisata Solo. Hanya, yang cukup sering lewat di timeline dan telinga saya: banyak orang suka bicara miring tentang Jogja. Sehingga calon wisatawan enggan datang ke Jogja. Apakah Anda juga berpikir demikian?

Kalau iya, mending Anda sekarang cuci muka, lalu minum kopi. Karena saya berniat menampar Anda semua dengan kasunyatan sing pait.

Kalau miring, ya diluruskan!

Sebenarnya saya punya cukup banyak jawaban tentang masalah pariwisata Jogja menjadi lesu. Tapi bukankah lebih mudah menyalahkan yang terlihat saja. Salah satunya opini dan kabar miring tentang Jogja. Gobloknya, solusi dari opini dan kabar miring tentang Jogja adalah diberangus. Persis seperti waktu Jogja masih diselimuti pandemi. Ketika itu, muncul seruan untuk stop pemberitaan COVID-19 di Jogja.

Saya sih maklum kalau warganet bersuara demikian. Sebab, mereka tidak bisa mengambil keputusan apa pun dan hanya melihat masalah dari kaca mata yang sempit. Tapi ayolah berpikir sedikit saja.

Opini dan kabar tentang Jogja yang berdampak pada pariwisata sih tidak banyak. Paling “hanya” klitih, nuthuk harga, parkir mahal dan sulit, kurangnya transportasi publik, sampah, jalan rusak, dan tata kota semrawut. Apakah kabar tentang ini harus disembunyikan agar wisatawan mau datang?

Kalaupun mereka tidak tahu kabar miring itu, wisatawan akan merasakan sendiri kok. Mau ditutupi dengan apa lagi coba? Terlepas dari berbagai alasan lain, mungkin bisa saja wisatawan tahun lalu memandang Jogja tidak mencukupi kebutuhan mereka. Makanya mereka memilih berwisata ke tempat lain.

Baca Juga:

4 Aturan Tak Tertulis Berwisata di Jogja agar Liburan Tetap Menyenangkan

5 Alasan Warlok Malas Foto di Tugu Jogja

Logikanya, kalau ada yang miring ya diluruskan. Kalau ada masalah ya diselesaikan. Sesederhana itu, sumpah. Tinggal ada kemauan atau tidak. Justru, sebenarnya, mereka malah senang. Kok bisa?

Baca halaman selanjutnya

Tinggal nunggu laporan, baru ambil tindakan

Halaman 1 dari 2
12Next

Terakhir diperbarui pada 28 Mei 2023 oleh

Tags: eksploitasikritik pariwisatapariwisata jogjatitik jenuh
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Syarat Lowongan "Berpenampilan Menarik" dan Eksploitasi pada Perempuan Terminal Mojok

Syarat Lowongan “Berpenampilan Menarik” dan Eksploitasi Perempuan

10 Desember 2020
Uang Kaget: Eksploitasi Orang Miskin Berkedok Memberi Bantuan

Uang Kaget: Eksploitasi Orang Miskin Berkedok Memberi Bantuan

22 Mei 2022
eksploitasi

Benarkah Kpopers Sering Jadi Objek Eksploitasi?

11 Oktober 2019
Gara-gara Sinetron 'Di Sini Ada Setan', Lagu ‘Antara Ada dan Tiada’ Berubah Jadi Lagu Horor terminal mojok.co

Setan: Awalnya Menakutkan, Kini Jadi Komoditas yang Menggiurkan

16 Desember 2022
Bahaya Laten Lingkungan Kerja Kekeluargaan

Bahaya Laten Lingkungan Kerja Kekeluargaan

19 Oktober 2022
manusia yang eksploitatif adalah manusia yang kegeeran mojok.co khotbah

Manusia yang Eksploitatif Adalah Manusia yang Kegeeran

18 September 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang Mojok.co

Alasan Orang Surabaya Lebih Sering Healing Kilat ke Mojokerto daripada ke Malang

5 Desember 2025
Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang Mojok.co

4 Hal yang Membuat Orang Solo seperti Saya Kaget ketika Mampir ke Semarang

3 Desember 2025
Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

Pengalaman Transit di Bandara Sultan Hasanuddin: Bandara Elite, AC dan Troli Pelit

1 Desember 2025
Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.